Chapter 6

3.2K 110 8
                                    

Author POV

Seorang anak laki-laki yang bersurai biru gelap dan warna mata hitam pekat, masuk ke sebuah bangunan yang menjadi sekolah barunya itu. Dia berjalan dengan santai menyusuri jalan menuju ruang kepala sekolah. Penampilannya yang mempesona selalu berhasil menghipnotis setiap gadis yang dilewatinya. Sering terdengar olehnya, beberapa bisikan gadis-gadis tentang dirinya. Dia hanya tersenyum kecil, karena dia sudah biasa mengalami kejadian seperti itu.

"Uchiha Sasuke?" tanya Tsunade.

Sekarang anak laki-laki itu sudah berada di ruang kepala sekolah dan sedang berhadapan dengan Tsunade.

"Ya, itu aku" jawab Sasuke santai.

"Seperti biasa. Klan Uchiha selalu percaya diri dengan apa yang mereka lakukan" sindir Tsunade.

"Ya, seperti yang kamu ketahui, Uchiha Itachi telah menitipkanmu di sekolah ini, dengan harapan kamu bisa menjadi seorang yang lebih baik disini. Untuk itu, aku sebagai pemimpin di sekolah ini, akan memperlakukan kamu dengan khusus. Jika kamu berbuat kesalahan seperti di sekolahmu yang dulu, maka aku tidak akan segan-segan mengeluarkanmu dari sekolah ini. Itachi bilang padaku kalau ini adalah usaha terakhirnya untuk menyekolahkanmu. Dia sudah tidak mampu menghadapi sikapmu yang selalu membangkang. Untuk itu, jaga sikapmu jika kamu masih ingin mengejar impianmu!" ancam Tsunade.

"Aku mengerti" jawab Sasuke singkat.

"Baiklah, aku menempatkanmu di kelas 11-A" kata Tsunade.

"Shizune, tolong panggilkan Hatake Kakashi kesini" sambungnya lagi.

Tidak lama setelah itu, orang yang ditunggu pun datang.

"Apa anda memanggil saya?" tanya Kakashi.

"Iya Kakashi. Aku menempatkannya di kelasmu. Aku pikir kamu bisa membimbingnya karena dia adalah adik dari Uchiha Itachi" jawab Tsunade.

"Uchiha Itachi yah. Hhmmm.." kata Kakashi sambil memegang dagunya dengan jari telunjuk dan jari ibu.

"Baiklah, akan ku usahakan" sambungnya.

"Kalau begitu, Sasuke aku serahkan padamu Kakashi" kata Tsunade.

"Baik. Ayo Sasuke, kamu sudah terlambat" kata Kakashi dengan senyuman di balik maskernya itu.

Mereka berduapun segera keluar dari ruang kepala sekolah. Ketika di perjalanan ke kelas 11-A, tidak ada percakapan yang terjadi sampai Sasuke memecahkan keheningan diantara mereka.

"Apa kau mengenal kakakku sensei?"

"Hmm... Ya, aku mengenalnya"

"Bagaimana kalian bisa saling mengenal?"

"Ceritanya panjang, dan aku yakin tidak akan cukup waktu jika aku menceritakannya sekarang"

"Kalau begitu, aku akan mencari waktu dan tempat yang tepat agar kau bisa menceritakannya padaku"

"Baiklah, akan kutunggu"


Garaa POV

Gadis yang kutabrak semalam itu belum sadar juga. Kata dokter, dua hari lagi dia akan siuman. Sepertinya selama beberapa hari ini aku tidak akan masuk sekolah, dan itu sangat menggangguku. Aku ingin bertemu dengan Hinata. Ingin melihat bagaimana cara dia tersenyum, cara dia menatapku, semua tentangnya yang membuatku jatuh cinta padanya. Tetapi semua itu harus kutunda selama beberapa hari ke depan karena masalah yang kuhadapi sekarang ini.

Gadis bersurai merah muda dengan panjang sebahu itu tertidur lelap di atas ranjang rumah sakit, yang disertai dengan jarum infus yang tertancap di tangannya dan selang oksigen di hidungnya.

The Prince IceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang