Ruangan yang aroma nya sangat identik dengan berbagai macam obat dan banyak suster berlalu lalang kesana kemari membuat ketakutan dan kepanikan dalam diri Ali semakin bertambah.
Semuanya ada disini, dari mulai Mila, Ule, Michelle, dan Gritte. Juga ada Kevin, Galang, Diky dan Arief pun mereka semua disini, menemani dan menyemangati Ali untuk tetap sabar dan tabah. Memberikan hal-hal positif bahwa Prilly akan selamat.
Bu Nizka yang mendengar kabar bahwa Prilly jatuh koma tak sadarkan diri juga ikut pergi ke rumah sakit untuk menjenguk, dirinya tak kuasa menahan air mata. Dan ke empat temannya itu juga sama hal nya bu Nizka, menangis setiap kali melihat Prilly di dalam ruangan itu sendirian dan berjuanv melawan koma nya.Di sisi lain, Kevin dan ketiga temannya merasakan sedih. Terutama Ali, ia selalu menundukkan wajah nya, menatap kearah sepatu nya dan menutup wajahnya setiap kali ia menitikkan air mata. Wajahnya sudah sangat kusut dan wajahnya sangat memerah antara emosi karena penyesalan diri dan sakit hati ketika justru Prilly yang menjadi korban karena kesalahan Ali sendiri.
"gue bodoh...." gumam Ali tanpa sadar. Semua nya menoleh pada Ali, menatapnya dengan sangat iba. Ali kacau.
Namun, Mila yang saat ini merasa sangat emosi dan kesal ia lantas berjalan ke arah Ali dan mendorong dadanya dengan tangannya cukup kencang. Mila sangat marah, wajahnya yang memerah dan air mata nya yang semakin mengalir dengan deras. Ia memukul-mukul tubuh Ali berkali-kali, memberikan rasa sakit bagi tubuhnya namun Ali tak merespon. Perasaannya kalang kabut dan tidak bisa berfikir jernih. Pikirannya sudah di isi oleh memori dirinya dengan Prilly. Sedangkan Mila terus mendorong, memukul dadanya dan mengatakan, "ini semua gara-gara lo! Kalo lo gak sangkut pautin Prilly di masalah lo, dia bakalan baik-baik aja sekarang! Dia bakalan ceria kaya biasa! Dia gak bakalan berubah drastis jadi pendiem dan ada di dalem ruangan UGD disana! Dan dia bakal sehat sehat aja dan gak koma kaya sekarang!"
Kevin yang melihat itu spontan menarik tubuh Mila yang terus berontak untuk memukul Ali yang diam bagai di sulap menjadi patung. Kevin memeluk Mila dengan erat sembari mengusap punggungnya berusaha untuk menenangkan Mila yang begitu di kuasai oleh emosi dan isakan tangis yang semakin jadi.
Ali melirik sedikit ke arah jendela yang langsung menampakkan gadis mungil itu disana yang terpejam diatas bangsal dengan beberapa selang yang menempel di bagian wajah, tubuh, dan tangannya. Serta perban yang membungkus kepala nya. Ali lagi-lagi menitikkan air mata, ia meringis menahan tangis yang begitu pilu dan gemetar. Bibir nya ia gigit sekuat tenaga nya agar tidak mengeluarkan isakan. Ia seketika mengingat akan memorinya mulai dari awal pertama mereka bertemu, lucu sekali jika diingat ingat karena mereka selalu bertengkar dan tak pernah akur. Ia merindukan sosok gadis periang itu, ia merindukan sosok gadis yang melakukan perjanjiannya untuk menjadikan Ali sebagai body guard nya. Dan Ali seketika merasa bodoh ketika ia tidak bisa menjaga Prilly dengan baik. "gue mohon sadar, Pril...."
Kemudian seorang pria berjas putih dan stetoskop nya yang menggantung di leher nya pun datang disertai dua suster dibelakang nya dan berjalan masuk ke dalam untuk memeriksa perkembangan Prilly yang tertidur koma. Semua orang menunggu dokter itu keluar dengan perasaan dan pikiran yang tidak bisa dikatakan tenang.
"selagi proses penyembuhan Prilly, kalian hiatus dulu aja. Bu Nizka yang bakal kasih tau ke pak produser. Kalian juga" kata Bu Nizka yang lantas semuanya menoleh ke arah nya.
"gak apa-apa bu kalau hal ini ketauan sama awak media?"
"gak apa-apa. Itu lebih baik dari pada kalian tiba-tiba lenyap. Kasian fans-fans kalian dan project kalian bisa hangus"
"iya bu"
Ali membuang muka, wajahnya benar benar sembab sekali. Ia menyender di pintu UGD dimana Prilly di rawat. Pas ketika ia menyender, dokter tersebut membuka pintunya dan keluar membuat Ali yang menyender itu nyaris jatuh namun akhirnya ia langsung memberi pertanyaan bertubi-tubi, "dok, gimana keadaan Prilly? Dia baik-baik aja kan dok? Dia bakal sadar kan? Dia bisa sadar kan dok?" tanya nya dengan suara bergetar seperti menahan tangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALI PRILLY BEHIND THE STAGE [ The Next ]
FanfictionBudayakan membaca deskripsi sebelum cerita⚠️ -Cerita Awal: ALI PRILLY BEHIND THE STAGE -Cerita Lanjut: ALI PRILLY BEHIND THE STAGE 2 [THE NEXT] Note : Ini CERITA LANJUTAN⚠️ ●Bagi kalian yang ingin baca cerita sebelumnya, bisa cari di akun lama @fid...