APBTS [THE NEXT] 13

7K 136 0
                                    

Hehe maaf ya semua karena keterlambatan update, dan untuk beberapa alasannya udah aku tera di kronologi, komentar akun lama, serta kronologi akun lama.

Dan buat yang masih bingung sama chapters sebelumnya silahkan cari nama cerita nya ALI PRILLY BEHIND THE STAGE / nama penulis cerita nya yaitu @fidamlda

Untuk yang nanya tentang akun ini akun palsu atau bukan, jawabannya adalah BUKAN! Ini tetap author yang sama yang nulis cerita APBTS sebelumnya. Hanya saja akun lamanya ERROR dan akhirnya harus buat akun baru lagi. Dan untuk penulisannya sedikit disajikan lebih baku agar terlihat menarik perhatian (meski ga sepenuhnya T_T) TAPI tenang, alurnya tetap sama wkwk :v :*:*

.
.
.

APBTS berserta Author Gorilla Girls Stories mengucapkan SELAMAT MENJALANKAN IBADAH PUASA 1437 untuk kalian yang menjalankan ( termasuk aku :V ) ily :*{} ( eh lupa bulan puasa ga boleh cium-cium :'D )

Udah deh ( abaikan T_T ) kalau penasaran sama ceritanya silahkan baca^^

°ENJOYED READING MY STORY° ;)

.
.
.

"Lo bilang apa? Teror?" aku tergelak ironis, tentu saja ini aneh. Maksudku--bagaimana mungkin ada orang yang tiba-tiba saja mengetahui nomor handphone Ali sedangkan ia saja tidak hapal dengan nomor handphone nya sendiri. Mendengus kesal, Aku melihatnya frustasi saat tangan kanannya membawa pada kepalanya dan mengusap kemudian menghempasnya secara kasar.

"Gue serius! Kalau masalah kaya gini kali ini gue ngga main-main! Apa kalian ngga percaya?" jawabnya, panik.

Aku terdiam, kali ini aku bingung harus mengatakan apa karena satu sisi ini aneh, bahkan aku saja tidak pernah mengalami teror seperti itu dan dilainnya lagi juga bisa saja terjadi. Mengintip dari balik bulu mataku, Kevin terlihat sama bingungnya denganku. Ia justru terus berjalan kesana-kemari hingga akhirnya duduk pada sebuah kursi di sebelah meja.

"Oke, sekarang lebih baik lo cerita sama kita dari awal" Kevin bertopang siku di kedua lututnya. Melirik ke sebelah, aku melihat Ali hendak mengucapkan sesuatu saat mulut nya yang sedikit terbuka. Namun berhenti saat pintu kamar yang tiba-tiba terbuka lebar dan menampilkan Kirun, Diki juga Arief dengan tersengal-sengal. "woi, kalau mau masuk ketuk pintu dulu!", ujar Kevin terkejut, sama halnya denganku--juga Ali.


Bukannya menjawab, Kirun, Diki juga Arief malah ikut bergabung bersama kami sebelum akhirnya Kirun yang menutup kembali pintu dan melompat pada kasur Ali sehingga membuat aku dan Ali ikut sedikit terpental, sial. "lo semua pada kenapa sih? Muka lo pada pucet tau ngga! Udah kaya mayat hidup, dan menurut gue kalau lo semua kaya begitu, cocok buat jadi pemain Resident Evil, tapi jadi zombie nya"

"Pemikiran sependapat dengan gue lo, Run!" Arief dan Kirun terkekeh diatas tubuhnya sambil memegang perut. Sedangkan Ali justru mendecih dan memalingkan wajah ke sembarang arah. Dan aku justru hanya bisa diam tidak berkomentar apapun sama dengan Kevin karena kupikir ini sangat memalukan.

"Yayaya, apa lo juga berpikir kalau gue yang jadi monster awal sarangnya itu?" kali ini aku dapat melihat ujung bibirnya Ali bekedut seakan menahan tawa pada ucapannya yang tidak bisa kuakui jika ini tidak lucu, maksudku--membayangkan bagaimana jadinya Ali jika tiba-tiba saja ia berubah menjadi monster awal sarangnya yang jelek dan menjijikan saat ini juga dan menggigit Kirun hingga membuat dirinya menjadi zombie freak diantara zombie lainnya. Oh bodoh! Dalam hati aku sangat tertawa terpingkal-pingkal membayangkan itu semua.

 ALI PRILLY BEHIND THE STAGE [ The Next ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang