Nyahooo~ :3
Fushi ngebawain req dari ChiKuromi :3
Gomen yang lama nunggu soalnya Fushi banyak urusan di rl :3
Tanpa basa-basi lagi,Happy Reading! ヾ(*'∀`*)ノ
☆
Reader POV"Ah... Ini memang yang terbaik..." ucapku dengan senangnya menikmati suasana yang kusenangi.
"Oi (y/n)-san! Nanti kau akan sakit jika bermain hujan-hujanan seperti itu!" protes Koro-sensei ketika melihatku sedang menari dibawah derasnya hujan.
"Tak apalah sensei~ Lagian, ini sudah waktunya pulang sekolah bukaaan?~" jawabku dengan entengnya. Memang benar sih, aku selalu bermain hujan-hujanan ketika waktu pulang sekolah sementara teman-teman yang lain sudah pulang ke rumah. Kalau harinya memang hujan.
"Nanti kau bisa sakit, (y/n)-san!" khawatir si gurita kuning itu.
"Tenanglah sensei~ Aku masih ada disini~" munculah seorang laki-laki berambut merah yang sedang menggenggam payung untuk melindungi dirinya dari hujan.
"Ehhh... Kenapa kau masih disini, Karma?" tanyaku kesal karena orang yang selalu membuatku berhenti melakukan aktivitas yang kusukai itu kini sedang menuju ke arahku.
"Tentu saja menyuruhmu agar berhenti bermain hujan. Aku lelah dengan semua ini..." desah Karma sambil menyerahkan payung ke arahku.
"Kalau begitu tak usah menyuruhku lagi lah~ Hahahaha!" aku berlari menjauhinya.
"Karma-kun! Kejar dia!" perintah Koro-sensei dari dalam gedung. Ya... Kalian tahu bahwa hujan adalah salah satu kelemahan Koro-sensei.
"Tanpa kau beritahu aku sudah akan mengejarnya, sensei~" ucap Karma ketika berlari.
"Eh~ Kita main kejar-kejaran, Karma?~" tanyaku sambil berlari menghindar dari Karma.
"Karena aku yang bertanggung jawab atas kebiasaan anehmu itu!" jawab tegas Karma.
"Hmm~ Apa kau bisa mengejarku di hutan ketika hujan?" aku mulai. memasuki hutan. Iya hutan, biasanya licin sekali kan tanah dan pohonnya? Sayangnya aku sudah terbiasa melewati hal-hal yang licin.
Aku sudah memasuki hutan sampai dalam. Ya, setidaknya Karma mungkin akan menyerah mengejarku karena dia tak terbiasa melewati jalan yang licin... *braak!*
.
.
.
Aku tidak tahu apa yang terjadi. Karena tadi ada yang menghantamku dengan kencang. Aku ingin sekali membuka mataku, tapi ntah kenapa sulit sekali.
"Ng..."
"(Y/n)!" orang yang memanggilku tiba-tiba langsung memelukku dengan erat.
"I-Ittai!" rintihku.
"Untung kau baik-baik saja!" ucapnya walaupun masih memelukku.
"K-Karma... Se... sak..." dan Karma pun melepaskan pelukkannya dari ku.
"Ah gomen. Aku terbawa suasana."
"Ukh... Kau tahu siapa yang menyerangku tadi?" tanyaku sambil memegang bahu kiriku karena kesakitan.
"Eh? Itu aku."
"Hah!?" semoga saja telingaku tak salah dengar.
"Aku." ucap si surai merah itu dengan yakin.
". . . . ."
". . . ?"
Aku langsung mengambil benda yang ada disekitarku, tak lain adalah bantal. Ya, karena kami sedang ada di UKS. Aku memukul si iblis merah itu berkali-kali dengan bantal yang kupegang.
"Tadi itu menyakitkan tau! Apa kau tidak pernah merasakan hal seperti itu, hah!?" protesku dan masih memukulinya dengan bantal.
"Aku tidak tau jika itu terlalu kencang untukmu, mungkin karena sifat tomboy mu itu yang membuatku beranggapan kalau kau itu laki-laki. Dan tadi kau bilang apa aku pernah merasakan hal seperti itu?~" balasnya.
"I-Iya..." aku punya firasat aneh ketika dia menggunakan nada Psycho-nya.
"Tentu saja tidak~ Karena yang pernah merasakan hal itu hanyalah perempuan~" Karma mulai mendekat ke arahku setelah dia berkata seperti itu.
"J-Jangan-jangan..." aku mulai mundur sedikit demi sedikit agar menjauh dari nya. Sayang sekali, ada tembok yang menghalangi, rasanya ingin kuhancurkan saja.
"Heh~ Kenapa kau begitu takut, (y/n)?~"
"Kau tidak seperti biasanya, Karma!" dia mulai naik ke atas kasur.
"Eh? Aku selalu seperti ini kok. Hanya seseorang yang bisa membuatku berubah seperti ini~" dia semakin dekat ke arahku. Tangan kanannya memegang dagu ku dan tangan kirinya memegang bahu kanan ku. Wajahnya perlahan mendekat ke arahku.
"Si-Siapa!?"
"Siapa lagi kalau bukan dirimu, (y/n)~"
.
.
.
.
*zruush!*
"H-Huwaaaaa!!!" aku langsung terlonjak dari posisi tidurku.
*zruush!*
"Hentikan!!!" aku berusaha melihat siapa yang menyemprotiku dengan air.
*zruush!*
"Nii-san! Hentikan hujan lokalmu! Menjijikkan tau!" teriakku.
"Ini bukan hujan lokal. Ini hanya air yang kumasukkan ke mulut terus kusemburkan padamu." jelasnya dengan santai.
"Itu hujan lokal, Nii-san!!!" protesku sambil melempar bantal dan guling.
"Waktunya kabur..." gumamnya dan itu terdengar di telingaku. Dia pun mulai berlari.
"Jangan kabur woi!!!"
'Yang tadi sama Karma... untungnya cuma mimpi.'
《The End》
~♢~
Hey hey hey! ヽ(´▽`)/
Maafkan daku ini yang lama update karena banyaknya kerjaan di hidup Fushi ini dan sinyal gak mendukung (╥_╥) //Berapa minggu sih? :vBtw, FF kali ini kayak gimana?? :3 Yang mao req, douzo! Pintu req FF selalu terbuka untuk kalian :3
Dan arigatou atas 1k+ viewers & 100+ vote!! ヾ(*´∀`*)ノ
Jujur aja Fushi terharu karena ini ;3 Tanpa kalian Fushi bukan apa-apa... //dramatis amet lu fush :vKeep vote+commentnya minna~ :3
Coming up FF :
• Karma x Reader x Nagisa~ ~ ~
Fushi : omg trisome ヽ(´▽`)/
Karma : santai thor
Nagisa : semoga saja tak ada perkelahian...
Fushi : akan kumasukkan jika bisa :3
Karma : terserah kau lah
Nagisa : author-san, jangan membuat karma-kun makin badmood...
-FushiFushi_03
KAMU SEDANG MEMBACA
Ansatsu Kyoushitsu X Reader [Oneshot/Drabble Indonesia] ✔
Fiksi Penggemar[DISCONTINUE] Setelah menimang-nimang massa bola yang jatuh ke tanahㅡ gak woeㅡ Akhirnya saya putuskan untuk tidak melanjutkan ini :) -24/05/18 ~~~ Tertulis dalam buku ini, kisah-kisah kalian dengan para karakter 2D dari Ansatsu Kyoushitsu terutama...