Ayana pergi untuk menjemput The Twin of Evil. Siapa sebenarnya mereka? Dan apa yang membuat mereka sampai dikenal sebagai The Twin of Evil?
*FLASHBACK ON
"AYAH!!! Kakak nakal Yah!" ucap seorang gadis kecil kepada Ayahnya.
"Ada apa? Kamu diapain sama Kakak?" tanya Ayah gadis itu.
"Tadi pas aku mau makan. Masa makananku diambil! Mana yg diambil itu kesukaanku lagi!" ucap gadis itu.
"Apa itu benar, Naomi?" tanya Sang Ayah kepada putrinya yang satu lagi bernama Naomi.
"Habis... Sinka gak mau bagi sih... Aku udah minta baik baik loh, yah." jawab Naomi.
"Hahaha... Begitu ya? Kalian ini. Kalian berdua kan bersaudara, jangan lah kalian ribut karena masalah sepele. Kalian haruslah saling menyayangi dan bekerja sama. Mengerti?" ucap Sang Ayah.
"Em!" jawab Naomi dan Sinka bersamaan.
"Baiklah, Ayah dan Ibu mau pegi bekerja dulu. Kalian bisa kan jaga rumah sendiri?" tanya Sang Ayah.
"Bisa kok Yah." jawab Naomi.
"Untuk makan siang, Ibu sudah siapkan di lemari. Jangan dimakan sampai waktu makan siang ya. Sinka..." ucap Sang Ibu.
"Eh? Iya Bu..." ucap Sinka yang sudah tidak sabar melihat menu untuk makan siangnya.
"Baiklah. Kami pegi dulu ya. Hati-hati jaga rumahnya ya." ucap Sang Ayah.
"Iya! Kalian juga hati-hati ya..." ucap Naomi.
"Cepat pulang ya!" teriak Sinka sambil melambaikan tangan."Kira-kira... Apa ya pekerjaan Ayah dan Ibu?" ucap Sinka.
"Aku tidak tahu, setiap kita tanya, mereka selalu menjawab 'kalian akan tahu suatu saat nanti' kan?" jawab Naomi.
"Terus.... Sekarang kita ngapain?" tanya Sinka.
"Kita harus jaga rumah kan?" jawab Naomi.
"Yah..." ucap Sinka sambil menunduk.
"Gimana, kalo kita main sambil menjaga rumah? Kita main menjaga benteng yuk!" ucap Naomi.
"Em!" jawab Sinka.*kaak... kaak... kaak...
"Hari mulai sore nih kak. Ayah dan Ibu kok belum pulang ya?" tanya Sinka.
"Mungkin sebentar lagi." jawab Naomi."Kami pulang!" ucap Sang Ayah.
"Ayaah!!!" teriak Naomi dan Sinka sambil berlari mendekati orang tuanya.
"Apa kalian jadi anak yang baik hari ini?" tanya Sang Ayah.
"Em!" jawab mereka berdua.
"Kalau begitu, Ibu punya hadiah untuk kalian." ucap Sang Ibu sambil memberikan hadiah kepada mereka berdua.
"Apa ini bu? Batu?" tanya Naomi.
"Itu bukan batu biasa, itu sebuah permata yang sulit dicari di dunia ini, sayangku." ucap Sang Ayah.
"Terus yang ini juga sama seperti punya Kakak?" tanya Sinka.
"Iya sayang." jawab Sang Ibu.
"Terima kasih Ayah Ibu." ucap mereka berdua.Beberapa hari kemudian datang beberapa orang misterius ke rumah mereka. Orang misterius itu langsung memporak porandakan rumah mereka.
"Sial! Mereka tidak ada disini tuanku!" ucap salah satu orang misterius tersebut.
"Bagaimana sekarang tuan?" tanya orang yang bertubuh besar.
"Kita akan menunggu mereka." jawab seorang dipanggil tuan oleh orang orang tersebut."Yeay... Hari ini sangat menyenangkan yah. Lain kali kita pergi ke taman itu lagi ya?" ucap Sinka.
"Kamu ini, Ayah dan Ibu kan kerja. Jadi mereka pasti sibuk." ucap Naomi.
"Hahaha... Tidak apa apa. Besok kita kesana lagi." ucap Sang Ayah.
"Janji ya Yah, Jani ya." ucap Sinka.
"Iya. Kami janji sayang." ucap Sang Ibu.
"Yeay!!!" teriak Sinka.Di tengah suasana menyenangkan tadi, tiba-tiba langkah merek terhenti oleh sesuatu di depan mereka.
"Sayang.. Bukankah itu.." ucap sang Ibu.
"Emm... Bendera dengan dengan mahkota merah sebagai lambang. Tak salah lagi, dari kelompok The King of War." ucap Sang Ayah."OODAAA!!!" terdengar teriakan dari dalam rumah.
"Sayang, cepat bawa anak anak pergi dari sini!" perintah Sang Ayah.
"Tapi sayang..." kata Sang Ibu.
"CEPAT!!!" bentak Sang Ayah.
KAMU SEDANG MEMBACA
The QUEEN: LAST HEROES OF IDOL
FantasíaIni adalah zaman perang, dimana kehormatan dan harga diri wanita dijunjung tinggi. Para pemimpin pasukan saling memperkuat kelompoknya, mempertajam pedang dan memperkokoh kelompoknya. Api, Air, Tanah, Udara, dan elemen elemen lain pun turut serta me...