14. Calon Mertua

9.7K 739 83
                                    

Disclaimer : Naruto belongs only to Masashi Kishimoto

Alternate Universe Love Story Of Naruto and Hinata
***

"Hiraishin Ramen 😡😡😡😡????" Seketika perempatan siku muncul di pelipis Hinata saat membaca papan nama kedai ramen milik calon mertuanya ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hiraishin Ramen 😡😡😡😡????" Seketika perempatan siku muncul di pelipis Hinata saat membaca papan nama kedai ramen milik calon mertuanya ini.

"Bagaimana keren kan nama kedai ramen kami?" Bangga Naruto sambil melipat tangan di depan dadanya.

Oh ayolah Hinata itu siswa cerdas semasa sekolah dulu. Nilai bahasa Jepang hampir mencapai nilai sempurna. Ia sangat tahu Hiraishin itu adalah Dewa Petir Terbang.

'Kedai macam apa ini kenapa namanya sangat aneh?, dan kenapa aku baru tahu ada kedai macam ini di Shibuya?' Batin gadis indigo ini.

"Hey..., kenapa diam saja ayo masuk..." Inspektur pirang itu langsung menarik tangannya tanpa persetujuan. Melangkahkan kaki kedalam ruko lantai dua yang di cat berwarna-warni itu.

"Tadaima...." Inspektur pirang itu memberi salam dengan berteriak. Hanya tatapan aneh para pengunjung kedai itu yang menyambutnya.

Hinata, gadis indigo ini lebih memilih menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya karena malu akan tingkah norak tiba-tiba sang inspektur.

Naruto menggaruk tengkuknya kikuk, sambil tersenyum sebagai wujud permintaan maafnya pada para pelanggan kedainya.

"Naruto kau kesini?" Suara seorang wanita yang baru keluar dari tempat yang disinyalir adalah dapur kedai ini, menyelamatkan Naruto dari tatapan tajam para pengunjung.

"Eh, iya Ayame-nee, mana Kaa-chan dan Tou-chan?" Tanya Naruto pada asistent orang tuanya di kedai ramen itu.

Ayame yang sedang membawa nampan berisi pesanan ramen pengunjung. Memilih mengantarkan lebih dahulu mangkok berisi mie panas itu ke salah satu meja yang terletak di sudut ruangan.

"Minato-sama, tentu ada di dapur memasak pesanan, kalau Kushina-sama...," Ayame melirik meja kasir yang menjadi singgasana Kushina. "Sedang mencari pokemon..." Jawab Ayame santai sambil tercengir lebar ala Naruto.

"Uapaaaa????" Naruto melongo dengan tidak elitnya.

Sementara Hinata, perancang busana itu matanya membulat sempurna. 'Suami menjadi koki, dan istrinya menjaga meja kasir..., Kami-sama....., keluarga apa ini, dan Kushina Kaa-san, di...di..dia punya hobi main pokemon...oh... dan kedai ramen ini bernama Hiraishin yang artinya dewa petir langit....' Hinata menepuk jidatnya yang tertutup poni sambil menggeleng-geleng.

Sesosok wanita berambut merah yang mereka cari sekarang muncul. Masuk ke dalam kedai dengan ponsel di tangannya yang di arahkan seperti sedang berniat mencari sesuatu.

"Ya hampir dapat, aku masukkan kau kedalam bola pokemon, Pikachu, bersiaplah,......, yah..., lepas lagi...."

Raut kecewa Kushina tergambar jelas. Tanpa peduli akan tatapan aneh para pengunjung kedainya. Jika saja bukan karena ramen di kedai ini yang rasanya sangat enak dan harganya sangat terjangkau sedistrik Shibuya. Para pengunjung ini pasti sudah tidak tahan dengan kelakuan aneh para pemilik kedai ini.

Sweet DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang