author pov.
"Karena aku.. bersedia menjadi pacarmu"
5 kata itu sukses membuat Chaeyeon kembali terbelalak, disertai degupan pada sisi kiri jantungnya yang tambah menjadi jadi, ia pun juga merasa wajahnya menghangat.
Dalam beberapa detik ia tak dapat berpikir dengan lurus, hingga Mingyu memiringkan kepalanya meminta respon dan membuat Chaeyeon sadar akan realita.
Gadis itu masih terdiam, di dalam otaknya kini semua sistem sedang kelabakan mencari jawaban yang tepat untuk dapat dijadikan respon dari pernyataan Mingyu barusan.
Apa ia hanya ingin membantu? Atau benar-benar menyatakan perasaannya pada Chaeyeon? Gadis itu terus mengulang dua kemungkinan yang membuat otaknya setengah gila walaupun tak terlihat.
Mingyu mengunci pandangannya pada gadis itu, berusaha menebak apa yang sedang ia pikirkan, namun sangat sulit, karena sekarang tatapan gadis itu benar benar kosong, bahkan Mingyu tak yakin ia masih bernapas.
"Chae.."
Belum selesai Mingyu memanggil namanya, gadis itu tiba-tiba menghela napasnya dan menatapku dengan yakin
"Kau benar-benar ingin membantuku kan?" Tanyanya. Mingyu menatap gadis itu heran, bukannya ia sudah bilang bahwa ia bersedia menjadi pacarnya bukan hanya ingin membantunya?, ia hendak bertanya namun mengurungkan niatnya dan menjawab pertanyaan gadis itu
"Ya"
"Baiklah, bantuan yang terbaik adalah mencoret namaku dari daftar peserta karena sungguh, aku sama sekali tak menginginkan ikut acara itu, tak peduli punya atau tidak punya pacar" Chaeyeon mengatakannya dengan tegas
Ah, ia baru saja menampik sebuah kesempatan besar, namun gadis itu terlihat benar-benar yakin dengan keputusannya.
"Kau yakin?" Tanya Mingyu, wajahnya menunjukan kekecewaan yang besar
"Ya, terimakasih atas bantuanmu" ujar Chaeyeon, ia membungkuk tanda hormat, membuat Mingyu berdiri dengan canggung.
"Kalau begitu aku dul.."
"Tunggu dulu! Aku punya satu syarat!" Mingyu berseru, Chaeyeon menatapnya dan menaikkan sebelah alisnya
"Apa itu?"
"Makan bersama, nanti sore" ujar pria itu tersenyum puas. Tanpa banyak berpikir Chaeyeon mengangguk, itu bukan sesuatu yang berat baginya
"Call!"
----
Setelah semua itu, Chaeyeon bergegas kembali ke kelas dan berencana menemui Juho, sepertinya pria itu harus siap-siap.
"Dimana Baek Juho?" Gadis itu berseru setelah memasuki kelasnya. Beberapa temannya yang mendengar menunjuk Juho yang sedang malas-malasan di mejanya seraya mendengarkan lagu lewat earphone-nya.
"Baek Juho!" Ia berjalan menuju meja pria itu. Juho baru sadar setelah Chaeyeon duduk di kursi depannya dengan tatapan jengkel.
"heung?" Ia melepaskan earphone-nya dan bersiap mendengarkan Chaeyeon
"Apa kau gila? Aku memang menyuruhmu meminta bantuan untukku, namun kenapa kau meminta bantuan kepada orang yang sangat kuhindari? Kau.. Uhh" Chaeyeon berusaha bersabar untuk tak langsung memukul wajah pria yang tengah menatapnya dengan tatapan polosnya
"Siapa? Mingyu? Bukannya itu bagus?"
"ayolahh apa kau gila?? Dia dan Eunha adalah yang kuhindari dari kasus ini, bodoh"
Juho terdiam, ia tampak berpikir sebentar lalu kembali menatap Chaeyeon dengan mata yang membulat kaget"Ah benar juga, Aku lupa kalau Mingyu juga ada saat itu! Jadi bagaimana? Ia menemuimu?"
Pria itu terlihat penasaran dengan apa yang terjadi dengan keduanya"Ia mempermalukanku dan itu salahmu,"
"Ia bilang apa?"
"Kenapa kau mau tahu sekali sih?!"
"Ini salahku, jadi aku berhak tahu"
Chaeyeon memutar bola matanya malas lalu menghela napas dengan kasar. Ia menatap Juho dan mulai menceritakkan kejadian tadi itu.
"Woah, kenapa Mingyu berani menawarimu seperti itu? Bukannya ia dengan eun.." Juho tampak tertegun dan menghentikan kata-katanya, sepertinya ia salah bicara
"Apa? Ia kenapa?" Tanya Chaeyeon. Pria itu dengan cepat menggeleng
"Tidak, ia sangat keren menawarimu dengan seperti itu, kenapa kau tolak? Kau yang bodoh disini" celetuk Juho seraya melipat kedua tangannya di depan dada.
"Aku tak pernah ingin melakukannya, jadi kenapa aku harus menerimanya?" Chaeyeon sedikit berbohong. Ia hanya gengsi bicara terang-terangan tentang perasaannya pada Mingyu.
"benarkah? Namun cepat atau lambat kau akan menyukainya, camkan itu"
"Cih, kenapa kau yakin sekali?"
"Karena aku dapat melihat sinar ketertarikan di matamu sejak pertama kalian bertemu"
Uhuk!
Kata-kata menggelikan itu membuat Chaeyeon tersedak dengan ludahnya sendiri,
apa-apaan pria ini?"Kau bahkan bukan Mingyu atau aku, bagaimana kau bisa tahu itu?" Tanya Chaeyeon
"Gadis ini benar-benar! Aku beritahu ya, terkadang sudut pandang orang ketiga jauh lebih akurat, karena mereka hanya menyaksikan dan tak merasakan, jadi lebih mudah untuk menyimpulkan" ujar Juho. Chaeyeon bungkam.
"Tapi sepertinya kau agak telat" Juho menegapkan badannya, begitu juga dengan Chaeyeon
"Karena Mingyu... mungkin telah punya seseorang"
tbc.
만세만세만세만세만세만세만세
a/n
hello aaaangelllll / np:exo-heaven
Kembali lagi dengan Chaeyeon yang tambah labil heuheu.
Lama lama bingung banget storyline-nya gimana jadi maapkeun kalo tambah gaseru yap, lagi sibuk berkutat dengan layar(baca:fangirling) nih huhu
Vomment-nya dong kak, penting loh buatku ::)
사랑합니다💋💋
KAMU SEDANG MEMBACA
unfair ; {mingyu × chaeyeon}
Fanfictionyou can't just walk into someone's life and being someone who means everything for her and then just go!, it's unfair starring: kim mingyu (svt) & jung chaeyeon (ioi) [bahasa]