PROLOG

862K 30.3K 1.2K
                                    

Bergamo, Italia.

Pria berwajah dingin itu menggeram marah ketika ia gagal dalam sebuah perjudian. Dia adalah seorang pemimpin gangster. Ia sedang bersaing dalam perjudian mendapatkan uang yang sangat banyak. Awalnya ia merasa ia bisa mendapatkan uang itu, tapi justru sebaliknya. Dia tidak pernah kalah sebelumnya. Apalagi melihat pesaingnya mengejeknya dengan mengibas-ngibaskan uang didepannya dengan wajah angkuh.

"Hai perso questa volta, apa kau akan mencoba perjudian lagi denganku heh?" tanya si pesaing, sebut saja Zoro dengan tatapan mengejek.

*(Italia | kau kalah kali ini)

Franco Alemannus, manusia berwajah tampan berselimut dingin. Franco adalah ketua dalam sebuah gangster bernama POVOSTE. PO diambil dari kata "potere" yang artinya kekuasaan, V dari kata "vendetta" yang artinya dendam, OS dari kata "oscurità" yang artinya kegelapan dan TE dari kata "morte" yang berarti kematian.

Franco limpah akan harta, tapi dari hasil tindak kriminalitas. Kelompoknya mencari untung dengan cara yang tidak umum, tidak halal dan jahat. Seperti yang diketahui gangster adalah kriminal yang merupakan anggota organisasi kejahatan pembuat kekacauan, seperti gang. Tujuan POVOSTE sangat negatif. Mereka selalu mengancam, memeras, merampok atau melakukan tindak kiriminalitas lainnya.

Bahkan POVOSTE tidak segan-segan membunuh jika ada yang menghina, mengejek dan menentang. Sudah banyak korban. Mereka paling ditakuti dan cerdik dalam melakukan tindak kriminalitas. Serta organisasi sangat rahasia dikalangan sosial dan terkenal dalam dunia kriminalitas. Lihai memanipulasi dan bersikap normal pada umumnya membuat orang-orang menganggap mereka hanya orang biasa. POVOSTE pandai menyembunyikan identitas mereka yang sebenarnya.

POVOSTE yang terdiri dari 4 pria yang begitu good looking, tapi Franco yang dipuja banyak wanita. Mereka tidak hanya 4 orang, masing-masing memiliki anak buah di beberapa tempat dan Franco adalah pemimpin tertinggi mereka. Bila sudah ada yang mengenal POVOSTE, mereka mengancam untuk tidak membeberkan siapa mereka atau akan terjadi pertumpahan darah.

Polisi pun payah dalam menghadapi mereka. Tak sedikit polisi yang hendak menangkapnya mati ditangan POVOSTE. Mereka sudah bergerak selama 10 tahun, Franco memimpin kelompoknya dari umur 18 tahun hingga sekarang. Franco juga dikenal dengan reputasinya sebagai ladykiller, atau pria yang hobi menghancurkan wanita. Ia tak segan-segan membunuh si wanita yang menentang kemauannya. Apapun yang dia inginkan, harus di penuhi!

"Kenapa kau diam? Ayolah, kita bertarung lagi! Aku akan menaruh 400 euro, bagaimana?" tawar Zoro.

Franco menyunggingkan senyum dan memanggil teman-temannya. "Ambil 800 euro yang ada di dalam koper itu!" Perintahnya kepada salah satu temannya.

Victor, menghampiri Franco dan menyerahkan uang yang diminta. Franco mengambilnya lalu meletakkannya di atas meja berbentuk bundar, meja perjudian.

"Wah.. wah!! Kau berani bertaruh dengan uang sebanyak ini? Apa kau tidak takut kalah lagi, huh?" Zoro tertawa.

Franco tersenyum kecut. "Kata itu tidak ada dalam kamusku."

Mereka kembali melakukan perjudian sebelum menentukan si pemenang. Lagi-lagi Franco kalah. Franco menyesal tidak memakai kemampuan psychic-nya. Jika ia tidak berpikir untuk mengetahui sampai mana kemampuan pesaingnya dia mungkin tidak akan kalah. Zoro tertawa terbahak-bahak sampai tawanya menggema di ruangan temaram itu. Tawanya mempermalukan Franco. Ketiga anggota Franco menggeram marah dan hendak menyerangnya. Tapi Franco menghentikannya dengan memberi tatapan isyarat. Kode itu mengatakan jika Franco saja yang menghabisinya.

The Gangster LeaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang