(Namakamu) turun dari motor Iqbaal, begitupun juga Iqbaal.
"Kita mau kemana sih baal? Jauh banget, ini udah sore tau gk!" (namakamu) menggerutukkan kakinya pertanda bahwa ia sedikit kesal dengan perlakuan Iqbaal
"Ikut gue aja" Iqbaal menuntun (namakamu) kesuatu tempat.
**
(Namakamu) dan Iqbaal memberhentikan langkahnya secara serentak."Woww" ucap (namakamu) takjub dengan sesuatu yang ia lihat sekarang.
Iqbaal mengajak (Namakamu) ke pedesaan yang tenang, pedesaan yang asri, kebun teh disekelilingnya dan pemandangan matahari senja yang tentunya sangat menarik minat untuk di lihat.
"Kamu suka?" Ucap Iqbaal memandang juga apa yang (namakamu) pandang
"Yaa, gue suka bahkan banget! Lo tau dari mana tempat kayak gini baal?" (Namakamu) berputar sambil merentangkan tangannya untuk menikmati udara di tempat ini.
Iqbaal tidak menjawab pertanyaan (namakamu), tapi ia justru memandang (namakamu) yang terlihat senang dan bahagia.
"Baal!" (Namakamu) menegur Iqbaal
"Eh iya apa?" Tanya Iqbaal polos
"Ish! Jadi lo dari tadi gk dengerin gue ngomong apa?!" (Namakamu)
Dibuat kesal lagi dengan Iqbaal"Wuih jangan cemberut dong, lo tambah jelek kalo cemberut gitu" Ucap Iqbaal mengejek (namakamu)
"Ish!" (Namakamu) memukul pundak Iqbaal kesal
"HAHAHAHA enggak kok gue bercanda!"
"Dasar lo tu udah nakal, nyebelin, sok gan- Aaaa!!!" (Namakamu) baru saja mengomeli Iqbaal, tapi dengan tiba-tiba Iqbaal menggendong (namakamu) ala bridal style yang membuat (namakamu) terkejut bukan main.
"Aaa!! Iqbaal ih turunin gue! Lo nyebelin!" (Namakamu) memukul-mukul kembali pundak iqbaal, ia takut jika perlakuan Iqbaal dilihat oleh orang-orang yang ada di desa ini, namun sedari tadi tidak terlihat orang yang berlewat ataupun sedang berkebun.
(namakamu) sedari tadi menolak perlakuan Iqbaal, namun Iqbaal malah berputar-putar sambil menggendong (namakamu), dan pada akhirnya (namakamu) pasrah yang menghasilkan tawa kesenangan di antara mereka berdua.
"Hahahaha, Iqbaal stop perut gue sakit" (namakamu) sepertinya menyerah, karena kepalanya mulai pusing, gimana tidak pusing dari tadi Iqbaal memutar mutar badan (namakamu), meskipun semuanya terlihat bahagia.
"Oke oke" iqbaal menurunkan (namakamu) di gubuk yang berada ditengah-tengah kebun teh, yang didepannya tepat terlihat matahari senja yang indah dan menakjubkan
"Duhh, lo tu nyebelin ih baal, pala gue sekarang jadi pusing nih!" (Namakamu) sebenarnya tidak masalah dengan perbuatan Iqbaal tadi, tapi ia ingin mendengar jawaban Iqbaal setelah ini.
"Tapi lo seneng kan?" Iqbaal mengedipkan sebelah matanya, yang pastinya itu membuat (namakamu) tersipu yang menimbulkan rona merah di pipi (namakamu).
"Paan sih" (namakamu) berusaha untuk menyembunyikan rona merah dipipinya ini, tapi Iqbaal sudah mengerti jika sahabat nya ini telah tersipu dengan perbuatannya, dan itu cukup membuat Iqbaal senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can't Smile × IDR
Fiksi Penggemar'Iqbaal Point Of View' Gue gk tau apa yang buat lo gk pernah nerima gue sebagai pacar lo, gue cinta sama lo, bahkan sangat! Tapi lo gk pernah ngehargain perasaan gue, lo cuman anggap gue seorang SAHABAT, tapi pada akhirnya gue tau kenapa lo ngelakui...