Paint 2

653 13 8
                                    

NB : Yang puasa bacanya nanti aja kalo udah buka xD '-')v




Suara tangisan , nafas yang menderu bercampur dengan dinginnya malam, kamar itu seolah membisu menatap kejadian didalamnya. Marcus masih dikuasai dengan pengaruh Alkohol mengikis kesadarannya, lelaki itu terus mencium summer dengan kasar, sementara gadis dibawah kungkungannya terus meronta menangis , bahkan memberontak dengan sisa-sisa kekuatan yang ada.

Setiap sentuhan marcus yang mendarat di tubuhnya membuat summer merasa ngilu hingga ke ulu hatinya. Sentuhan itu bagaikan sebilah pisau tajam yang menyentuh kulitnya, sangat sakit dan perih merobek batinnya.

"Apakah kau tau seberapa besar usahaku untuk menarik perhatiannya Hah??," marcus bertanya di sela-sela ciuman paksanya pada Summer yang mulai turun ke leher jenjang gadis itu. "Aku sangat menyayanginya, tetapi dia mengabaikanku," lontarnya lagi.

"lepaskan aku hiks .. kumohon hiks..," lirih Summer .

SRAAKKKK......

Suara sobekan dari dress tidurnya membuat Summer terkejut, tangisnya semakin menjadi .

"Aku tidak akan melepaskanmu, ini semua karena kau , kau dan ibu jalangmu membuat orang yang aku sayangi menderita," Ciuman itu terus turun sampai pada dua gundukan kembar itu , dengan cepat tangan Marcus menarik Bra yang dipakai Summer hingga tali pengaitnya putus. Dengan kasar bibir tebal itu memagut payudara Summer kasar. Sementara gadis itu semakin menangis dan merintih meminta pengampunan dan di lepaskan.

Tubuh Summer semakin menggeliat disisa-sisa tenaganya berharap pergerakkan kecilnya itu dapat membebaskan dirinya dari kungkungan Marcus walau semuanya sia- sia. Tangan besar marcus mulai mencengkram payudara Summer, memijat mencubit meremas menyalurkan gairah yang menguasainya. Kemudian tangan besar itu mulai turun perlahan mengelus perut ramping Summer, tak di pungkiri gelenyar aneh mulai Summer rasakan menggelitiki perutnya hingga perasaan geli itu sampai pada intinya.

Kini bahkan Summer mulai merasa sangat jijik pada dirinya sendiri , bukan hanya karena sentuhan Marcus melainkan juga pada reaksi tubuhnya yang seolah-olah mengkhianati hati dan pikirannya.

"Aku akan mengajarimu menjadi dirimu sendiri, menjadi seorang jalang," desis marcus lagi, kemudian

Srakkk

Dengan tanpa perasaan Marcus merobek pertahanan terakhir summer, sobekkan kain itu entah terbang kemana.

"arghhhh," rintih summer , sambil mengigit bibir bawahnya. Saat merasakan rasa tak nyaman dan sedikit ngilu saat tangan besar Marcus masuk kedalam intinya. Marcus terus mengocok dan mengobrak-abrik lubang surgawi Summer. Membuat tangis summer semakin manjadi, darah segar pun keluar dari sudut bibirnya, Summer menggigit bibirnya keras menahan desahan yang menjijikkan itu keluar dari mulutnya.

Mata Summer membulat kembali saat mendengar suara gesekkan gesper yang dilepas , dan resleting yang dibuka. Mengumpulkan segenap tenaga yang ada , Summer kembali memberontak keras saat matanya menangkap kejantanan Marcus yang terlihat sempurna dan tegak saat kejantanan itu sudah di bebaskan dari kurungannya.

"DIAM KAU JALANG!!."

Plakkkkk!!!

Marcus menampar Summer keras, mencetak tanda merah di pipi mulus gadis itu. Namun kediaman Summer karena tamparan keras itu hanya sebentar. Summer kembali memberontak saat dirinya merasakan benda tumpul itu menggesek pelan pada intinya.

"KU BILANG DIAM!!!!," teriak Marcus lagi.

"ku mohon Marcus jangan lakukan ini hiks, lepaskan aku hiks..." bibir tebal Marcus menyumpal bibir mungil Summer , meredam isakan tangis dan rintihannya dalam ciuman kasarnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 19, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

story about marcusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang