"Mulai sekarang, dia adalah adikmu."
Aku terpaku menatap gadis yang berdiri di samping ayah. Seorang gadis cantik bermata cokelat cerah dengan rambut panjang bersurai hitam, bibir mungil merah muda yang tertutup rapat, mata cokelat cerahnya tampak dingin menatapku.
Walau begitu, jantungku berdebar melihat gadis cantik itu.
"Haru,"
Aku terkesima menatap gadis di depanku, sampai akhirnya...
"Haru!"
"Eh?"
...ayah mengembalikan kesadaranku.
"Apa kau dengar apa yang ayah katakan tadi? Mulai sekarang gadis ini adalah adikmu, dan dia akan tinggal bersama kita."
Aku mengedipkan mataku dua kali menatap ayah, lalu atensiku beralih pada seorang gadis bermata cokelat cerah itu.
Adik...? Gadis cantik itu adalah adikku...?
"EEEHHHH!?"
.
.
.
Reaksiku sangat telat.