Chapter 5

2.8K 112 8
                                    


Author POV

Kicauan burung dan hangatnya mentari pagi mulai menghiasi kota Konoha. Ditambah dengan tetesan embun di daun-daun hijau yang indah membuat suasana pagi hari di kota itu menjadi lebih sempurna. Orang-orang di Konoha mulai meninggalkan aktivitas mereka di tempat tidur dan memulai rutinitas mereka setiap hari.

Begitu pula dengan gadis bersurai indigo ini. Dia sudah bangun dari tempat tidurnya berkat alarm dari handphonenya. Gadis itu mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi miliknya. Tidak memerlukan waktu lama untuknya menyelesaikan ritual mandinya. Kemudian, dia mengambil seragam sekolah dari dalam lemari dan mengenakannya. Rambutnya yang indah diikat pony tail yang membuat kesan lucu pada penampilannya. Gadis itu mengambil buku-buku sesuai jadwal hari ini beserta alat praktek olahraga yang dia beli semalam dan memasukkannya ke dalam tas. Dia mengambil sepatu sekolahnya dan segera memakainya. Setelah semuanya selesai, dia menyempatkan menatap dirinya yang terlihat cantik di cermin.

"Perfect!"

Hinata POV

"Perfect!" kataku ketika melihat pantulan diriku di cermin.

Aku segera mengambil handphoneku dan langsung turun ke bawah. Tidak lupa juga dengan mengunci pintu kamarku. Setelah sampai di meja makan, aku melihat ada sebuah roti isi dan segelas susu yang tertata rapi di atas meja. Aku melirik ke kanan dan ke kiri, tapi tidak mendapati sosok bibi.

"Bi? Bibi dimana?"

Hening, tidak ada jawaban. Akupun mencoba memanggilnya lebih keras.

"Biii? Bibi dimanaa??"

"Ya non. Bibi disini"

Terdengar teriakkan bibi dari arah belakang rumah. Aku penasaran dengan apa yang dilakukan bibi disitu. Aku mengambil roti isi itu dan mulai memakannya sambil berjalan ke belakang rumah. Ketika keluar dari pintu dapur, aku mendapati bibi yang sedang menyiram bunga-bunga indah yang membentuk taman kecil.

"Bunga-bunganya indah sekali bi"

"Iya dong non. Kan bibi yang rawat. Non Hinata kenapa mencari bibi?"

"Aku cuma bingung tadi. Biasanya kan bibi selalu menemani aku sarapan, tapi tadi bibi tidak ada disana. Jadi aku penasaran bibi ada dimana"

"Aduh, maaf yah non. Bibi lupa tentang itu"

"Iya, nggak apa-apa kok bi"

Aku melirik jam tanganku. Sudah pukul 07.30 a.m.

"Bi, aku berangkat yah!"

"Iya non. Hati-hati di jalan. Jangan lupa makan siang di sekolah yah non!"

"Iya bi"

Aku kembali ke meja makan dan langsung meneguk susu yang disediakan bibi. Setelah itu, aku berjalan keluar rumah dan sudah ada pak supir yang menunggguku.

"Siap berangkat non?"

"Siap pak. Ayo!"

Aku masuk dan duduk di jok belakang mobil diikuti pak supir yang duduk di kursi pengemudi. Pak satpam membukakan pagar untuk kami. Mobilpun mulai berjalan keluar dari pekarangan rumah.

Selama di perjalanan, aku hanya melihat keluar jendela. Melihat semua orang yang sedang sibuk memulai aktivitas mereka dipagi hari. Cuaca dipagi ini mendung, dan mungkin sebentar lagi akan hujan. Aku tidak membawa payung ataupun jaket dan sweaterku.

"Pak, apa ada payung di laci mobil itu?"

"Ada non"

"Oh, syukurlah"

The Prince IceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang