17. Bersamamu...

10.8K 769 69
                                    

Disclaimer : Naruto belongs only to Masashi Kishimoto
Alternate Universe Love Story Of Naruto and Hinata
***

"Tidak ada yang terluka parah. Semua polisi yang bertugas di dalam gedung dapat menyelamatkan diri dengan baik. Beruntung divisi anti teroris sudah membantu kami menjinakkan bom tersebut, sehingga daya ledaknya tidak begitu parah" Naruto berusaha tersenyum di hadapan para awak media. Ia secara resmi di daulat untuk memberi keterangan resmi mengenai ledakan bom bunuh diri yang menghancurkan sebagian infrastruktur kantor divisinya.

"Lalu Inspektur, bagaimana dengan pelakunya? Apa dia bagian dari jaringan Narkoba Akatsuki?" Wartawan kembali memberondong sang Inspektur dengan pertanyaan kembali.

"Saya belum bisa pastikan. Tapi kabar baiknya adalah sang pelaku dalam penanganan medis, jadi jika yang bersangkutan sudah pulih interogasi sudah bisa dilaksanakan." Kembali dengan bijak Naruto memberikan jawaban bagi para pemburu berita itu.

Padahal dia sedang menahan sakit karena luka di tangan kanannya yang terkena serpihan ledakan. Belum lagi jahitan luka tembak yang diperolehnya saat berusaha menangkap Toneri di pantai barat Jepang beberapa hari yang lalu sepertinya terbuka, karena usahanya menyelamatkan diri dari titik pusat ledakan bom.

"Baiklah konfrensi pers ini selesai, rekan-rekan wartawan harap membantu kelancaran penyelidikan kami." Naruto menutup pertemuan resminya dengan para awak media itu.

Para wartawan itu mengerti istilah yang baru saja di sampaikan Naruto untuk menutup pembicaraan resminya. Dengan kata lain mereka para wartawan diminta meninggalkan Tempat Kejadian Perkara sekarang juga.

Naruto turun dari podiumnya. Satu persatu wartawan mulai berhamburan keluar dari Aula Markas Besar Kepolisian Jepang. Hingga safir birunya dapat melihat jelas seorang gadis yang sedari tadi berada di tengah kerumunan wartawan.

"Hime???" Naruto terkejut. Tidak. Dia sangat terkejut saat menemukan Hinata tempat itu.

Dengan langkah cepat komandan divisi anti narkoba kepolisian Jepang itu berlari menghampiri calon istrinya itu.

"Hey, kau kenapa disini...," Tanya Naruto sambil menggoyangkan telapak tangannya di depan wajah Hinata. Karena gadis ini hanya memandangnya dengan tatapan kosong.

Brukkkkk

Tanpa aba-aba Hinata menubrukan tubuhnya ke tubuh Naruto. Jika saja tubuhnya itu tidak tinggi besar. Mungkin mereka berdua sudah terjungkal kebelakang.

Tangan Naruto refleks merengkuh tubuh Hinata, ketika sang gadis indigo memilih untuk menenggelamkan wajahnya di dada bidang Naruto.

"Hiks..hiks..hiks..." Isakan demi isakan halus keluar dari bibir Hinata.

Naruto tau Hinata menangis. Bagian depan seragam kepolisiannya itu sudah terasa basah karena lelehan air mata Hinata.

 Bagian depan seragam kepolisiannya itu sudah terasa basah karena lelehan air mata Hinata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sweet DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang