Teks.3.

6K 369 3
                                    

Arra pov

Eomma.... teriak ku memanggil eomma ku yang entah ada di mana sekarang.

Ada apa arra? Kenapa kau berteriak?, kata eomma yang baru saja keluar dari kamarnya dengan membawa kotak obat.

Eomma untuk apa kotak obat ini? Tanyaku yang sedikit heran...

Darah tinggi Appa mu kambuh arra..., jawab eomma dengan wajah sedih.

Tidak lama kemudian aku menemui Appa yang sedang terbaring di kasur berwarna coklat itu.

Appa....! panggil ku dan langsung duduk di sebelah Appa ku, tak lama kemudian air mata ku pun jatuh.

Appa membuka matanya, mengetahui jika aku sedang duduk di sampingnya sambil menangis.

Hei, apa ini? Mengusap air mata ku dari pipiku dengan lembut.

Aku memegang tangannya yang hangat itu, dan berkata, kenapa Appa bisa seperti ini? Tanyaku sambil mengusap air mata ku.

Mungkin Appa sudah tua arra, dan Appa ingin sekali melihat kau menikah sayang...dan Appa tidak tau untuk hari esok Appa bisa melihat mu atau tidak..., jawab Appa dengan memegang tangan ku dengan kedua tangannya.

Appa... jangan berbicara seperti itu, Appa membuat ku semakin bersedih... jawabku dengan berdiri dan meninggal kan Appa yang sedang berada di kamarnya.

Aku sedih ketika appa mengatakan hal itu, lalu aku menelpon oh sehun, dia adalah anak dari arsitek hebat di seol, dan dia adalah kekasihku.

"Hallo, oh sehun"

"...."

"Bisakah kita bertemu?"

"...."

"Baiklah aku akan menunggu mu di tempat biasa..."

"...."

"Ya..."

Aku menutup telfon ku dan berjalan menuju kedai teh yang selalu menjadi kedai favorit ku dan oh sehun.

Ternyata sehun sudah ada di sana, dia melihat ku yang sedang berdiri di depan pintu dengan menangis, dia pun berdiri dari kursi coklatnya.

Aku berlari dan memeluknya dengan erat, sambil mengusap air mata yang jatuh dari mata ku yang membasahi pipi ku.

Kenapa?, kenapa menangis? Katakan! Dia menanyakannya pada ku.

Aku melepas pelukan ku darinya, dan berdiri tepat di hadapannya, sehun mendudukkan diri ku ke kursi yang tepat berada di sampingku.

Katakan pada ku kenapa kau menangis?, dia menanyakan hal itu pada ku sambil memegang tanganku.

Appa, dia... sakit, darah tinggi nya kambuh, dia tidak memberi tahu ku tentang penyakitnya itu. Aku mengatakan itu dan lagi lagi air mata ini berjatuhan.

Jangan bersedih, tolong! Jangan bersedih, kau akan membuat ku juga bersedih. Jawab sehun dengan lembut.

Baiklah, apa kau mau jalan jalan bersama ku? Jawab oh sehun sekali lagi dengan lembut pada ku dengan mengulurkan tangannya.

Aku hanya menganggukkan kepala ku, dan menggandeng tangan oh sehun yang dari tadi mengulurkan tangannya untuk menggandengku.

Arra pov end

Salam Fira Fazira P.f 😘

When Love SaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang