Suasana

32 10 7
                                    


      Seiring berjalannya waktu senyuman terang matahari sudah mulai memudar. kegiatan rutinitas bersama keluarga sudah dilaksankan dan akhirnya tiba saatnya makan malam. Kali ini aku lah yang mempersiapkan makan malam. Kuhidangkan semua makanan yang sudah disiapkan di meja makan. Lalu kami pun makan bersama-sama, secara tiba-tiba Ibu membuka pembicaraan .

"Angga, kamu sudah punya pacar ya?",  tanya ibu secara mendadak yang membuat aku dan ayah terkejut.

"bukan pacar Bu, masih proses mau pacaran alias PDKT."

"apa dia vegetarian?" tanya ibu lagi

"enggak bu, btw ibu kok nanya itu?" tanya angga

"bukan vegetarian? Terus kenapa kamu jadi suka sayur bayam?"

"ohhh itu, sayur bayamkan baik untuk kesehatan dan kaya akan zat besi, karena angga ingin sehat jadi gak salahkan kalau anga makan sayur bayam" jawab angga.

Mendengar perkataan itu aku merasa curiga, aku tau pasti dibalik kata itu akan ada modus tersirat. Oke fix, aku selidiki sampai tuntas.

***

       Kuk kuk ruyuk.... Ayam tetangga sebelah berkokok dengan keras. Dering ponsel pun berbunyi dan kulihat ternyata masih nomor yang kemarin. Dan kulihat pula pesan masuk, ternyata dari pak teka-teki yang mengucapaka selamat pagi buat diriku dan aku membalas dengan jawaban yang cuek.

Siangnya sms itu datang lagi dan berisi ucapan selamat siang. Begitu juga dengan malam. Kesal,marah dan sakit hati itu yang kurasakan sekarang. Aku membeci hal hal yang mengganggu hari hariku yang berharga. Aku benci dengan orang orang yang bisa dikatakan paparazzi melakukan pekerjaan yang tidak berguna sehingga membuat orang merasa tidak nyaman. STALKER adalah hal yang paling ku benci jika aku berada pada posisi subjek. Tetapi hal yang paling aku sukai jika berada di posisi subjek. Itu lah diriku yang sebenarnya cantik, pintar namun penuh dengan keegoisan.

Untuk meredamkan kemarahan ku, aku pergi keluar dari kamar dan duduk diteras depan rumah. Kutatapi bintang indah dimalam hari dan kuputar sebuah lagu yang mendukung suasana malam hari itu.

Hening malam ku sendiri, bintang bulan ku pandangi, hari-hari kulewati...

Tak ada cinta sejati didunia ini...

      Mendengar lagu itu, membuatku menangis. Air mataku tak dapat terbendung lagi. butir butiran air jatuh membasahi pipi ini. Tangisan pada malam itu makin menjadi-jadi dan membuat dada ini menjadi sesak. Aku tidak ingin lagi mengingat semua ini. Sudah ku coba untuk melupakan namun tidak bisa, telah ku coba mengalihkannya tetapi tetap tidak bisa. Oh tuhan ada apa ini? Kenapa diriku masih belum bisa melupakan sesuatu yang seharusnya mudah untuk dilupakan.

Tangisan ku terdengar oleh ibu, dan ibu menghampiri ku sambil membawakan tisu "kamu teringat dia lagi ya sayang?"

"iiibbbuuu" teriakku sambil memeluk ibu dengan nafas yang tersedu sedu

"sudahlah Ara sayang... lupakanlah dia"

"gak bisa bu, Ara sudah mencoba untuk melupakan dia tetapi tetap gak bisa bu. Bantu Ara buuu..."

"iya sayang ibu akan bantu kamu. Kamu yang sabar ya sayang" sambil memelukku.

"iii...bbbuuu"

" sudah sudah, kamu tidur lagi ya. Besokkan kamu mau sekolah" kata ibu.

Akupun masuk kekamarku. Dan seseorang menelpon ku. Karena mataku sudah bengkak dan tulisan di ponsel menjadi blur sehingga nomor panggilan itu tidak terlihat jelas. Aku pun menekan salah satu tombol dan terdengar suara seorang

"hallo Ara, kamu nangis ya? Kenapa kamu menangis?"

Mendengar perkataan itu aku langsung mematikan panggilan dan bingung bukan kepalang. "Itu tadi siapa?kenapa dia tahu kalau aku sedang menangis?" bisikku dalam hati. Karena sudah larut malam tanpa pikir panjang aku pun langsung tidur.

***

       Keesokan paginya seperti biasa matahari menampakkan senyumannya yang menyilaukan, sehingga kilauan itu mengenai wajahku dan dan membuat mataku merasa perih melihat kilauan itu. Kututup muka ku dengan selimutku. Tersadar diriku bahwa hari ini adalah hari senin dimana saatnya memulai aktivitas biasanya dan pergi kesekolah. Ku lihat jam dinding kamarku dan ternyata menunjukkan pukul 08.00 WIB. Dan itu tentu saja membuat seekor kelinci marah karena wortel yang seharusnya bisa didapatkan menjadi sia-sia.

"ibu, kenapa gak bangunin Ara bu" teriakku dengan keras

"ara kamu udah bangun?" tanya ibu

Ibu masuk kekamar ku dan menceritakan kepadaku mengapa ibu tidak membangunkanku dari tidurku. Dan aku bisa memakluminya, tetapi aku masih kesal, karena seharusnya hari ini aku bisa menyelidiki angga dan sayur bayam. Tetapi mau bagaimana lagi, detik demi detik sudah berlalu dan tidak bisa diputar ulang kembali seperti melodi musik.

Untuk menghibur hatiku yang sedang kesal, ibu punya caranya sendiri. Ibu mengajakku pergi jalan-jalan dan shopping. Kelinci yang semulanya kesal tingkat dewa kini menjadi kesal tingkat prajurit, dengan kata lain masih kesal tapi sedikit.

***

      Setibanya di pusat perbelanjaan, ibu memarkirkan mobil. Kami turun dari mobil dan dari kejauhan ada seseorang memanggil. Kami berdua menoleh kebelakang dan ibu juga menyapa orang tersebut, sementara aku melihat lihat saja. Setelah cepika cepiki orang tersebut merangkul ibu dan mengajakknya pergi masuk kedalam pusat perbelanjaan itu, dan aku jelas saja ditinggalkan dibelakang.

Dan kesal tingkat prajurit tadi naik tahta menjadi tingkat dewa.

"ibu, Ara kok ditinggalin gitu aja?" teriakku dengan kesal

"ah iya, Ara ayuk cepet"

Akhirnya aku berjalan ketempat ibu sambil membalas sms teman teman ku yang bertanya kenapa aku hari ini tidak datang kesekolah. Karena asyik dengan hp tanpa sadar aku hampir terbentur dinding. Untungnya ada seorang pria menarik tangan ku.

"hei, hati-hati tu didepan ada dinding"

"ah iya, makasih ya udah nolongin" dengan perasaan yang malu.

"iya sama-sama, lain kali hati-hati ya?"

"iya" jawabku

Setelah itu dia pergi meninggal kan ku. Dan entah kenapa aku terpesona dengan nya. Matanya yang indah dan senyumnya yang menawan mampu memikat hati seorang cewek yang cantik ini.

Pandangan pertama awal aku berjumpa...

Lagu tersebut benar-benar cocok untuk suasana hati ku saat ini. Kemudian aku kembali menyusul ibu. Setelah masuk kedalam, ibu masih tetap asyik dengan temannya sambil tertawa-tawa . akhirnya aku memutuskan untuk pergi ke café dan peri meninggalkan ibu untuk sementara.


#duhh sedikit baper ya :p

baca terus dan jangan lupa vommentnya ya

terima kasih yang udah baca

vommentnya...

1.07.2016

Missing StarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang