tujuh;

12.5K 1.1K 52
                                    

I think im a little bit in love with you.” —unknown

***

You have a new massege!

Rakharf (7)
11 MIPA 3 (999+)
Alfamart (5)
Line today (3)
...

Rakharf: P
Rakharf: P
Rakharf: P
Rakharf: P
Rakharf: P
Rakharf: Prill
Rakharf: udah bangun?

"Buset nih cowok spam amat."

Prilly Namira: apa?

Rakharf: udah bangun?

Prilly Namira: udh

Rakharf: lagi apa?

"Gak ada pertanyaan lain apa? Bodo ah." Prilly menyimpan kembali handphone nya di atas meja. Setelah itu, ia lebih memilih keluar kamar tanpa membangunkan Ali terlebih dahulu.

Hari ini, ia dan Ali sengaja bolos sekolah karena ingin menjaga Michelle dulu. Prilly gak akan tega buat ninggalin Michelle dalam kondisi seperti ini, kalo Ali ya mengikuti Prilly.

Prilly berjalan menuju dapur, ia berencana akan membuatkan sarapan untuk mereka.

"Hai Chell, lagi ngapain?"

Prang!

"Eh kenapa?" Tanya Prilly kebingungan. Michelle yang panik seketika menjatuhkan pisau yang ia pegang.

"Gu-gue kaget." Jawab Michelle gugup.

"Serius? Itu tangan lo kenapa?" Tanya Prilly berusaha melihat tangan Michelle yang ia sembunyikan dibalik tubuh nya.

Michelle menggelengkan kepalanya, ia mundur beberapa langkah hingga membuat punggung nya menubruk meja dapur.

"Kenapa sih?"

"Aww!" Pekik Michelle saat Prilly menarik tangan nya.

"Lo ngapain sih?!" Teriak Prilly. "Ini darah kenapa banyak gini? Lo mau coba bunuh diri?!"

Michelle menunduk, enggan menatap Prilly sama sekali.

"Gak kaya gini caranya Michelle!" Sentak Prilly lagi.

"Diem!" Teriak Michelle sambil menarik tangan nya. "Jangan deketin gue!"

"Itu tangan lo harus di obatin dulu, jink"

"Gue bilang diem ya diem! Gak usah ngedeket atau gue bakal lakuin hal yang lebih nekat!" Michelle mengambil kembali pisau yang tadi terjatuh.

"Astaga, lo kenapa jadi drama gini sih? Gak usah kaya sinetron gitu deh!" Prilly masih berusaha mendekat, ia masih berusaha untuk mengambil pisau dari tangan Michelle.

"Diem disitu!" Sentak Michelle sambil mengacungkan pisau nya.

Akhirnya, Prilly memilih diam di tempat, jarak nya dengan Michelle hanya selang beberapa langkah.

"Okay gue diem. Please, lepas itu pisau anjir. Gue serem liat nya."

"Kenapa? Lo mau ngambil pisau nya? Terus mau ngebiarin gue sendirian gitu? Kaya kemarin malem lo asik-asikan pacaran sama Ali terus ngediemin gue gitu aja?"

"Anjir lo mikir apasih?"

Michelle tersenyum sinis, "Gue tau lo itu gak tulus. Lo kesini cuma nyari tempat buat pacaran kan?"

Dangerous WomanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang