nine

1.7K 187 14
                                    

chaeyeon pov.

"Aku menyukaimu, Jung Chaeyeon. kau telah berhasil mengambil hatiku, aku serius"

Tatapannya menyendu seiring ia mengucapkan kata-kata itu, menunjukkan ketulusannya.
Aku masih terdiam membeku di kursiku tak tahu harus berbuat apa. Ia juga masih terdiam menatapku dengan kedua maniknya itu.

Tiba-tiba terdengar bunyi air yang terebus dari kompor tanda ramyun yang kubuat hampir matang, memecahkan keheningan antara kami, disaat itulah aku berani menggerakan badanku lalu berdeham pelan

"ehm, aku akan memasukan bumbu ramyunnya" ujarku basa-basi tanpa berani menatap matanya, lantas beranjak dari kursi dan berjalan menuju panci berisi ramyun yang telah meluap-luap.

Mengecilkan apinya, lalu mulai memasukkan bumbu-bumbu penyedap ramyun lalu mengaduk-aduknya.

Sret

Namun tanganku seketika mematung saat aku merasakan kedua tangan besar memeluk pinggangku dari belakang,

Kim mingyu.

"h..hei.."

"aku tak suka caramu menghindariku"

Aku hanya dapat terdiam, merasakan pelukan hangatnya dengan jantung yang berdetak kencang.

"Jadilah pacarku,"

sebaris kalimat itu membuat pandanganku menggelap dalam sesaat.

Tercengang.

Aku tak percaya ia benar-benar mengatakan kata-kata tersebut—ya, setidaknya dengan tulus kali ini.

Beberapa waktu yang lalu, ia juga telah mengatakan kata-kata tersebut terhadapku, namun reaksiku sama sekali berbeda dengan yang sekarang karena dulu aku tak merasakan ketulusan pada dirinya.

Namun kali ini hanya dengan lirihan, aku dapat merasakan ketulusan yang mendalam darinya.

Aku masih terdiam, dan posisi kami juga tak berubah. Aku tak berani untuk menoleh padanya, badanku masih mematung.

"A..ayo kita makan, ramyunnya sudah matang" ujarku gugup, ya, aku memilih mengabaikannya.

Kini Mingyu melepaskan pelukannya, membuatku dapat bernapas lega, sepertinya ia mengerti seberapa gugupnya aku sekarang.

Aku mengangkat panci berisi ramyun tersebut ke meja dan menyiapkan piring untuk kami berdua.

Setelah selesai aku menghela napas lalu menoleh padanya.

"Ayo makan dulu" ujarku. Mingyu menatapku dengan tatapan tak percaya, mungkin ia jengkel karena kuabaikan.

"Aku bilang ayo makan dulu" ujarku, namun ia masih tak bergerak membuatku harus menariknya ke meja makan, dan dengan terpaksa ia menurut

Aku duduk di depannya, membuat kami saling berhadapan. Ia masih menatapku dengan tatapan dalamnya membuatku sedikit salah tingkah.

"Aku akan menunggu jawabanmu"  Mingyu berujar pelan namun aku dapat mendengarnya dengan jelas.

Aku meliriknya yang tengah menatapku, kami saling bertatapan hingga pria itu menghela napas dan mulai menyantap ramyunnya.

----

Seusai menyantap Ramyun, pria itu mengambil mangkuk ramyunku dan berjalan menuju tempat cuci piring dan mulai memakai sarung tangan karet menunjukan bahwa ia bermaksud untuk mencuci mangkuk-mangkuk yang telah terpakai barusan.

"gyu, kau tak perlu mencucinya, aku yang akan melakukannya" Ujarku menghampirinya. Ia melirikku dengan tatapan tajam—mengisyaratkanku untuk tetap diam.

unfair ; {mingyu × chaeyeon}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang