Part 3

23 1 0
                                    

Langitpun kini menggelap, tanaman - tanaman yang tadinya subur berwarna hijau, kini layu seakan kehilangan daya hidupnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langitpun kini menggelap, tanaman - tanaman yang tadinya subur berwarna hijau, kini layu seakan kehilangan daya hidupnya.

"Kakak tenanglah, semalam aku di perayaan dan karf sama sekali tidak menggoda para scubbus itu kaaak!!"
"Diam kau shelena.!! Jangan coba-coba kau membelanya" teriak seorang wanita cantik dengan tatapan yg sangat mengancam.
"T-tapi ka---, haaah baiklah" balas gadis bernama shelena dengan mendesah dalam, itu karna dia tau disaat seperti ini bahkan dewa sekalipun tak akan bisa menghentikan kakaknya, Kecuali...

Suasana berubah mencekam,

tak ada yang berani mengeluarkan suara sedikitpun bahkan serangga pun tak berani mengeluarkan suara.

Sekali lagi, perlahan wanita itu mengangkat sebelah tangan nya dan mengucapkan suatu mantra.

Lalu dari tangan wanita itu keluar lah sebuah bola plashma berwarna hijau yg meluncur dengan kecepata cahaya.

Dan tiba-tiba.

"Haaa,,, haaa,,, " sesosok minotaur diikuti beberapa minotaur seperti dirinya berhenti tepat di tengah-tengah dua kubu yg dimana salah satu dari kubu itu sudah meluncurkan plashma berwarna hijau tapi dengan energi yg bahkan lebih besar dari plasma sebelumnya.

"Myno!!!! Awass!!!!" teriak shelena
"Ah hy shele- aaaaaaa" Myno yang terkejut tak sempat berbuat apa-apa selain menyilangkan tangannya melindungi kepala, tapi sedetik sebelum bola plashma itu mengenai myno, bola itu berhenti dan hancur menjadi -partikel kecil.

"Haaaaaa... Karf kau memang selalu membuat masalah..." sebuah suara besar memantul di pepohonan dan menciptakan sebuah gema.

Dugg dugg dugg dugg

Terdengar suara langkah kaki yg bisa di bilang sangat besar.

Lalu sebuah tangan besar membuka jalan menyingkirkan beberapa pohon yang menghalangi, dan terlihatlah sesosok monster seinggi 5meter dengan kepala anjing dan tubuh manusia yg kekar dilengkapi dengan dua buah pedang setengah lingkaran di pinggang nya.

"Sudahlah ramsis, ini hanya sedikit salah paham.." sahut seekor kucing dengan kalung rubi berwarna merah.

eh tunggu seekor kucing ?

Kucing itu berjalan pelan di belakang monster besar bernama ramsis.

"Maafkan saya tuan salamir,,,!" ucap ramsis dan memberi jalan kepada kucing kecil yang sedang berjalan kearah Myno yang terdiam membeku.

"Myno apa kau tidak apa-apa?" ucap kucing itu lagi, aneh memang untuk ukuran seekor kucing yang terlihat lucu tetapi mempunyai suara yang begitu berwibawa.

Semua mata tertuju kearah kucing itu, bukan tatapan penasaran yang di tunjukan oleh semuanya, tapi sebuah tatapan hormat, kecuali seseorang.

sampai.

"Eh,, hah ? Emmmh aku baik saja?? Huufffft, teri-- ah t-t-trimakasih tuan salamir." balas myno dengan gugupnya sambil memberi hormat.

"Sudahlah myno, jgn terlalu sungkan begitu, aku kesini untuk mengantarkan arza, dan sepertinya dia sudah pergi, iya kah khan ?" tanya salamir lagi,
"Ahahahaha benar, tapi untung saja ada kau salamir kalau tidak kepala banteng kita ini pasti sudah berlubang, bwahahahahaha" balas khan tanpa rasa hormat, dan menepuk, eh bukan tapi lebih ke tamparan di punggung myno,

Monster from CloudTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang