Frustated Daddy

9.3K 812 8
                                    


By : Min Marina

-----------------------

Kau membuka matamu. Menemukan Yoongi disebelahmu masih terlelap. Tangan kurusnya memeluk pinggangmu erat. Kau melirik jam di nakas, pukul 7 pagi. Kau bangun perlahan agar tak membangunkan suamimu. Mengecup matanya perlahan dan turun dari kasur.

Diluar hujan, pantas kau merasa kedinginan. Kau menyalakan penghangat ruangan dan memakai jubah tidurmu -yang sama tipisnya dengan pakaian tidurmu. Kau pergi meninggalkan Yoongi menuju kamar Chloe. Gadis kecil itu masih tertidur. Kau membenarkan selimutnya dan mencium dahi Chloe.

Chloe dan Yoongi harus dibangunkan sebentar lagi. Tapi, kau lebih memilih membiarkan mereka bangun sendiri. Ayah dan anak ini sama-sama sensitif soal tidur. Jika dibangunkan, mereka akan moody luar biasa. Dan kau sedang malas meladeni rengekan Chloe dan Yoongi.

Kau pergi ke dapur dan mulai memasak. Coklat panas dan waffle madu pasti akan nikmat dimakan pagi ini.

Saat kau membuat waffle tiba-tiba seseorang melingkarkan tangan di pinggangmu. Memelukmu posesif. Dagunya bersandar di bahumu.

"Pagi..." Katanya serak.

"Did I wake u up?"

"Your food does." Yoongi melepas pelukannya. Mencium pelipismu dan beranjak duduk di bar pemisah dapur dan ruang makan.

"Here you go. Sarapan dulu, baru nanti mandi. Kau mau ku antar atau manager menjemputmu?" Katamu sambil menata piring berisi waffle.

"Kau yang antar." Kau mengangguk. Sejak menikah, Yoongi memang lebih sering diantar olehmu. Katanya, ingin menghabiskan waktu sedikit lebih lama dengan istri. Sedikit menggelikan menurutmu, karena kalimat itu keluar dari bibir seorang Min Yoongi.

Kau baru saja akan beranjak menuju kamar Chloe lagi, saat tanganmu ditarik dan membuatmu terperangkap dalam sebuah pelukan.

"Aku mencintaimu, Bunda..." Kau memandangnya bingung.

"Gabjagi? Kau tidak terbentur kan?" Kau menggodanya. Biasanya Yoongi akan menggerutu. Tapi well, Yoongi memang bukan type suami yang selalu mengatakan hal hal picisan seperti barusan. Tapi kali ini, Yoongi hanya terkekeh dan menangkup pipimu.

"Dengar. Aku memang jarang mengatakannya karena untukku, kata-kata ini memiliki arti yang lebih deep. Dan saat aku mengatakannya, I do really mean it. I do really love you with every single breath I take.. Dan kuharap kau merasakan hal yang sama."

"..."

"Sebaiknya kita ke dokter. Kau mengigau, sayang.." Lagi-lagi Yoongi terkekeh. Sejujurnya, kau merasa sangat tersipu dengan ujarannya tapi... Kau jelas menyembunyikannya. Gengsimu sama besarnya dengan gengsi Yoongi.

"Si bodoh ini.." Yoongi bangkit dan mencium bibirmu. Pelan.. Namun makin lama lidahnya makin menginterupsi. Memonopoli bibir, dan lidahmu. Ini baru Yoongi. Setan picisan sudah hilang dan berganti dengan setan nafsu birahi.

Jubah tidurmu sudah turun dari bahumu karena tangan Yoongi yang mulai bergerilya. Hujan, dingin, nafsu siapa yang tak akan muncul jika dikerjai Yoongi begitu?

"Bun-daaaaaa~" terdengar lenguhan Chloe yang membuatmu mendorong Yoongi cepat.

"Iya Chloe sebentaar..." Kau merapikan bajumu sedangkan Yoongi memutar matanya.

"Kadang aku lupa aku sudah punya anak yang bisa mengganggu mainanku." Katanya frustasi. Dan kau terkekeh.

"Well semoga kau tak lupa untuk menetralkan sesuatu di selangkanganmu karena kau tak mungkin ke studio begitu kan? Hahahaha..." Kau berjalan menuju kamar Chloe dan terbahak mendengar teriakan Yoongi.

"YAAAAHHH NYONYA MIIINN!!!!"

----------------------
('・ᆺ・')

Daddy YoongiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang