Chapter 7 : Crazy ex-Husband

4.4K 245 34
                                    

Sakura's POV

Sasuke gila. Sasuke sinting.

Tadi sore dia menciumku. Dan malam ini dia datang kerumahku lalu mengaku-ngaku jadi tetanggaku. Tidak tahu malu. Sasuke gila. Aku gila.

Astaga tuhan. Kenapa jadi begini. Kenapa kau mempertemukanku dengan orang gila ini. Dan kenapa orang gila ini mantan suamiku?

"Sakura buka pintunya!" Sakit jiwa.

"Sakura! Aku minta maaf." Minta maaf saja tidak cukup.

"Kau gila Sasuke!"

"Dan itu karena kau." Aku memutar mata.

"Pergi!" Aku berteriak.

"Tidak!" dia juga berteriak.

"Pergi!"

"Tidak!"

"Pergi!"

"Tidak!"

"Pergi! kubilang." Aku berteriak.

"Tidak! kubilang " dia juga berteriak.

"Pergi! Dasar orang gila." Aku berteriak.

"Tidak! Aku memang orang gila." dia juga berteriak.

"Kau bodoh. Kau gila. Kau sinting. Kau brengsek. Kau tidak waras. Kau sakit jiwa. Dan pergi dari rumahku sekarang!" Aku memukul mukul pintu.

"Aku bodoh. Aku gila. Aku sinting. Aku brengsek. Aku tidak waras. Aku sakit jiwa. Itu karena kau. Dan aku tidak mau pergi dari rumahmu!" Sasuke juga memukul mukul pintu.

Astaga. Sasuke benar benar gila.

"Apa yang kau inginkan?"

"Aku hanya ingin masuk." dia menarik napas. "Ayolah Sakura aku mohon."

"Biarkan dia masuk Sakura." Astaga. Sakura mini muncul disaat yang tidak tepat.

"Ini saat yang tepat!" dia melotot menatapku.

"Kau selalu memihak Sasuke!" aku membalas pelototannya.

"Bukan begitu. Dia tidak akan melakukan sesuatu yang buruk."

"Sakura. Aku hanya ingin memberikanmu ini." Sasuke menggedor pintuku. Pintuku akan hancur.

"Sakura, biarkan Sasuke masuk"

"Kalau dia melakukan sesuatu padaku. Aku akan membunuhnya"

"Silahkan. Kalau kau membunuh Sasuke. Yang mati Sasuke, bukan aku." aku memutar mata.

"Apa yang kau inginkan Sasuke?"

"Aku hanya ingin mengunjungimu. Dan aku membawakanmu sesuatu." Sesuatu?

"Sesuatu apa?"

"Rahasia."

"Apa Sasuke?

"Rahasia."

"Sasuke katakan padaku."

"Rahasia."

"Sasuke!"

"Makan malam." Oh aku tau.

"Kau ingin meracuniku."

"Astaga. Ya tuhan." Dia menghela napas. "Untuk apa aku melakukan itu?"

"Bisa saja kau memasukan racun disana, agar aku pingsan. Karena kau ingin memperkosaku."

"Kau ingin aku begitu?"

"Tentu saja tidak!"

"Aku hanya ingin mengantarkanmu makan malam. Makanan yang paling kau cintai. Pasta. Aku memasakanmu Fettuccini." Pasta? Fettuccini? Benarkah?

Real Love💞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang