Move On

553 32 5
                                    


A/n: Akhirnya, aku sudah menemukan kembali ide cerita buat fanfic ini. Untuk yang udah lama nungguin fanfic ini selama satu tahun lebih sepertinya. Aku mau minta maaf karena yah seperti yang pernah aku bilang. Naskahnya hilang dan aku udah lupa jalan ceritanya kaya gimana. Tapi tadi pagi tiba-tiba ide itu muncul dan iseng-iseng aku tulis ternyata oke juga hehehe. Semoga jalan ceritanya tidak mengecewakan dan aku harap untuk yang membaca ceritaku pada suka ya. Btw untuk fanfic Best Friend aku agak buntu. Tapi aku usahain secepatnya aku bisa update. Okay makasih semuaa nya yang udah nungguin fanfic ini di publish. Hmm semoga aja memang ada yang nunggui. Dan maaf kalau a/n nya kepanjanga hehehe. Love u gaizee 😘😘😘

Ps: bayangin aja yang tadi dikecup Sehun hehehe😋

Warning: Typo bertebaran

.

.

.

Ada 3 hal yang Sehun benci di dunia ini,

1. Kehilangan

2. Kesendirian

3. Choi Jinri

Sialnya ketiga hal ini selalu menghantuinya kemana pun dia berada. Apalagi Choi Jinri yang setiap waktu selalu membuntutinya, bahkan sampai toilet pria pun dia masuki. Bagi Sehun Jinri itu seperti noda di baju. Gak enak dilihat dan susah banget di hilangkan. Tapi kata musnah lebih tepat sih menurut Sehun. Karena musnah artinya benar-benar hilang kan?

Okay, sebenarnya wajah Jinri gak jelek-jelek amat sih dan harus diakui kalau dia masuk kedalam deretan cewek-cewek yang ingin di pacari oleh siswa laki-laki di sekolahnya. Tapi sayangnya Jinri hanya tertarik pada satu laki-laki di dunia ini dan sayangnya lagi, orang itu adalah Oh Sehun yang sampai kapanpun tidak akan pernah membalas perasaannya.

Sakit? Sudah pasti. Gak terhitung deh berapa kali Jinri menyatakan perasaanya pada Sehun dan gak terhitung juga berapa kali Sehun menolak Jinri. Tapi walaupun sesakit apapun perasaannya, Jinri berjanji pada dirinya sendiri akan membuat Sehun jatuh cinta kepadanya dan membalas perasaannya suatu hari nanti.

Suatu hari nanti = sampai waktu yang belum di tentukan = bisa aja 1 tahun lagi atau 10 tahun lagi bahkan sampai 100 tahun lagi. Yah intinya Sehun bakal membalas perasannya. Titik.

Tapi sama hal ya dengan Jinri, Sehun juga bertekad tidak akan pernah jatuh cinta dengan Jinri. Selamanya. Dan itu mutlak. Kejam sih, karena kata-kata itu yang sering di sebutkan Sehun saat Jinri selesai menyatakan perasaannya.

Bagi teman-teman dekat Sehun, menurut mereka Sehun adalah cowok bego yang tega menolak perasaan Jinri yang manis ditambah imut itu. Bagi mereka lagi, Sehun bego karena menyia-nyiakan perasaan tulus Jinri karena yah demi Tuhan Sehun, Jinri tuh pacarable banget. Dan udah dipastikan dia gak bakal pernah selingkuh dari Sehun. Minimal lirik-lirik cowok lain. Hell, gak akan pernah!

"Jadi Sehun, nanti malam kamu bisa kan nemenin aku cari baju untuk pesta ulang tahun Kak Irene?" Tanya Wendy. Saat itu mereka sedang berada di kafetaria sekolah.

"Ya jelas ga bisa dong. Nanti malam kan Sehun ada latihan futsal,"

Wendy mengerutkan keningnya, "Kalau besok malam?"

"Ga bisa juga, ada bimbel,"

"Yaudah deh nanti sepulang sekolah?" Rayu Wendy sekali lagi. Semoga kali ini bisa. Pikirnya.

"Ga mungkin dong, kan hari ini-"

"Shut up bitch!" Umpat Wendy lalu memutar badannya sedikit kebelakang hanya untuk mendapati Jinri yang sedang cengar-cengir sambil mengaduk ngaduk es jeruknya dengan sedotan. Matanya berkilat penuh kebahagiaan melihat cewek didepannya kesal setengah mati. "Aku gak ngomong sama kamu ya, jadi stop ngejawab semua pertanyaan aku buat Sehun,"

CupidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang