enam;

13.1K 1.2K 75
                                    

Cry as much as you want to, but make sure when you're finished, you never cry for the same reason again.” —Wiz Khalifa

***

Yang ia lihat semua nya adalah nyata. Ia seakan jatuh sekarang. Semua nya hancur. Michelle gak pernah nyangka kalo Rizky se-brengsek itu.

Ia mundur perlahan, lutut nya benar-benar lemas sekarang, Michelle gak bisa liat pemandangan ini lebih lama lagi.

"Chelle? Lo sejak kapan?"

Michelle menutup mulut nya menahan isakan, ia gak boleh nangis di depan Rizky. Gak boleh!

"Lo gak mikir macem-macem kan? Santai kali gue gak ngapa-ngapain kok, beib."

Michelle tersenyum miris, sangat miris dan benar-benar tipis. "Makasih buat semuanya, Rizky Azela."

Ia menepuk bahu polos Rizky lalu berlari keluar dari ruangan itu.

Ia masuk kedalam mobil dengan cepat, membuat Ali dan Prilly mengerutkan dahi nya bingung.

"Lo kenapa?" Tanya Prilly saat melihat sahabat nya itu menangis. Prilly langsung loncat ke jok belakang, memeluk Michelle, menenangkan sahabatnya itu.

"Kenapa nangis?" Tanya Prilly.

Ali yang melihat itu langsung mengisyaratkan Prilly agar membiarkan Michelle menangis dulu. Setelah itu, ia keluar dari mobil untuk mengecek keadaan kost-an Rizky.

Sampai di depan pintu kost-an Rizky, yang ia lihat adalah sepasang laki-laki dan perempuan yang sedang membenahi pakaian nya.

"Ali?" Ucap Rizky berusaha terlihat tenang saat menyadari Ali berdiri di depan pintu.

Ali menyunggingkan senyum sinis nya, "Emang bangsat ya, Ky!"

Bugh.

"Apaan nih?" Tanya Rizky berusaha menghindari pukulan.

"Anjing!"

Bugh.

Satu pukulan Ali layangkan pada pipi laki-laki itu. "Gue gak pernah nyangka lo ngelakuin ini."

Bugh.

Lagi, pukulan itu terus Ali layangkan pada wajah Rizky. Ia gak peduli Rizky adalah sahabat nya, yang Ali tahu, Rizky udah nyakitin sahabat nya; Michelle.

Setelah puas, Ali mendorong tubuh Rizky asal membuat nya tersungkur di ujung ruangan.

"Gue gak mau tau, lo minta maaf dan urusin bitch lo sekarang!"

***

"Chelle, udah dong jangan nangis terus, sekarang lo harus yakin kalo Rizky itu bukan cowok yang baik buat lo." Ujar Prilly sambil mengusap punggung Michelle. Sudah hampir sejam sejak kejadian tadi Michelle gak berhenti nangis.

"Lo tau gue udah sayang sama Rizky dari dulu, Prill. Sekarang, gue udah dapetin dia, dia malah selingkuh dari gue."

Prilly semakin menatap Michelle iba, dia gak ngerti kenapa ini bisa terjadi, Michelle gak pernah cerita apapun dan semuanya tiba-tiba seperti ini.

"Nih minum dulu biar tenang." Ali datang sambil membawa segelas air untuk Michelle.

"Tenangin diri lo dulu, Chelle." Lanjut Prilly. "Yaudah, gue mau ke luar dulu ya? Lo disini aja dulu tidur, biar tenang."

Dangerous WomanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang