limabelas

394 80 4
                                    

Warning ada smutnya, sedikit tapi.Haha...

Hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan kami lalui penuh keceriaan. Walaupun sekarang aku jarang berangkat atau pulang bareng Calum lagi. Kalaupun bareng itu pun disopiri sopir Calum. Ya sekarang Calum lebih sering antar jemput. Dan dia juga sering gak masuk sekolah. Aku tak paham kenapa. Sampai hari ini, sebulan menjelang ujian nasional. Dia juga gak masuk, sudah 3 hari ini dia gak masuk bukan tanpa alasan, tapi guru-guru seolah merahasiakan sesuatu tentang Calum. Karna sudah terlalu penasaran, sepulang sekolah rencananya aku akan menjeguk Calum di rumahnya. Berbekal alamat yang dia kasih dulu. Ya benar selama jadi teman & pacarnya aku belom pernah sekalipun diajak kerumahnya.

"Kita temenin kesana Nat!!" ucap Luke padaku setelah aku bercerita niatku tadi. Ya aku dan Luke udah baikan lagi, baikan dalam arti berteman. Dia sudah mulai menerima hubunganku dan Calum. Tapi entah kenapa di blom punya pacar juga sampai saat ini. Ciee gagal move on. Hahaaa.

"Gak usah, gue kesana sendiri aja."

"Yang bener?" tanya Ashton yang dari tadi ada di kelasku.

"Iya."

"Yaudah ati-ati." ucap Mikey.

"Hmmm."

Setelah pelajaran terakhir selesai aku buru-buru pulang dan mencari bus ke arah rumah Calum.

Sopir bus menurunkanku di kawasan kompleks rumah mewah setelah aku memberinya uang sepuluh ribu.

"Yang mana ya rumahnya??" akupun memutuskan bertanya kepada satpam kompleks.

"Rumah besar yang cat biru mbak, atau kalau mau saya anter aja mbak?" tawar pak satpam.

"Boleh pak, makasih loh." ucapku sambil tersenyum.

Pak satpam memboncengku menggunakan sepeda ontel. Dia menurunkanku di depan rumah mewah yang alamatnya sama dengan di catatanku.

"Makasih ya Pak, maaf ngrepotin." ucapku lagi.

"Gapapa mbak, saya pergi dulu ya."

Aku mengangguk dan pak satpam menghilang tanpa jejak. Hehe. Langsung ku pencet bel yang ada di sebelah gerbang itu.

Seorang perempuan paruh baya yang kuyakini assisten rumah tangga membukakan gerbang untukku.

"Mau ketemu siapa mbak?" tanyanya ramah.

"Saya Natal,vbener ini rumah Calum?" kataku memperkenalkan diri.

"Bener mbak, mau ketemu mas Calum?"

"Iya, dia ada di rumah?" tanyaku.

"Ada, mari ikut saya."

Aku berjalan mengikuti ART tadi menuju lantai 2 rumah Calum Sepanjang menuju lantai atas aku tak berhenti mengagumi kemewahan rumah ini.

tok tok tok

"Iya masuk aja." saut seseorang dari dalam kamar yang pintunya kami ketuk. Yang kuyakini adalah Calum.

"Bi Sari, ada apa?" ohhh namanya bi Sari.

"Ini ada temennya nyariin mas."

Aku langsung masuk kamar Calum tanpa dipersilakan masuk. Karna aku sudah rindu setengah mampus padanya.

"Natal!?" seru Calum.

Aku berlari kearah Calum yang sedang duduk di tepi ranjang dan memeluknya erat. Calum memberi isyarat kepada Bi Sari untuk keluar ruangan.

"Calum lu sakit apa, kenapa lu gak hubungi gue??? Gue khawatir Cal." tanyaku sambil sesenggukan di pelukan Calum.

"Gue cuman demam biasa sayang, hp gue disita mama, jadi gak bisa hubungin lu. Maaf ya udah bikin kesayangan gue ini khawatir." ucap Calum sambil mengecup pucuk kepalaku dengan lembut.

"Bener cuman demam? Tapi kok sering ya? Lu kok pucet banget ya Cal?"

"Dibilangin gak papa kok, dasar bawel!" ucap Calum sambil melepas pelukannya. "Udah makan?" aku hanya menggeleng.

"Yaudah gue suruh Bi Sari bawain makanan buat lu. Ntar pingsan pula." ucapnya sambil tertawa.

"Huft."

"Bi Sari udah gue sms."

"Eihh gaul ya." ucapku sambil tertawa kecil.

Tak lama kemudian Bu Sari datang membawa penghulu untuk menikahkan aku & Calum. Haha, gadeng. Dia datang dengan sepiring nasi goreng & segelas jus sirsak kesukaanku.

Aku makan dengan lahapnya,karna memang aku sudah lapar pake banget.

"Lu cepet sembuh ya Cal, ntar lagi kan ujian. Emang gamau ikut ujian gitu?"

"Ya mau lah sayang. Udah malem lu pulang gih!!"

"Ngusir nih?!!"

"Ntar mama nyariin." kata Calum sambil mendekatkan wajahnya padaku. Sejurus kemudian bibir kami sudah saling bertautan. Calum melumat bibirku dengan lembut. Tanganku terus mengacak-acak rambut Calum.

Calum pun membaringkanku di ranjang. Dan kini tubuhnya sudah berada diatas tubuhku. Calum melepas jaket yang dia kenakan tadi, so kini dia shirtless, karna tadi dia memang hanya memakai atasan jaket.

Tangannya mengusap punggungku. Kini ciumannya pindah keleherku. Aku dibuat melayang olehnya. Entah sejak kapan tangannya berada di dalam baju seragamku. Dia meremas dengan lembut payudara kiri ku. Kini tangannya sedang membuka kancing baju seragamku. Dan setelah itu, dia membuang seragam ku begitu saja. Kemudian dia membuka pengait braku, aku sedikit menaikkan badanku untuk memudahkannya.

Kami berdua benar-benar shirtless. Dia menciumi kedua putingku bergantian. Sambil sesekali meremasnya.

"Mmnghjh nghhhhh Ca..aal." desahanku berburu dengan nafasku. Tangan Calum kini pindah ke bawah pantat. Akupun menaikkan pantatku sedikit.

I want more Cal,just do it.

Dihh tangan dia mau ngapain dah? Astaga -_-

Calum kemudian bangkit dan memakaikan bra ku lagi yang dia ambil di bawah pantatku. Shiiittt.Udah dibikin horny begini, malah dianggurin.

"Udah ahh, takut kebablasan." ucap Calum

Aku hanya tersenyum malu.

"Cal lu hari ini ada jadwal check... Oops sorry. Yaudah lanjutin." kata Mali kakaknya Calum yang tiba-tiba masuk kamar. Mana aku masih benerin baju juga. Huft.

"Fakk." guman Calum.

"Gue udah suruh sopir nganterin lu pulang Nat, lu ati-ati ya. Makasih udah mau jenguk." kata Calum padaku.

"Iya, lu cepet masuk ya Cal."

"Sipp." jawab Calum sambil mengantarkanku ke teras rumah.

"Gue pulang ya."

"Iya." ucap Calum sambil mengecup keningku.

-

maafkan daku yang gak ahli bikin smut .haha.

cir_xx


KELAS 12 | C.A.L.M Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang