I DON'T OWN THE FANART
© TO THE RIGHTFUL OWNER***
"Hyung..."
Jimin berjalan mendekati Yoongi. Yoongi yang sedang asik meminum sebotol air mineralnya melirik Jimin. Jimin berhenti di depan Yoongi dan duduk dihadapannya. Tubuhnya dibanjiri keringat karena baru saja selesai berolahraga. Ia kemudian mengulurkan tangannya, meminta Yoongi untuk memberikan botol minum yang sedang Yoongi tenggak. Yoongi yang mengertipun memberikan botol tersebut pada namja dengan rambut berwarna merah itu. Iapun menenggaknya dengan cepat. Air yang tadinya masih tersisa setengah sekarang habis hingga ke tetes terakhirnya. Selesai minum, Jimin menghela nafasnya puas, lalu meletakkan botolnya di sebelahnya. Sementara Yoongi sejak tadi tidak dapat mengalihkan perhatiannya dari Jimin. Tanpa sadar sedari tadi ia terus memperhatikan Jimin, terutama tenggorokannya yang naik turun ketika menenggak air minumnya. Butir-butir keringat masih tersisa dan masih keluar dari pori-porinya. Turun dari atas kepalanya hingga ke badannya. Tanpa sadar, pipi Yoongi menunjukkan semburat merah.
Melihat tatapan aneh Yoongi, Jimin memiringkan kepalanya, "Hyung? Gwaenchanayo?" Tanyanya.
Yoongi tersentak. Iapun tersadar bahwa sejak tadi ia berpikir kalau Jimin terlihat seksi, dan ia tidak bisa memungkirinya. Tersadar dari lamunannya dan tidak mau memikirkan itu lagi, ia menggeleng-gelengkan kepalanya dan membuang wajahnya, "Eo," Hanya responnya.
"Hyung? Jeongmalyo? Kau terlihat aneh," Lanjut Jimin.
Kata-kata Jimin entah mengapa membuat Yoongi malu dan semakin kesal, "Aku tidak apa-apa," Ujarnya.
"Tapi wajahmu memerah. Apa kau demam?"
Yoongi kembali tersentak. Ia kemudian menatap Jimin dengan tatapan kesal, "Kubilang aku tidak apa-apa!"
"Kau yakin?"
"Aku ti-! Sudahlah... Lupakan saja," Yoongi untuk yang kedua kalinya membuang wajahnya.
Jimin yang melihat respon Yoongi entah mengapa menjadi senang. Ia merasakan kehangatan di sekitar tubuhnya. Terlebih ketika ia melihat wajah Yoongi yang semakin memerah. Jimin malah mengira kalau itu lucu. Sangat lucu bahkan. Saking senangnya, Jiminpun mengubah posisinya menjadi menyamping di sebelah Yoongi dan merebahkan kepalanya di pundak Yoongi. Dan Yoongi untuk yang ketiga kalinyapun tersentak. Ketika ia menengokkan kepalanya, ada Jimin yang dengan tenang mengistirahatkan kepalanya di pundaknya.
"Apa yang ka-."
Yoongi tidak melanjutkan protesnya, karena melihat semburat merah di pipinya dan senyuman hangat di wajahnya. Mau tak mau jantung Yoongi harus rela untuk dipompa semakin cepat. Yoongipun kembali membuang wajahnya, membiarkan Jimin merebahkan kepalanya di atas pundaknya.
'Awas saja kau Park Jimin, di rumah akan kuhabisi,' Pikirnya.
The end
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS Fanart Imagine
Fanfiction*Indonesian* I gathered some fanarts ARMYs made and decided to make short imagine for all the fanarts. Hope you like it. !¡ FANARTS ARE NOT MINE © TO THE RIGHTFUL OWNER ¡!