Chapter 7

3.2K 98 13
                                    


Author POV


Pagi itu hujan kembali mengguyuri kota Konoha. Tetesan-tetesan air hujan membuat orang-orang enggan untuk beraktivitas. Begitu juga dengan Hinata. Rasa malas yang sangat besar dirasakannya pagi itu. Namun walaupun begitu, dia tetap masuk sekolah karena tidak ingin membuat ayah dan ibunya kecewa.

Angin yang berhembus pelan yang menerpa tubuh gadis itu membuat dirinya merasa kedinginan. Rambutnya yang terurai sesekali ikut diterbangkan angin. Suasana pagi di sekolah itu sangatlah sepi akibat hujan yang hadir menghampiri.

Gadis itu pun menyusuri koridor sekolahnya dengan santai menuju kelasnya. Tiba-tiba seseorang berjalan melewatinya dari belakang dan mendahuluinya. Dengan santainya dia berjalan sambil menggunakan earphone di telinganya. Hinata yang tidak mengenal orang itu hanya menghiraukannya.

Ketika sampai di depan kelas, Hinata melihat laki-laki yang mendahuluinya tadi masuk ke kelas 11-A yang bersampingan dengan kelasnya. 'Oh jadi dia siswa kelas sebelah. Sudahlah' batin Hinata.




Hinata POV

Ketika masuk ke kelas, aku melihat Naruto sudah duduk di tempatnya. Sedangkan Temari belum juga datang. Aku langsung duduk di tempat dudukku. Tidak lama kemudian, ada pesan masuk dari Temari.

'Pagi Hinata-chan! Maaf yah hari ini aku gak bisa masuk. Ada urusan yang harus aku selesaikan hari ini. Aku sudah memberitahu Kurenai-sensei tentang ini. Jadinya hari ini kamu duduk sendiri deh. Gomenasai, ganbatte Hinata-chan' begitulah isi pesan dari Temari.

Hari ini aku sendirian. Aku ingin menanyakan kenapa Temari tidak bisa masuk. Tetapi kupilih mengurungkan niatku itu karena itu privasinya dia. Pelajaran pun dimulai dan berjalan seperti biasanya.

Ketika jam istirahat tiba, perutku meminta untuk segera diisi. Namun, saat aku hendak mengambil uang, dompetku tidak ada di dalam tas. Aku mencoba mencarinya sekali lagi, tetapi hasilnya tetap sama. Aku mencoba mengingat-ingat lagi dimana ku letakan dompetku itu. Aku menepuk jidatku, ternyata tertinggal di meja belajarku. Terpaksa hari ini aku tidak makan siang. Aku memasang earphone di telingaku dan mulai mendengarkan beberapa lagu. Hal ini ku lakukan untuk mengalihkan perhatianku dari rasa lapar yang sedang melanda perut ini.

Bel masuk pun berbunyi, dan tiba saatnya untuk pelajaran olahraga. Aku segera mengganti bajuku di ruang ganti perempuan dan langsung menuju ke gedung olahraga sekolah ini. Di sana sudah ada Azuma-sensei yang akan memberikan pelajaran. Materi pelajaran hari ini adalah bola basket. Sensei menyuruh kami untuk mencari pasangan dalam melaksanakan praktek olahraga hari ini. Dan sialnya, aku belum terlalu kenal dekat dengan teman-teman sekelasku kecuali Temari.

"Hinata apa kau sudah mendapatkan pasangan?" tanya sensei.

"Belum sensei" jawabku.

"Baiklah, sepertinya Naruto belum mempunyai pasangan. Kalau begitu kamu akan berpasangan dengan Naruto".

"Baik sensei"

Tidak ada pilihan lain selain berpasangan dengannya. Tidak masalah. Lagian Naruto juga kelihatannya menguasai materi olahraga yang satu ini, jadi seharusnya tugasku jadi lebih mudah.

Sensei memulai praktek dengan memberikan contoh. Setiap pasangan harus mendribble bola dan kemudian mengofornya ke pasangannya sambil berjalan ke arah ring basket, dan kemudian salah satu melakukan shooting.

Aku dan Naruto mendapat urutan ke empat. Akhirnya giliran kamipun tiba. Aku mulai melakukan seperti yang diajarkan sensei. Awalnya berjalan dengan baik. Namun saat berada di tengah lapangan, oforan Naruto terlalu kencang dan bola itu pun mengenai kepalaku dengan keras.

The Prince IceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang