11. Keberhasilan yang Tertunda

11.5K 764 111
                                    

Disclaimer : Naruto belongs only to Masashi Kishimoto

Alternate Universe Love Story Of Naruto and Hinata

Inspektur Namikaze, segera berlari menuju halaman kediaman Hyuuga, membuka mobil maroon milik sang ayah, dan mengambil ransel miliknya yang di titipkan di mobil itu. Naruto dengan cepat masuk ke mobil sang ayah, dan mencari ranselnya yang mengeluarkan suara.

'Panglima disini, Rubah emas harap melapor, ganti.' Suara radio HT itu terdengar jelas dari dalam ransel hitam sang inspektur.

Dengan tergesah-gesah dan nafas yang masih memburu, Naruto mengacak isi tasnya untuk menemukan radio dua arah ini.

"Roger, rubah emas melapor, ganti." Naruto memberikan laporan keberadaanya melalui radio dua arah.

'Srigala coklat melapor, ganti, rubah emas posisi, ganti.' Suara Kiba terdegar samar-samar dari radio dua arah hitam dengan list kuning milik Naruto.

"Roger Rubah Emas, ganti, Setagaya, Mansion Bulan, ganti." Jawab Naruto sambil mengapit radio dua arahnya di antara bahu dan pipi. Sepasang tangan kekarnya sibuk menggeledah tasnya mencari pistol Pistol FN Five-seveN yang tersimpan di ranselnya.

'Roger, Rubah Emas, Panglima disini, Tikus putih merayap kearah Gudang ginseng, ganti, arah barat daya Tokyo, ganti.'

'Sial Toneri menuju Korea Selatan' Umpat Naruto setelah mendengar suara Asuma, komisarisnya yang terhubung melalui radio dua arah.

'Srigala Coklat roger, kami siap membawa rubah emas ganti, elang perak siap mendarat ganti.' Kiba akan segera menjemput Naruto dengan helikopter.

Naruto yang berhasil menemukan pistol hitamnya segera menyimpan senjata api itu di sarung khusus yang melekat di bagian pinggang celananya.

"Rubah Emas, 86 ganti," Jawab Naruto.

...

Tubuh kekarnya keluar dari mobil maroon sang ayah. Saat dia keluar dari mobil maroon itu pemandangan pertama yang dia lihat adalah, gadis lavendernya yang berdiri didepannya dengan raut wajah penuh cemas. Sepasang tangan putih Hinata bahkan memeluk erat jas abu-abu yang sempat di pakainya tadi.

Dibelakang Hinata sudah berdiri orang tua dan calon mertua serta calon kakak iparnya.

"Apa ini sering terjadi dirumahmu?" Tanya Hiashi, pada sahabat pirangnya.

Minato mengangguk dengan bangga. Sudah bukan hal aneh lagi sang inspektur di jemput dengan helikopter milik kepolisian Jepang saat malam hari seperti ini. Dulu saat Pertama kali Naruto di jemput dengan helikopter untuk mengejar pengedar narkoba yang menggunakan jet pribadi menuju kepulauan Hawai, Kushina sempat mencak-mencak mendengar suara bising helikopter yang mendarat di atap rumah mereka, dan juga karena tiang jemurannya yang jatuh bergelimpangan karena terhantam Helikopter yang akan mendarat.

Suara bising helikopter kepolisian Jepang membuat semua orang yang berdiri di halaman rumah Hyuuga itu mendongakan kepalanya masing-masing. Halaman Mansion Hyuuga yang luas tidak membuat Kiba sulit untuk mendaratkan Helikopter yang dijuluki Elang perak itu.

Hiashi, terperangah melihat helikopter milik kepolisian negara mendarat di halaman luas rumahnya. Sedikit rasa bangga terselip dihatinya. Dia tidak salah menyerahkan masa depan dan kehidupan Hinata pada Naruto.

'Aku harus mencari satu lagi yang seperti ini untuk Hanabi' Batin Hiashi.

Sementara Neji hanya menatap datar, seulas senyuman simpul terukir dibibirnya. Adiknya yang bagai tuan putri itu memang pantas bersanding dengan sang Inspektur, Neji sudah lega bisa mempercayakan tanggung jawabnya menjaga Hinata pada teman masa sekolahnya itu.

Sweet DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang