Demi Cinta bagian Ending

620 19 9
                                    


Malam telah larut, suasana sepi menyelimuti semua sudut Rumah sakit tempat Ran dirawat. tidak ada yang menunggui Ran, karena keadaannya yang tak boleh diganggu dan butuh banyak istirahat, keluarga mempercayakan pada suster di rumah sakit.

Dalam kegelapan kamar Ran, tiba-tiba ada seseorang membuka pintu kamar Ran. orang itu berjalan pelan mendekati tempat Ran terbaring.

"hehm... aku heran kenapa kau masih bertahan. oh mungkin dosisnya kurang. oke aku tambahin" orang itu menyunggingkan senyum. ia mengeluarkan jarun suntik dan hendak menyuntikkan sesuatu ke infus Ran.

namun tiba-tiba lampu kamar Ran menyala.

"aku sudah menduga, kau menggunakan kepintaranmu untuk melakukan semua ini____ haibara" kata conan dengan bersandar dipintu dan melipat kedua tangannya.

orang yang ternyata Haibara itu langsung balik badan dan mencari pemilik suara itu.

"ku...dou-kun" katanya terbata-bata.

"siapa lagi yang bisa membuat obat aneh perusak jantung, namun tidak terdeteksi ketika sudah larut dalam tubuh" kata conan yang ternyata sudah menerima hasil lab air pada botol minum Ran.

"kau hebat haibara, kenapa aku tak menyadari saat kau melancarkan aksimu itu" tambah conan yang membuat haibara tertunduk lemas

"kau tak akan pernah tau, aku kesepian... semenjak kedua orang tua dan kakakku meninggal aku tak punya semangat untuk hidup, hingga akhirnya aku bertemu denganmu. aku cemburu... aku sakit ketika harus membayangkan engkau satu-satunya alasan ku bertahan hidup pergi dari sisiku dan memilih wanita ini. kau tak kan mengert... kau tak mengerti kudou!!!" kata haibara dengan nada meninggi dan air mata yang mengucur deras dari sudut matanya.

"aku mencintaimu kudou" katanya lirih.

"aku tau, aku mengeti" conan melemparkan sebuah buku diary kehadapan Haibara.

"aku menemukannya tadi di lipatan selimutmu"

"apa kau tak menyadari haibara,,, akhir-akhir ini aku tak pernah meminta anti-aptx4869 untuk kembali pada tubuh asliku dan menemuinya. kau tau? aku bahkan sudah dua minggu terakhir tidak menghubunginya sama sekali. ya,,, aku yang menghubungi Araide-sensei.. aku ingin mendekatkannnya pada Ran..aku melakukan semua ini karena aku tak ingin melihat Ran menangis karena merindukanku, aku tak sanggup lagi melihatnya terluka karena menunggu lelaki bodoh yang tak tau kapan akan kembali... ya,,, meskipun aku harus hilang dari hatinya. kau tak bisa mengatas namakan cinta untuk membunuh haibara... kau tak bisa menggunkan keberanian dan kepintaranmu untuk mencabut nyawa orang lain"

mendengar ucapan conan, Haibara semakin lemas... ia jatuh berlutut dan menangis sejadi-jadinya menyesali apa yang telah dilakukannya.  "gomenasai kudou-kun" katanya bergetar.


tiba-tiba.....

"uhguuukk.. uhgukkk... arrrggghhh..." Ran kesakitan seperti tadi siang.

conan langsung mendekatinya... "Ran... kau kanapa? kau sakit lagi? aku panggil dokternya?" kata conan dan hendak meraih gagang telepon untuk menghubungi ruang dokter.

belum sempat ia meraih telepon, tangannya ditahan oleh Ran. conan terkejut...    Ran memandang dalam-dalam mata conan. "shi...ni..chi.." kata Ran terbata-bata menahan rasa sakit. ternyata ia mendengar percakapan Conan dan Haibara barusan.

"i..ya.. ini a..ku"  Conan tertunduk  dan tak mampu lagi mengelak.

"ah,, akhirnya" Ran menyunggingkan senyum manis pada conan. Ran menutup matanya... mengakibatkan air mata yang sejak tadi menggenang dipelupuk matanya jatuh tak terbendung.

conan merasakan genggaman tangan Ran yang melemah.

"Ran,,, maafkan aku" kata conan lemah. Ran tak merespon...

"Ran buka matamu, berikan senyum itu lagi" conan merintih

"Ran....." conan kembali tertunduk lesu.

"Ran...." conan mengepalkan kedua tangannya mengumpulkan tenaga.

"Ran...." conan tidak mampu lagi menahan air matanya dan kemudian membasahi kedua pipinya.

"RRRRRRRAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAANNNNNNNNNNNNNNNNNN..................!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!"



-the end-

terimakasih sudah membaca.

Detective Conan Fanfiction "Demi Cinta"Where stories live. Discover now