Chapter 3

118 17 14
                                    

(A/N: hey i'm back with new chapter, gak kerasa ya puasa udah selesai. selamat hari raya idul fitri, mohon maaf lahir dan batin. Udah ya nggak banyak banyak deh A/N-nya kita langsung masuk ke cerita. Hope you like it :-))

***

Sebuah mobil sport putih terparkir rapi dihalaman parkir belakang sekolah lalu diikuti dua mobil sport lagi berwarna silver dan merah. Terlihat 4 laki-laki tampan dan satu gadis berpenampilan tomboi keluar dari ketiga mobil itu. Ya, mereka adalah Arga, Chandra, Rasya, Andri dan Arin, mereka semua adalah anggota band 'six tention' yang merupakan band terkenal di SMA Airlangga. Sebenarnya anggota mereka berjumlah 6 orang, tetapi karena salah satu anggota dari mereka ada yang keluar, jadi mereka hanya berlima.

Mereka berjalan ditengah-tengah lapangan menebar pesona kepada gadis-gadis yang ada disekitarnya, terkecuali Arga. Sedetik kemudian, terbentukalah kerumunan yang mengitari mereka berlima, terdengar teriakan lebay dari gadis-gadis genit yang mengerubungi mereka, rata-rata mereka adalah siswi senior Airlangga, tapi juga ada diantara mereka yang merupakan junior.

"Hei kawan, disini banyak calon mainan, kau pilih yang mana?" tanya Andri dengan aksen melayu-nya yang masih kental.

"Nggak ada." jawab Arga singkat lalu berjalan keluar dari kerumunan itu sambil menutup kedua telinga dengan tangan. Inilah sifat unik yang dimiliki Arga, meskipun Arga termasuk pemain, tapi bukan berarti ia suka jika dirinya berada didalam situasi seperti ini. Membosankan, pikirnya.

Arga berjalan menuju tangga kemudian menghentikan langkahnya ketika melihat seorang gadis sedang tersenyum dan melambaikan tangan kearahnya. "Sayaaaaaaanggggg!!! kenapa dari kemarin-kemarin kamu gak pernah jemput aku, gak pernah nengok aku kekelas, aku kangen." teriak gadis itu lebay sambil memeluk Arga, bukannya Arga membalas pelukan gadis itu, Arga malah mendorong tubuh gadis itu menjauh dari tubuhnya.

"Kita putus." ucap Arga singkat kemudian berlalu meninggalkan gadis itu. "Arga, Kenapa kamu putusin aku? Apa salahku? Aku sayang kamuuuu.." teriak gadis itu tidak terima kemudian menangis keras tidak peduli dengan sekitarnya yang memandangnya dengan tatapan aneh.

Arga tersenyum puas ketika ia menoleh kearah gadis yang sekarang telah menjadi mantan pacarnya, lalu berjalan menaiki anak tangga untuk menuju kekelasnya. Gadis itu adalah Jane, mantan pacar Arga entah yang keberapa.

***

Sesampainya dikelas, Arga duduk dibangkunya lalu membenamkan kepalanya kedalam lipatan tangannya, berusaha untuk tidur. Lebih baik tidur dari pada mendengarkan teriakan gadis-gadis alay seperti mereka, pikirnya, kemudian tertidur.

Tiga pulih menit kemudian, terdengar teriakan 4 orang yang berusaha membangunkan Arga dari tidurnya, Arga yang kaget pun langsung mengepalkan telapak tangannya dan menoleh kearah sumber suara, bersiap untuk menghajar siapapun yang membangunkan dirinya.

Moodnya sedang buruk hari ini.
Kepalan tangan Arga mengendur ketika ia melihat ke-4 sahabatnya sedang duduk mengitari dirinya. Untung saja mereka sahabatku, kalau tidak-
"Ayo kekantin." Ajak Chandra lalu menarik tangan Arga berjalan menuju kantin.

***

Sesampainya dikantin, Arga dan teman-temannya duduk melingkar mengitari meja bundar yang ada dikantin bagian timur yang merupakan tempat favorit mereka. Terlihat salah satu dari mereka berdiri lalu berjalan menuju salah satu stand yang menyediakan soto lamongan.

Tak lama kemudian, muncul seorang bapak-bapak membawa nampan berisi 5 mangkuk soto lamongan dan 5 teh hangat menghampiri meja bundar yang mereka diduduki.

Mereka makan sambil membicarakan sesuatu, sesekali mereka tertawa dan tersenyum. Terkecuali Arga yang hari ini banyak diam dan terlihat tak berminat dengan apa yang mereka bicarakan.

Arin yang sedari tadi melihat Arga yang hanya diam sambil memakan soto lamongan-nya pun menyenggol lengan Chandra lalu menunjuk ke arah Arga dengan dagunya

"Gue denger ada yang habis putus nih," celetuk Chandra sambil mengangkat salah satu alisnya, berusaha membuka obrolan dengan Arga yang sedari tadi hanya diam.

Arga yang mendengar celetukan Chandra hanya diam dan sesekali menggumam tidak jelas sambil memandang lurus kearah Barat memperhatikan gadis berambut hitam yang sedang berjalan diantara kedua temannya sambil tertawa kecil lalu duduk disalah satu stand kantin yang menjual bubur ayam.

Tak sampai 5 menit, Arga melihat seorang ibu-ibu yang sekiranya berusia separuh baya berjalan kearah mereka bertiga dengan membawa nampan berisi 3 mangkuk bubur ayam.

Untuk kedua kalinya Arga melihat gadis itu tersenyum, dan untuk yang kedua kalinya pula Arga merasa déjà vu ketika melihat gadis itu tersenyum. Arga merasa moodnya lebih baik saat ini setelah melihat gadis itu tersenyum, yahhh...meskipun bukan tersenyum kearahnya.

"Ehm." Andri berdehem pelan ketika melihat perubahan yang terjadi diwajah sahabatnya lalu menyenggol lengan sahabatnya yang lain, mengisyaratkan untuk memperhatikan apa yang dilihat Arga.

"Ohhh... ternyata junior cantik yang dilihat," Ucap Arin berusaha menggoda Arga setelah mengikuti arah pandangan Arga.

"Dia bukan junior, kayakya dia anak baru deh, lihat aja seragam sama lokasi kelasnya."
"Dari sekolah mana dia?"
"Dia masuk kelas 12 mana ya?"
"Siapa ya namanya?"
"Tak tahu lah, tanya saja keanaknya sendiri."
"Hati-hati dong, sakit tau."
"Sorry nggak sengaja, salah sendiri nabrak becak."
"Bukan gue yang nabrak, becaknya yang nabrak gue."

Arga yang mendengar teman-temannya saling menyahut dan melontarkan pertanyaan pun memberhentikan aktivitasnya memandang gadis itu dan beralih menatap teman-temannya. Lalu berkata "Dia target gue selanjutnya."

Seketika itu, Chandra, Rasya, Andri dan Arin pun berhenti berbicara dan memandang Arga yang sedang menyilangkan kedua tangannya didepan dada sambil tersenyum miring.
"Kau tak mencintainya kah?" tanya Andri dengan aksen melayunya.

Arga tertawa keras mendengar pertanyaan yang dilontarkan salah satu temannya, sontak teman-teman Arga yang lain pun memandang Arga dengan kening berkerut.

"Ohhhh." jawab mereka serempak masih dengan kening berkerut.

"Kita tantang lo buat pacaran sama tuh cewek selama 3 bulan lebih. Kalo lo bisa bertahan lebih dari 3 bulan sama tuh cewek, kita semua bakalan traktir soto lamongan selama 1 bulan full. Kalo lo gak bisa bertahan...selama 1 bulan full juga lo harus kerjain semua tugas kita. Dan satu lagi, selama lo pacaran sama dia, lo gak boleh selingkuh sama cewek lain. " tantang Rasya kepada Arga sambil mengangkat salah satu alisnya dan mengulurkan telapak tangan kanannya kearah Arga.

Sepertinya tantangan yang diberikan Rasya kepada Arga bukanlah ide buruk.
"Fine, gue terima tantangan lo." ucap Arga tanpa berfikir panjang sambil menjabat tangan Rasya.

Sepertinya tantangan yang diberikan Rasya kali ini akan seru, 3 bulan bukanlah waktu yang singkat bagi Arga dalam menjalani hubungan. Arga tak pernah memiliki hubungan khusus dengan gadis melebihi jangka waktu 2 bulan, belum sampai 2 bulan pun Arga sudah bosan dan mencari gadis lain, kecuali... dengan Nindy. Yah, kita lihat saja nanti.

Pandangan Arga kembali tertuju kearah gadis itu. Sepertinya gadis itu merasakan dirinya sedari tadi sedang diperhatikan oleh seseorang yang duduk di meja bundar yang ada di daerah timur kantin, gadis itu menoleh kearah Arga lalu tersenyum sekilas. Untuk yang ke-3 kalinya Arga merasa déjà vu ketika melihat senyum gadis itu.

***

The Player Heart [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang