Chapter 2

4.3K 149 8
                                    


Author POV

"Hari ini kita kedatangan murid baru. Masuklah!"...

Gadis itupun berjalan masuk sambil menggigit bibir bawahnya. Dia terlalu gugup untuk berhadapan langsung dengan orang-orang yang akan menjadi teman sekelasnya itu.

"Ayo perkenalkan dirimu"kata Kurenai-sensei saat gadis itu sudah berada di depan kelas.

"P..perkenalkan nama s..saya Hyuga Hinata. Saya murid pindahan dari San Fransisco. M..mohon bantuannya ya!

Hinata POV

"M..mohon bantuannya ya!"ucapku terbata-bata.
Sial! Aku tidak bisa mengalahkan kegugupanku.

"Baiklah Hinata. Kamu bisa duduk di samping Temari"ucap Kurenai-sensei yang sukses mengagetkanku.

Aku langsung berjalan ke arah Temari, gadis berambut kuning dan bermata hijau gelap yang sedang tersenyum padaku, dari tadi dia terus memanggilku untuk cepat-cepat duduk di sebelahnya. Namun langkahku terhenti ketika aku melihat seseorang yang wajahnya tidak asing sedang duduk di pojok ruang kelas dan sedang menatap keluar jendela. Ku sipitkan mataku agar dapat melihatnya dengan jelas.

"Naruto"gumamku

Merasa seperti diperhatikan, Naruto langsung mengarahkan pandangannya padaku. Tatapannya tidak berubah, tetap dingin. Rambut jabrik dan mata biru safirnya yang tersinari oleh sinar matahari dari luar jendela, membuatnya terlihat keren(?)

Apa yang kau pikirkan Hinata? Mana ada orang sedingin dia di bilang keren?! Fokus Hinata! Fokus!

"Hinata? Hinata? Apa yang terjadi?" kata Temari sambil melayang-layangkan telapak tangannya keatas dan kebawah di depan wajahku.

"Eh.. Iya? Ada apa?"ucapku

"Kau ini, ditanya malah balik nanya"

Aku menatap Temari bingung

Melihat ekspresiku, Temari langsung menjelaskan.

"Tadi itu kau berhenti berjalan dan seolah-olah sedang menatap sesuatu yang berharga. Mamangnya kau melihat apa sih tadi?"

"Bukan apa-apa kok" kataku sambil duduk di kursi di sebelahnya.

"Baiklah, kita mulai pelajaran hari ini"kata bu Kurenai memulaikan pelajaran Sejarah yang paling aku benci.

***

"Kriiiinngggg..."bel istirahat pun berbunyi. Akhirnya aku bisa terbebas dari pelajaran yang membosankan ini.

"Hinata ke kantin yuk?"ajak Temari

"Ayo"jawabku. Sebelum keluar aku melirik ke arah Naruto yang sudah berdiri dari tempat duduknya. Ehm mungkin dia mau ke kantin juga kali ya?

Astagah! Kenapa aku jadi memikirkan dia? Tau ah, lebih baik aku segera mengisi perutku yang keroncongan ini.

Di kantin aku dan Temari duduk di sebuah meja dan 4 buah kursi yang tersedia. Aku memesan ramen, minumnya ocha dingin. Sedangkan Temari hanya memesan minuman yang sama denganku. Katanya dia sedang 'diet spesial'.

"Kenyangnyaaa...." kataku sambil mengelus-elus perutku.

"Kau ini. Apa kau tidak takut jadi gendut?"protes Temari

"Tidak"jawabku santai."Aku tidak mungkin jadi gendut. Kalau jadi imut sih iya" kataku sambil tertawa kecil.

"Terserahlah"jawab Temari malas.

Author POV

Kedua gadis itu sedang bercanda ria sampai seorang anak laki-laki datang dan duduk di samping Hinata.

The Prince IceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang