TAKEN

57 4 0
                                    

Hari ini rencana Iannone dan Thalia mulai berjalan. Bila Farra dan Ranvi lewat di depan mereka, pasti mereka akan berlagak seperti orang pacaran. Hal ini membuat kecurigaan pada Farra. Sekarang gue udah terlambat buat kembali ke Ian batin Farra.

Sebenarnya Iannone merasa tidak enak pada Farra karena harus membohonginya. Memang kejadiannya seperti ini mau buat apa lagi?

Thalia sengaja menanyakan kabar tentang hubungan Ranvi dan Farra. "Eh, Far gimana elo ama Ranvi? Elo terima?" tanya Thalia. "Iya gue terima. Gimana hubungan elo sama Ian? Akhirnya impian lo dikabulin juga,ya, Thal," tanya Farra pada Thalia dengan senyum yg dipaksakan.

Thalia merasa tidak enak kepada Farra. Ia tahu bahwa cinta pertama Farra adalah Iannone. "Iya, baik² aja, kok, Far," Thalia menjawab pertanyaan Farra dengan sedikit terbata-bata. Semoga Farra nggak marah sama gue. Ya Tuhan, bantulah hambaMu ini batin Thalia.
                            👓

"Yan, kalo gini terus risih gue!"
"Nah, yg punya ide ini siapa? Elo, kan? Ya udah kok elo nyalahin gue? Nggak konsisten!" Iannone kesal dengan Thalia. "Gimana ya? Mendingan elo jujur aja ama Farra, daripada elo harus boongin Farra terus²an." Thalia mengajukan opininya pada Iannone. "Tapi nggak segampang itu bisa jujur ama Farra!"
"Tapi Farra sayang sama elo, Yan!" Iannone kaget saat Thalia berbicara seperti itu padanya.
                            👓

Saat istirahat Ranvi sering mengajak Farra ke kantin untuk makan bersama. Kali ini mereka sedang makan spagetti di kantin. Farra merasa tidak nafsu makan karena Iannone telah mendapatkan hati Thalia. Memang itu sudah merupakan mimpi Thalia sejak dulu. Farra masih berharap untuk merelakan Iannone bersama Thalia.

Ranvi yg sedang makan merasa aneh melihat pacarnya hanya mengaduk-aduk makanannya saja. "Lho, Beb, kok makanannya nggak dimakan? Nanti keburu dingin, lho," Ranvi sangat perhatian kepada pacarnya yg satu ini. "Nggakpapa kok, Beb. Kita buruan balik ke kelas yuk. Gue nggak enak badan nih," Farra sengaja memberi alasan supaya ia bisa menjauh dari Ranvi. "Ya, tapi kamu makan dulu. Ini yg bikin kamu sakit kayak gini. Ayo habisin dulu makanannya, apa perlu aku suapin?" Ranvi berkata pada Farra sambil menyuapkan sesendok spagetti ke mulut Farra. Cinta Farra sebenarnya tidak tulus kepada Ranvi. Dia masih mengharapkan Iannone kembali padanya.

Belakangan ini Farra mulai merasa nyaman pada Ranvi. Bila dibilang cinta juga tidak. Menerima Ranvi sebagai kekasihnya saja terpaksa. Farra merasa bahwa dia terkena efek cinta segitiga.
                            👓

"Eh, Beb. Nanti pulang sekolah kita nonton ya? Filmnya lagi bagus nih, kamu mau genre apa?" Ranvi ingin mengajak Farra untuk nonton. "Terserah elo. Gue mah apa aja film suka. Tapi nanti traktir popcorn, ya, lagi ngidam gue,"
"Haah?! Ngidam?! Emang kamu hamil, Beb?! Kalo hamil tuh anaknya sapa? Apa Ian?!" curiga Ranvi. "Ehh?! Elo tuh curiganya yg nggak²! Maksudnya ngidam tuh lagi kepengen gue, ih posesif amat, sih!" Farra kesal pada Ranvi karena tuduhannya itu. "Oh, hehe maaf aku curiga sama kamu, ya," Ranvi meminta maaf kepada Farra atas tuduhannya tadi. Mereka berdua bersalaman.
                            👓

Pukul 13:00 WIB...

Matahari sudah sangat panas. Panas² seperti ini Ranvi mengajak Farra untuk nonton di Mall Citraland. Akhirnya mereka memutuskan untuk menonton Captain America: Civil War.

Setelah perjalanan dari rumah Farra selama 30 menit, akhirnya mereka berdua sampai di suatu mall yg tidak terlalu besar juga tidak terlalu kecil. Inilah mall yg dimaksud oleh Ranvi yaitu Citraland.

Ranvi memarkirkan motor Kawasaki Ninja-nya di parkiran. Lalu Farra dan Ranvi masuk ke mall dengan bergandengan tangan. Gedung bioskop berada di lantai paling atas. "Beb, motor lo tuh garansi berapa tahun?" tanya Farra pada Ranvi. "Oh, sebenernya sih 5 tahun, tapi karena aku dapet undian hadiah jadinya garansi seumur hidup. Emang kenapa?" jelas Ranvi panjang lebar. "Nggak, soalnya gue suka sama balap motor gue. Apalagi MotoGP. Wiih! Bisa jingkrak² gue!" Farra menjelaskan semuanya dengan antusias. "Eh, sama! Kamu rider favoritnya siapa? Kalo aku sih Valentino Rossi." Mereka berdua asyik mengobrol tentang MotoGP. "Ya Andrea Iannone, lah! Wah! Memang gaya balapannya brutal tapi nekatnya gila!" Mendengar nama yg diucapkan Farra, Ranvi langsung teringat pada sesuatu. Eh tunggu², Andrea Iannone dan Michael Iannone. Apa Farra masih menyimpan rasa cinta sama Ian, ya? batin Ranvi. Mampus gue! Kenapa gue harus ngomongin motor ya? Nah, tuh dia malah curiga lagi, batin Farra. Setelah mereka mengobrol tentang MotoGP mereka hanya diam.

First Time I Met YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang