well , colleagues?!#3

59 9 1
                                    

Sungguh malam yang mendebarkan, kehangatan yang tiba-tiba datang disekujur tubuh ku. Melihat namanya yang ada disitu, hatiku bertanya-tanya ? Mungkinkah dia? Atau akulah yang terlalu berharap ?

Kuteruskan jalanku, perlahan ku masuki asrama dan secepat mungkin ku cari seluruh informasi tentang nya . Iya dia, "Sebastian widjaja", laki-laki yang senantiasa hadir di ingatanku dan membuatku tak karuan rasa.

Sungguh bodoh , apa yang aku pikirkan ? Mengapa aku selalu memikirkannya ? Mengapa? Aku Bagaikan orang bodoh yang terbelenggu oleh nya.

Rere yang sedari tadi memperhatikan temannya merasa heran dengan perubahan Marry, kini yang ia rasa hanyalah Marry yang begitu dingin. Namun, apa yang ada dibenaknya saat ini ? Cukup berdiam.

00.00 a.m
Terlihat Marry yang masih sibuk dengan laptop nya di atas ranjang, apa yang ia dapat ? Tentunya bukan hal asing lagi , seluruh akun sosmed ia telusuri, path, facebook,twitter,link,instagram dan matanya terbelalak ketika melihat akun Bastian28 dengan nama panjang Sebastian Widjaja , tertera begitu jelas di layar Laptop yang sedari tadi ia pandangi.

Senyuman itu, senyuman tulus yang tak pernah ia rasakan ,terlintas begitu saja ketika yang ia lihat ada sesosok pria yang jelas kini menjadikan malamnya sebagai orang bodoh yang berharap akan sesuatu yang semu meskipun terdapat celah disana.
Bagaimana bisa ? Aku jadi seperti ini? Wajah tampan pria itu ? Hanya itu? Aku bahkan tak tau apa yang ada di benaknnya, bagaimana latar belakang nya. Yang aku tahu, hanyalah dia yang kini di pikiranku,yang membuat ku tersenyum sendiri dalam larutnya malam.

Ash, sungguh rasa yang membingungkan, mengapa? Aku harus tenggelam oleh paras nya yang tampan itu ?? Memandangi seluruh foto nya saja sudah membuat hati ku berdegup kencang. Tapi apa yang kulakukan ?? Sekejap ku tersadar dengan perilaku bodoh yang terus saja ku lakukan, semakin ku mencari tahu, semakin ku tak bisa melupakan nya. Dan kini ia harus memaksakan dirinya sendiri untuk terlelap. Segala sesuatu yang terjadi hari ini hanya bisa ia pendam.
Namun nyatanya tidak bisa, laptop yang sudah di shutdown dan kini berganti, ia genggam smartphone, yah aku hanya ingin melihat gambar nya sekali lagi.

Sekejap ruangan 2 gadis itu sunyi senyap dan gelap, meski Marry masih saja tak bisa tidur bak orang insomnia.

### RERE POV
Pagi ini ku beranjak dari tempat tidurku, yah meski Marry masih terlelap. Aku tetap mempersiapkan diri untuk pergi ke kampus, ku tinggalkan secarik kertas disana .

Ku berjalan sendiri menyusuri lorong-lorong kecil kampus baru ku. Hmmm, beginikah rasanya jadi mahasiswi ? "Menarik juga".
Terlihat di sepanjang lorong anak-anak kuliahan yang sibuk dengan aktivitas masing-masing.

Ku mulai langkahku dengan menuju ruang registrasi. Semua orang terlihat sibuk dan aku ? Terlihat bagaikan orang desa yang masuk ke kota, gak tau apa-apa !

Ku temukan ruang registrasi di bagian agak jauh dekat dengan kolam, akhirnyaaaa! , gumamku.

Permisi, Mbak saya Refiana anggreyani,F.Teknik pangan, boleh minta jadwal untuk ppk? sekalian mau registrasi juga.
"Ok saya masukan dulu datanya ya ."
" EHmm, oh ya sama FE akuntansi buat temen saya namannya Marry emilly juga deh.
"Baiklah , Marry Emilly ya, bunyi hentakan keyboard itu pun tiba-tiba berhenti.
"Silahkan, apa kamu sudah mengambil jas almamater??
"Hmmm. . . Belum mbak , dimana ya? "
" kamu anak asrama? Kalau anak asrama nanti jas bisa diambil di asrama masing-masing "
"Oh iya mbak , terimakasih ya .. "

Hari ini jadwal ku adalah mempersiapkan diri untuk ppk (pekan pengenalan kampus) . Hmm, agak gak tega sih ninggalin Marry sendiri , tapi gak papa deh Toh dia pasti masih ngantuk.

###

Marry terbangun dari tidurnya , terlihat secarik kertas tertempel jelas di papan dashboard.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 30, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

 Acquiesce, #untitledLoveStory Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang