A Day with Taeoh

202 17 2
                                    

Inilah 3 hal yang sangat disukai oleh Taeoh,

1. Video games,
2. Cewek cantik—terlebih kalau seksi,
3. Biskuit.

Yap, Taeoh memang tidak bisa lepas dari 3 hal itu dalam hidupnya. Apalagi biskuit. Untuk berjauhan saja rasanya Taeoh gak rela. Maka dari itu, dengan berat hati dia rela saja beli makanan favoritnya itu ditemani oleh Jinri.

"Tae, menurutmu susu ada yang terbuat dari kelapa?" Tanya Jinri kepada anak laki-laki yang saat ini sedang memeluk erat bungkusan berwarna biru berisi biskuit kesukaannya.

Taeoh mendongakkan kepalanya untuk dapat melihat lebih jelas kotak karton di tangan Jinri. "Duh gak usah banyak mikir deh! Sekarang masukin aja susunya ke keranjang. Aku udah gak sabar nih mau makan biskuit!"

Karena malas berdebat dengan si setan kecil sekaligus malu dibentak-bentak dan dilihat orang banyak, akhirnya Jinri memasukan kotak karton itu ke dalam keranjang belanjaan dan berjalan menuju kasir.

"Aku malu tahu ditemenin kamu. Masih pake piyama. Rambut berantakan," Protes Taeoh yang berjalan di samping Jinri.

"Aku juga malu tahu! Dari tadi aku diteriakin kamu trus. Bisa-bisa orang nyangkanya aku pembantu kamu lagi!" Gantian Jinri yang protes.

"Memang," Balas Taeoh yang langsung membuat Jinri naik darah. Kalau membunuh orang gak dosa, bisa-bisa Kim Taeoh hanya tinggal nama saja saat ini.

Setelah Jinri membayar semua belanjaan, dia pun berjalan mengikuti Taeoh sambil membawa belanjaan di tangan kanannya. Anak laki-laki didepannya saat ini sedang tersenyum gembira sambil tangan kanannya menyuplai biskuit ke dalam mulut mungilnya itu.

"Jinri, coba lihat mainan itu!" Seru Taeoh tiba-tiba, sambil menunjuk miniatur Optimus Prime, salah satu robot di film Transformers. "Beliin, Jin!"

"Hah! Kok mintanya ke aku sih,"

"Beliin Jin! Beliin!" Rengek Taeoh yang sekarang sudah menendangkan kedua kakinya ke lantai.

"Huweee... Mau Optimus Prime. Beliin Jinri... Huwee." Jinri makin panik setelah melihat Taeoh menangis di depan toko. Biskuit yang dipegangnya hampir saja jatuh kalau tidak cepat-cepat ditangkap oleh Jinri.

Seorang perempuan dengan seragam berwarna biru pun keluar dari toko mainan untuk menghampiri Jinri dan Taeoh. Wajahnya yang dipoles make-up berlebihan itu pun tersenyum ke arah Jinri.

"Selamat siang ibu, ada yang bisa saya bantu?" Tanya perempuan yang barusan keluar dari toko. Jinri melihat nama yang tersemat di dada kanan perempuan itu. Yoon Baekhee.

"Gak ada kok. Gak usah bantu apa-apa mbak." Jinri pun langsung meraih tangan mungil Taeoh untuk mengajaknya pergi dari sana.

Sayangnya, yang diajak malah melepaskan tangan Jinri dan menjatuhkan diri di atas lantai marmer. "Jinri beliin! Aku mau Optimus Prime."

"Anaknya minta dibeliin tuh," Sahut salah seorang pengunjung yang lewat di dekat Jinri.

Anak. Setua itu kah gue? Pikir Jinri dalam hati.

Sekarang, hampir semua orang yang berjalan melewati mereka, mengalihkan seluruh perhatiannya kepada anak laki-laki yang sedang menangis dan hampir guling-guling dilantai sementara yang mereka pikir sebagai ibunya hanya diam saja sambil menggigit bibir di sampingnya.

CupidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang