ten - last

2.9K 205 22
                                    

chaeyeon pov.

"Aku ingin bicara, bisa kita ke taman sebentar?" Tanya Eunha lembut, aku hanya mengangguk setuju tak berani menolaknya.

Sesampainya di taman yang teduh itu, ia menghentikan langkahnya dan duduk di salah satu kursi panjang disana.

"Ayo duduk", Aku menurut dan duduk di sebelahnya dengan takut-takut.

"Ada apa?" Tanyaku penasaran.

"Tentang Kim Mingyu.. Apa ia menyatakan perasaannya padamu kemarin?" Tanya Eunha tiba-tiba membuatku sedikit terkejut dan gelagapan

"uh, Apa? Um.. Ya"

"Lalu apa jawabanmu?" Tanyanya dengan wajah berbinar, ia kelihatan senang? mungkin?

"Belum.." tuturku tak yakin, "aku belum menjawabnya" lanjutku seraya menggaruk tengkukku yang tak gatal.

"Oh.." Jawabnya singkat lalu mengalihkan pandangannya dari menatapku.

"Darimana kau bisa tahu?" Tanyaku. Eunha menoleh padaku dan mengangkat kedua alisnya seraya tersenyum manis

"Kemarin, Ia mengajakku kencan untuk yang kesekian kalinya. Aku sudah terbiasa melakukan itu dengannya jadi aku tak lagi menganggapnya sebuah kencan" ia mulai bercerita,

"namun kemarin ada yang aneh pada dirinya. Mingyu tak fokus dan jadi sering melamun. Senyumnya pun terlihat dipaksakan, padahal ia tak pernah begitu setiap kami kencan.."

"..Aku sadar perubahan pada perasaannya kepadaku kemarin" ia menghela napas seraya tersenyum kecil

"Aku tak pernah memiliki perasaan spesial padanya, jadi setiap kencan aku selalu merasa bersalah karena ia harus berharap padaku yang tak pernah ada kemajuan, namun kemarin, aku merasa lega setelah ia menjelaskan perasaannya yang sekarang"

"Perasaannya yang sekarang?" Tanyaku bingung

"Setelah sadar perubahannya, aku mengajaknya bicara, aku bertanya tentang perasaan yang ia punya padamu,," tuturan Eunha membuatku tertegun

"Padaku?" Tanyaku. Ia mengangguk pelan

"Ya, tentang perasaannya pada kau, Chaeyeon. Ia terlihat ragu sih, namun akhirnya ia buka-bukaan padaku bahwa ia telah pindah padamu" Ujarnya, "lalu ia bilang bahwa ia masih tak yakin dan mencoba meyakinkan perasaannya dengan kencan denganku, tapi kemarin terbukti, ia sudah tak punya perasaan apa-apa padaku" tambahnya.

"Aku menyuruhnya menemukanmu dan tadinya ia menolak, jadi kami terus melanjutkan kencan kami, namun setelah itu ia pergi ke toilet dan saat ia kembali wajahnya terlihat sedikit muram, lalu ia bilang bahwa ia harus pergi saat itu juga. Yah, aku berpikir bahwa ia ingin bertemu denganmu saat itu" ucapnya. Aku mendengarkan dengan sedikit perasaan tak percaya.

Jadi begitu?

"Aku hanya ingin bilang itu. Kau, kau harus yakin dengannya, ia pria yang baik dan dapat memperlakukanmu dengan sangat baik. Aku harap kau menerimanya dengan bijak" ujarnya dengan senyum hangat. Aku tertawa canggung

"Hahaha, menerima apanya?"

"Aku tahu perasaanmu pada dia juga, Chae. Sebaiknya kau pikirkan baik-baik" tuturnya.
Aku hanya terdiam menatapnya yang kini tengah menatapku dengan tulus.

"Ayo kita kembali ke kelas, sebentar lagi bel masuk akan berbunyi"

---
author pov.

Waktu pulang sekolah datang, Chaeyeon hendak pergi keluar dari kelas untuk pulang kala ia teringat tugas piket untuk membersihkan kelasnya sore itu.

unfair ; {mingyu × chaeyeon}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang