BAB III [ what's wrong?]

469 52 6
                                    

Hah? Dirumah? Lalu siapa yang ia lihat sekarang? Iqbaal tidak menyangka bahwa (namakamu) akan membohonginya seperti ini. Setelah membaca balassan bodoh dari (namakamu) iqbaal langsung berlari keluar foudcourt dan pergi menuju parkiran dimana motor Iqbaal terparkir.

Steffi? Masa bodo dengan perempuan itu, tapi yang pasti saat ini hati Iqbaal sangat merasa kecewa dengan (namakamu), dan Iqbaal akan meluapkan rasa kecewa nya ini dengan hal yang GILA!

Setelah sampai diparkiran, Iqbaal langsung menaiki motornya dan melaju keluar dari mall itu dengan kelajuan diatas rata-rata.

'BASTIAN ANJING! ARGH!!! (NAMAKAMU)!!!' Pekik Iqbaal kesal.

------------

"Gila, gue kira tc2 gk akan seserem itu" ucap (namakamu) sembari keluar dari bioskop bersama Bastian.

"Serem sih engga, cuman bikin soax ae, tapi kalo nontonnya ditemenin lo jadinya malah romantis gitu suasananya" gombal Bastian

"Ucet dah! Lo sehat kan Bas?" (Namakamu) menempelkan punggung tangannya dikening Bastian.

"Sehat kok, gue gk mungkin sakit karena disamping gue sekarang udah ada doker cintanya gue wkwk" gombal Bastian lagi.

"Apaan sih bas, udah ah lo gk jelas! Gue capek nih, keringet gue tadi melorot gara gara tu valak" (namakamu) menepis keringat dingin yang masih saja setia keluar dari pori pori kulitnya.

-----------

Ramainya ibu kota tidak menutup pemikiran Iqbaal untuk melajukan motor nya dengan kelajuan tinggi disela-sela keramaian Jalan. Yang ia pikirkan sekarang adalah bagaimana caranya agar hatinya ini tidak merasakan rasa yang seharusnya ia tidak rasakan.

Iqbaal tidak peduli dengan beberapa orang yang sedari tadi telah menegor nya karena tingkah bodohnya itu. Mungkin orang orang ini berpikir bahwa Iqbaal sedang tidak sehat karena melajukan motor nya dengan kelajuan diatas rata-rata.

Lampu merah sedari tadi pun Iqbaal terobos. Entahlah kenapa Iqbaal bisa sekecewa ini terhadap (namakamu).

-----------

Iqbaal memberhentikan motornya didepan sebuah club yang biasanya ia nongkrong dengan teman teman se-bad boys nya. Ini masih siang, tapi tampaknya club sudah terlihat ramai.

Menurut Iqbaal, Club adalah satu pilihan yang tepat untuk menghilangkan rasa kecewa, sakit hati, atau apapun rasa yang membuat hatinya merasa tidak enak.

Dulu ia tidak seperti ini, tapi waktu terus berjalan dan bumi terus berputar. Apapun yang tidak mungkin pasti akan terjadi jika Tuhan menghendakinya.

Dulu Iqbaal adalah laki laki jantan yang sangat baik, sopan, pintar, dan tidak pernah menyakiti hati perempuan. Tapi ada satu hal yang membuat Ia merubah sikap nya 360°, mungkin akan author kasih tau nanti:v tapi kalo laki-laki jantan masih lho ya:v.

"Wuihh tumben baal dateng  siang bolong gini" sambut teman Iqbaal yang bernama Ojan.

"Siang gini mah cabe cabean lo belum dateng baal!" Sahut Hanif menyenggol bahu Iqbaal.

"Lo pada bisa diem gk?!" Iqbaal datang kesini untuk menenangkan hatinya, tapi nyatanya ia malah dibuat tambah stress oleh teman-temannya.

"Yaudah nih diminum!" Ojan menyodorkan whine didepan Iqbaal, karena ini yang Iqbaal inginkan dengan sigap Iqbaal pun mengambil whine itu dan langsung meneguknya dengan rasa kecewa yang masih bergejolak dipikiran dan hatinya.

-------------

"Baal, lo jangan gila, lo udah ngabisin 2botol whine!" Tegur Hanif yang sedari tadi memperhatikan Iqbaal yang menurutnya sudah hampir gila.

Can't Smile × IDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang