Kencan untuk pertama kali, perempuan mana yang tidak heboh untuk mempersiapkan diri supaya terlihat cantik untuk kencan pertamanya? Memakai semua make-up yang ada di meja rias yang padahal hanya setahun dua kali memakainya, mungkin saat tahun baru atau hari raya.
Sama halnya dengan Nayla, karena dia hanya memiliki sedikit make-up, Nayla pun rela mengambil make-up dari meja rias Ibunya, dia tidak peduli terkena ocehan dari Ibunya, yang penting dia harus tampil cantik malam ini, untuk Sam.
Sedikit bedak di wajahnya, polesan lipstick bewarna pink muda di bibirnya yang membuatnya terlihat feminim. Sebenarnya Nayla tidak perlu memakai make-up di wajahnya karena dirinya sudah cantik tanpa memakai make-up. Nayla terlihat natural dan cantik saat dibalut make-up. Dengan senyum yang lebar Nayla memandang pantulan bayangannya di cermin.
.
"Kamu?" Ibu Nayla terdiam saat bertemu Sam tepat di depan rumahnya karena Sam baru saja selesai mengantar Nayla pulang.
Sam membungkukkan badannya, memberi hormat kepada calon istri ayahnya dan Ibu dari kekasihnya.
"Kamu Sam kan?" Tanya Ibu Nayla tak percaya.
"Iya saya Sam. Saya mengantar Nayla pulang tadi. Permisi." Sam seketika melewati Ibu Nayla yang masih terdiam di tempatnya karena bingung bagaimana Sam dan Nayla bisa dekat seperti itu.
Ibu Nayla memasuki rumahnya dengan perasaan yang campur aduk dan melihat meja riasnya sudah berantakan.
"Loh? Kok berantakan gini? Nael kamu mainin make-up mama ya?"
"Enak aja, Kak Nayla tuh yang make." Nael yang sedang menonton tv protes karena dituduh Ibunya.
Ibu Nayla melangkahkan kakinya ke kamar Nayla dan melihat alat make-upnya yang sudah tertata rapi di meja Nayla.
"Tumben kamu Nay mau dandan, mau kemana memangnya nak?" Tanya Ibu Nayla.
"Kencan." Jawab Nayla penuh antusias.
"Kencan sama siapa nih? Kamu punya pacar kok nggak pernah bilang mama?"
"Ada deh, pokoknya dia itu cowok.
"Yaiyalah cowok Nay, masa kamu mau kencan sama cewek. Oh ya kalau udah selesai, make-upnya balikin lagi ya."
"Sip deh ma!"
.
Samuel Giovan
Jam 7 di cafe L'One, aku tunggu ya :)
18:23
Nayla dengan cepat langsung memakai sepatunya dan membenarkan dandannannya. Melihat sekali lagi pantulan bayangannya di cermin untuk memastikan jika tidak ada yang salah di rambut, wajah, dan pakaiannya. Memakai parfum vanila kesukaannya dan keluar dari kamarnya.
"Sudah dijemput Nay?" Tanya Ibunya.
"Hah? Nggak kita janjian ketemuan di satu tempat ma."
"Loh kok kencan nggak dijemput, yaudah pulang jangan malam, lewat jam 8 awas kamu." Ancam Ibu Nayla.
"Ya ampun ma, masa cuman sejam, sampai jam 9 deh? Gimana?"
"Yaudahlah, inget ya jam 9!"
Nayla dengan cepat keluar dari rumahnya dan mencari taksi. Benar juga kata Ibunya, seharusnya dia di jemput kan? Tetapi apa peduli Nayla, dia hanya memikirkan kencan pertamanya dengan Sam.
.
Ayah Sam sedang menikmati makan malamnya sendirian di meja makan yang besar itu. Memang dirinya dan Sam sangat jarang makan malam berdua karena Sam terkadang memilih makan malam diluar dibandingkan makan berdua dengan ayahnya lalu membawa keributan.
KAMU SEDANG MEMBACA
What If (UNFINISHED)
RomanceBagaimana jika kita tidak pernah bertemu? Apa yang akan terjadi? Apa akan lebih baik dari ini semua? Atau mungkin tidak? Aku bersyukur kepada Tuhan karena sudah memperkenalkanku pada seseorang seperti dirimu. Pria brengsek, bajingan, sampah, tapi ak...