chatting × gjh

1.9

D-DAY

05:45

"Yer! Woy! Cepetan anjir nanti gue di pretelin sama ketos! Udah jam berapa ini woy pake bedak aja lo udah cantik yer cepetan cuk!" Hanbin menggedor-gedor pintu kamar Yeri tanpa peduli tetangga yang terganggu.

"Apaan sih kak? Kan berangkat sama pasangan masing-masing!" Yeri keluar kamarnya dengan wajah yang bersungut-sungut.

"Hah?! Oh iya yaampun si pendek belom gue telfon. Yaudah gue berangkat duluan, sekalian sms si pendek suruh cepet-cepet dandan ampun deh jadi osis malesin banget," keluh Hanbin sambil berlari keluar rumah. Yeri cuma bisa geleng-geleng kepala.

05:49

Junhoe : udah siap yer?

Junhoe : gue lupa gue osis harus cepet berangkat

Junhoe : berangkat cepet gapapa kan ya?

Junhoe : kalo lo blm siap gpp gw tungguin

Yeri : ngga june, aku udh siap

Junhoe : ywd tunggu.

Yeri : iyaa june

read.

05:58

Tok tok tok

Junhoe yang nervous mengetuk pintu rumah Yeri dengan pelan dan sedikit keras. Ya begitu lah. Sesekali Junhoe membenarkan jasnya yang sedaritadi sudah rapi, namun Junhoe tidak percaya diri saja mau bertemu gebetannya.

Yeri membuka pintu sambil menundukkan kepalanya, malu untuk menatap seorang June yang selama ini disukainya.

"Udah y-yer?" Junhoe tergagap begitu melihat Yeri yang ada di depannya saat ini.

Maka nikmat Tuhan manakah yang engkau dustakan, batin Junhoe.

Lelaki mana yang tidak salting jika melihat Yeri saat ini? Dress hitam yang membalut tubuhnya itu membuat Yeri makin terlihat cantik.

Sedangkan Yeri, dia sama saja seperti Junhoe. Mengagumi ciptaan Tuhan yang ada di depannya saat ini. Dengan tuxedo hitamnya, Junhoe tampak lebih manly. Apalagi dengan model rambut kesukaan Yeri, hampir saja Yeri jatuh kalau saja ia tidak sadar dari lamunannya.