part 2

33 6 2
                                    

Maddy elf...

Terbesit di benak justin akan sesuatu. Ia teringat akan satu hal. Dia berjalan menyusul lux yang baru saja meninggalkannya.

Kemana lux? Justin mengedarkan pandangannya. Tidak ada lux. Cepat sekali dia menghilang. Justin akhirnya memilih duduk di bangku depan state.

Author POV

Justin carillo, pria yang menabrak maddy. Pria berkulit putih, tinggi dan tampan. Namun siapa yang mengira bahwa dirinya adalah vampir. Memang tidak ada yang mengetahuinya kecuali sepupunya lux dan lauren yang sama sama vampir. Justin tidak pernah membuat penghuni kampus curiga dan dia memang tidak mencurigakan. Sulit di percaya, bahkan maddy- sang pembasmi yang ditabraknya tadi tidak menyadari bahwa yang menabraknya adalah vampir- musuhnya.

Di kelas biologi, maddy teringat peristiwa tadi. Ia belum tau siapa nama pria yang menabraknya yang jelas itu membuat maddy penasaran. Jam- jam pelajaran membuat maddy bosan. Entah kenapa keingintahuannya semakin menjadi-jadi. Dia benar benar ingin tau.

Dari informasi yang ayah justin katakan, generasi saat ini- sang pembasmi itu telah kembali. Rumor mengatakan m.e.l adalah inisialnya. Justin sangat tertarik memikirkan tentang sang pembasmi. Siapa dia? Itu menjadi teka teki untuk justin.

"Sang pembasmi..." gumamnya.

Ia terkekeh kecil. Bayangan maddy terus ada dipikirannya. Ia penasaran. Entah dengan dorongan apa justin berniat untuk mengikuti kelas biologi- kelas yang tidak pernah ia masuki sebelumnya.

***

Di dalam kelas itu, ada 3 bangku yang tersisa. Salah satunya di sebelah maddy. Ia langsung mendekati bangku itu dan duduk. Maddy tertegun mengetahui siapa yang duduk disampingnya.

Jujur saja, justin sangat membenci kelas ini. Disini dia harus berkutat dengan hewan hewan yang menjadi bahan eksperimen. Bukan itu yang ditakutinya, hanya saja darah binatang itu membuatnya haus. Well, justin tidak berburu manusia. Dia berburu hewan.

Kali ini tidak ada praktek eksperimen, beruntungnya dia. Mrs. Sophia hanya menjelaskan beberapa materi.

"Maddy.." panggil justin.
Suaranya berat. Sial! Maddy terperanjak kaget.

Maddy menoleh.

"Yea?"

Maddy tidak tau harus bagaimana lagi justin malah menatapnya dengan tatapan yang tidak ia mengerti. Dan maddy pun larut dengan tatapannya.

Justin seakan menelusuri setiap Inchi dari wajah maddy.

DAMN

"She's so perfect. Yeah... You're perfect maddy" kata justin. Sayangnya hanya di dalam hatinya.








Maaf ngaret banget gaesss... Kalo aku nulis panjang" nanti yang ada gabisa ke save. Jadi yaa maklumin yak:v please vote+ komennya yep. Kasih aku feedback okay^^

You're PerfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang