Broke Up

45 5 0
                                    

Recomended song Sam Smith-Lay Me Down

Thalia POV

"Harry, gue takut." Ujar gue menggigit bibir bawah gue saat turun dari mobil Harry. Dia menaikkan sebelah alis nya.

"Takut kenapa?"

"Apa yang harus gue omongin kalo ketemu sama Cam nanti?"

"Gausah ngomong." Ujar nya. Gue memutar bola mata gue.

"Serius!"

"Ya kalo lo gatau mau ngomong apa ya gausah ngomong." Ujar nya.

"Kalo dia nyamperin gue gimana?"

"Buat apa?"

"Ehm, minta maaf gitu." Ujar gue ragu. Bukan nya kepedean tapi gue yakin banget pasti dia akan minta maaf.

"Lo mau maafin atau engga?" Tanya nya dan gue mengangkat bahu.

"Gatau, maka dari itu gue gamau ketemu sama dia." Ujar gue. Harry menghembuskan nafas nya pelan.

"Lo sama gue aja terus, dia gue gaakan biarin dia buat deket lo apalagi sampai ngomong sama lo, walaupun itu buat minta maaf. Permintaan maaf yang ngga tulus." Ujar nya. Gue kembali mengingat kejadian semalam, membuat gue sedih dan ingin menangis lagi.

Gue langsung memeluk Harry, gue menumpahkan air mata yang gue tahan di dada Harry. Gue kecewa, gue kecewa banget. Harry mengelus punggung gue.

"Gue mungkin cuma sepupu lo, tapi gue udah anggap lo kakak gue. Gue sayang sama lo Thalia, gue gamau lihat lo kayak gini. Lo pikir gue terima dia nyakitin lo? Engga."

Gue semakin memeluk nya erat, gue emang butuh seseorang untuk meluapkan kesedihan gue. Gue bukan tipe orang yang banyak omong untuk mengeluarkan kesedihan nya, gue lebih suka menangis.

"Thalia," gue melepaskan pelukan gue saat mendengar seseorang memanggil nama gue. Gue menatap orang yang saat ini paling gamau gue lihat berdiri ngga jauh dari gue dan menatap gue.

Gue merapatkan tubuh gue pada Harry, dia mengangguk walaupun gue ngga ngerti maksud nya. Tiba-tiba seseorang berdiri disamping gue, gue menoleh dan melihat Justin menatap gue dan tersenyum.

"Harry, lo bawa Thalia. Biar dia gue yang urus." Ujar nya datar. Sifat Justin yang dingin pun keluar, Harry mengangguk dan menggandeng tangan gue.

"Just," gue menatap mata hazel Justin dan menggeleng. Entah apa yang akan terjadi antara mereka berdua, tapi gue punya perasaan yang ngga baik.

"Sorry," ujar nya tersenyum lalu menghapus bekas air mata di pipi gue. Dia menatap Harry dan mengangguk.

*****

Justin POV

"Ini bukan urusan lo! Lo bukan siapa-siapa Thalia." Teriak Cam mendorong bahu gue. Gue dan dia sekarang tengah beradu mulut di parkiran. Banyak orang yang memperhatikan gue, dan gue gaperduli.

"Terus apa kabar sama lo, hm? Lo pacar? Sadar diri, lo pantes ngga?" Ujar gue menaikkan suara gue.

"Maksud lo apa? Apa urusan nya sama lo soal pantas atau engga, hah?"

"Lo pikir gue gatau semalem lo pergi ke klub bareng cewek gapenting lo itu, i fuckin' know about that, Dallas." Ujar gue mendorong bahu sebelah kiri nya. Dia terdiam menatap gue.

"Dan bukan cuma sekali lo pergi bareng cewek lain, udah terlalu sering. Tapi semalem lo bener-bener buat Thalia sakit hati, gimana kalo dia tahu 'pacar kesayangan' nya ini selingkuh dengan banyak cewek, apa lo pikirin perasaan nya?" Ujar gue.

"Lo tahu darimana?" Tanya nya tidak percaya, gue tersenyum miring.

"Dari awal lo nembak Thalia gue tahu lo ngga serius, cowok tipe kayak lo tuh tipe cowok yang playboy dan bisa nya mainin cewek. Tapi lo ngga pantes buat mainin Thalia!" Gue mengeraskan volume suara gue di kata-kata terakhir.

"Gue suka sama cewek lo! Gue lebih baik buat dia daripada lo, gue tahu lo sadar itu. Gue gaakan ngebiarin dia disakitin cowok brengsek kayak lo," ujar gue. Dia mengerutkan kening nya.

"Maksud lo? Lo akan ngerebut Thalia dari gue?" Tanya nya.

"Oh! Ya jelas, gue akan lakuin itu. Lo tahu, dengan bodoh nya Thalia mau nunggu lo sampai jam 9 malam untuk lo jemput, ada kata yang lebih dari bodoh? Gue yakin orang lain ngga akan melakukan itu karna dia udah tahu orang yang ditunggu ngga akan datang. Tapi Thalia masih menunggu lo, dia mengharapkan lo."

"Gue menyesal, gue minta maaf." Ujar nya. Gue mendaratkan sebuah pukulan di wajah nya dan menimbulkan darah segar mengalir di sudut bibir nya.

"Segampang itu, hah? Lo pikir maaf lo bisa balikin air mata Thalia yang udah jatuh? Engga."

"Gue harus apa?" Ujar nya. Gue mencengkram kerah baju nya.

"Gue mau lo jawab jujur, apa lo sayang sama Thalia?" Tanya gue menatap mata nya tajam.

"Gue gatau,"

BUGH..

Gue kembali memukul nya, kali ini di bagian perut. Dia meringis kesakitan, dan makin banyak orang yang menonton gue dan dia.

"Putusin Thalia! Lo adalah cowok ter-bangsat yang pernah gue kenal." Ujar gue penuh emosi. Gue menarik kembali kerah baju nya bersiap untuk memukul nya kembali tapi gue merasakan sebuah tangan lembut menahan gue.

"Justin, stop it." Ujar nya. Gue menoleh dan melihat Thalia.

"Thalia," lirih Cam. Thalia menatap nya tajam dan gue melepaskan cengkraman gue.

PLAK

Thalia melayangkan tangan nya menampar pipi kanan Cam cukup kencang, dia menatap Cam penuh emosi.

"Aku denger semua nya. Dari awal aku tahu kamu ngga sayang sama aku dan berharap kamu akan sayang sama aku nanti, tapi nyatanya engga. Kamu ngga pernah sayang sama aku, dan bodoh nya aku sayang sama kamu." Ujar Thalia. Air mata mulai mengalir dari mata nya sejak pertama kali ia berbicara.

"Aku coba hirauin omongan orang yang bicara jelek tentang kamu, bahkan aku hirauin omongan Kenny sahabat aku demi kamu, tapi apa balasan kamu, hah? Kamu sakitin aku selama ini dan aku gapernah tahu itu. Aku ngga mau jadi cewek bodoh lagi, Cam. Maaf, tapi kita putus." Ujar Thalia. Gue membulatkan mata gue, disaat ini dia bahkan yang meminta maaf.

Thalia menutup wajah nya dengan kedua tangan nya, ia menangis sejadi-jadi nya. Gue baru pertama kali lihat wajah penyesalan Cam, gue tersenyum miring. Telat.

Gue menarik Thalia ke dalam pelukan gue, dia memeluk gue erat dan menangis disana. Tapi lama kelamaan gue merasakan pelukan Thalia mengedor, tubuh nya pun menjadi lemas dan begitu menopong ke gue, gue menunduk untuk melihat wajah Thalia, dan mata nya terpejam.

"Thal," gue menepuk pipi nya. Tiba-tiba Harry datang menghampiri gue.

"Thalia suka pingsan kalau nangis."

Love You Like A Love SkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang