Rasa dalam Kata: 23 [Pulang]
Tak pernah aku begitu gelisah–
merindukan gagang pintu tua yang sama,
Memutarnya seraya berkata,
"aku pulang"
Lalu peluk dan hangat senyum menjawab segala resah
Menyambut hati yang lelahSesederhana itulah bahagia bagiku terdefinisi
Tanpamu aku peta tanpa arah
Kulit yang melompong
Bagai jasad tanpa isi
Bagai langkah tanpa rencana
Dan tulang hilang sendiKaulah samudra yang menampung rindu tak bertepi
Kaulah muara perjalanan hidup yang tak berkesudahan ini
Kaulah surga kecil terdekat
Yang selalu menerimaku tanpa isyaratDarimu pula aku sadar terang pelitaku
Kaulah ufuk dimana aku terbit
Kaulah cahaya di langit
Dimana kutemukan isi semestakuSungguh!
Aku ingin pulang sekali lagi!
Aku ingin menetap dalam rengkuhmu lebih lama lagi!
(ditulis saat perjalanan di dalam bis patas pada kursi baris pertama)
Jember-Sidoarjo
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa dalam Kata
PoetryPerkenalkan, aku puisi Aku hanya rasa Yang menjelma dalam kata Perlahan melilit tanpa rupa Hingga akhirnya turun ke hati Setidaknya biarkan aku memanggil namamu Tanpa perlu menyebut namamu Merengkumu lewat sajak-sajakku Sekali atau dua kali Lagi da...