Part 05

360K 18.1K 461
                                    

Author POV

Celia menghentikan langkah kakinya saat melihat empat pria menuruni tangga sembari membawa berbagai senapan.

"Celia!" Sapa Victor berpura-pura ramah.

Victor baru tahu jika Celia salah satu gadis pada sebuah foto yang pernah dilihat Franco 10 tahun yang lalu. Franco dan Victor seumuran 28 tahun, tapi untuk Abel dan Larvell berbeda. Abel berumur 25 tahun, sedangkan Larvell 26 tahun.

"Kalian mau kemana siang-siang seperti ini membawa senapan sebanyak itu?" Celia dan menatap senjata-senjata itu dengan horror.

Victor, Abel dan Larvell masing-masing membawa dua senapan. Berbeda dengan Franco yang membawa satu senapan yang terlihat lebih mencolok.

"Kami akan ..." perkataan Abel terhenti bingung mau jawab apa.

"Berburu," sambung Franco dengan nada dinginnya.

Celia mengerutkan keningnya. "Berburu hewan? Di hutan?"'

"Berburu manusia di kota," jawab Franco menatap Celia tajam dan menohok.

"Sungguh?" Celia menunjukan ekspresi cemas.

Terdengar Larvell tertawa. "Tentu saja kami akan berburu dihutan, Nona."

Kelompok mafia itu sudah bersekongkol untuk membohongi Celia. Mereka memang akan berburu, tapi bukan berburu hewan melainkan manusia. Persis yang dikatakan Franco tadi. Seperti biasa, mereka akan berbuat tindak kriminalitas untuk mendapatkan keuntungan.

Mereka benar-benar aneh. Benarkah mereka orang baik-baik? Aku merasa ada yang mereka sembunyikan. Celia membatin seraya menatap kelompok mafia itu.

Celia tidak menyadari jika Franco bisa mengetahui apa yang Celia katakan dalam hatinya.

Franco tersenyum tipis. "Kau merasa aneh dengan kami?"

Celia terkejut. Dia seakan-akan bisa baca pikiranku, batinnya.

Franco mendengarnya lagi lalu tertawa kecil. "Kau baik-baik saja di rumah."

Kenapa nada bicara pria dingin ini menjadi lembut? tanya Celia dalam hati.

Kau akan tahu bagaimana kejamnya diriku, balas Franco dalam hati.

"Tunggu!" teriak Celia kepada keempat pria yang bendak pergi.

Victor mengerutkan kening. "Ada apa?"

"Boleh aku menginap beberapa hari disini, aku masih belum ingin pulang. Ku mohon, izinkan aku ya," pinta Celia dengan puppy eyes.

"Sudah berapa kali aku katakan padamu jika pemilik rumah ini adalah Franco, bicaralah padanya bukan pada kami bertiga!" ketus Abel.

Celia tersenyum kikuk lalu menatap Franco.

"Aku mengizinkannya, tapi dengan dua syarat," ucap Franco dengan serius.

"Apa syaratnya?" Celia mengerutkan keningnya.

"Jangan sesekali kau keluar dari rumah ini tanpa seizinku dan jangan coba untuk masuk ke ruangan lain selain kamarku dan ketiga temanku ini. Mengerti?" ucap Franco dingin.

Benar-benar misterius, memangnya apa isi empat ruang lainnya? Barang berharga? Dia pikir aku akan mencuri, sama sekali tidak. Celia membatin.

Memang ada barang berharga dan kau pasti tidak mungkin mencuri karena jika kau melihat barang-barangnya, hanya pertanyaan yang akan muncul dikepalamu. Apalagi kau melihat ruang paling akhir, kau pasti akan sangat terkejut, balas Franco dalam hatinya.

Ruangan yang dimaksud adalah ruang persenjataan. Selain senapan, ada berbagai macam senjata. Senjata-senjata yang berbahaya.

"Bagaimana?" tanya Franco.

Celia mengerjap mendengar suara Franco. "I--iya aku setuju. Terimakasih, Tuan."

"Jangan memanggilku seperti itu, kau bukan pelayan disini."

"Terimakasih, Franco."

POVESTO melenggang pergi sampai hilang dibalik pintu utama. Celia berlari kecil ke dekat jendela dan melihat empat mobil sport melaju pergi. Baru kali ini ia melihat orang berburu memakai mobil sport. Lagipula bukankah di sekitar sini memang ada hutan yang bisa mereka tempuh dengan berjalan kaki, pikirnya.

*******

*******

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

👉 Please, give me vote and comment 👈

PuspitaRatnawati

05 Desember 2016

(12:22)

Next to part 6

The Gangster LeaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang