♪Do. #1

1.9K 92 3
                                    


♫ ♬♪ Melody POV♩♭♪

Beep. Beep. Beep. Beep. Mati.

"Berisik banget sih, baru juga jam-" aku sambil mengambil jam weker yang terletak di meja, "HAH JAM 6.05?!" Tanpa pikir panjang aku langsung mandi asal.

"Kerja yang bagus Melodi", gumamku sambil merapikan kerah. Aku sudah siap berangkat pukul 6.25 walaupun telat bangun.

Aku lari tanpa mempedulikan anak tangga yang mungkin berpikir, jatuh kek lo mel.

Mama menggeleng-gelengkan kepalanya sambil tersenyum, "makan dulu gak?" Tanyanya lembut.

Roti yang ku raih tadi langsung ku masukkan ke mulut, kemudian berpamitan pada semuanya. "Nyumnyum.. shduluanshmm!" Aku melambaikan tangan pada mereka.

Aku mengeluarkan motorku sedangkan abang sedang menyuci mobilnya. "Makanya, punya pacar dong mel" godanya. Aku menjulurkan lidah, lalu pergi tanpa mempedulikannya.

Tidak pernah terpikirkan kalau aku ingin punya pacar. Cowok disekolah tidak ada yang menarik. Kalaupun aku ingin punya, aku ingin punya pacar seperti di wattpad, novel ataupun film.

Aku, Melody Adison. Jelek tidak, cantik juga tidak. Sudah beberapa kali didekati cowok dan entah mengapa tidak ada yang mampu meluluhkan hatiku. Tapi, aku tidak mempermasalahkan untuk punya. Aku sangat nyaman seperti ini, dan sahabat sahabat gila ku lebih dari cukup.

Lampu merah.

Lelaki disamping kanan yang menggunakan seragam batik sama sepertiku menatapku dari ujung kaki hingga rambut. Aku memperhatikan dirinya yang berponi, memakai kacamata bulat, baju super longgar, dan tompel di pipi kiri. Culun. Dan tidak pernah ku lihat sebelumnya. Aku membuang muka dan pandangan lurus ke depan.

Lampu hijau.

"Aaaaaaaaaaaaaaaaaaa" Jeritku. Kemudian cahaya menghilang. Semuanya sirna. Aku entah berada dimana, taman nan indah. Dek Fero, bukankah ia sudah meninggal? Ia tersenyum padaku. Menghilang.

♫ ♬♪3rd Person POV♩♭♪

"Aaaaaaaaaaaaaaaaaa" Jeritnya. Ramai orang mengerubunginya. Darah dikaki nya berceceran.

Tidak butuh waktu lama, laki laki itu memarkirkan motornya dan motor perempuan itu di McD. Menggendongnya menuju mobil taksi.

"Kenapa gue khawatir. Gue gak kenal dia. Gak biasanya juga gue sepeduli ini sama orang, apalagi cewek." Batin laki-laki itu.

Laki-laki itu memperhatikan perempuan itu lagi dari ujung rambut. "Melody Adison." Ia membaca nama itu yang tertera di dadanya.

Sesampainya di rumah sakit, laki-laki itu menyerahkan Melody Adison ke IGD. Kemudian pergi meninggalkannya.

Laki laki itu kembali ke taksi yang dinaikinya tadi, kembali menuju McD.

Setelah memberikan uang, ia menancapkan gas menuju sekolah nya.

Laki-laki itu pindah karena ingin merasakan suasana baru, dan rindu juga pada Jakarta.

[07.52] Well, baru pertama masuk sudah telat. Batinnya.

.
.

Hi please leave votes and comments. I'm new. Bad? Ofcourse. Love xx

Treat You BetterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang