Three

149 12 2
                                    

"Badan lo panas, miss gak ada, nih minum obatnya dulu, dan obat ini bener gak salah" aku berjalan ke tempat tidurku lagi dan suatu tangan dingin dan lembut memegang tanganku dan terhentilah jalanku.

"Lan...."

"Hm.." aku hanya berdehem saat suara serak basah dari mulut bintang memanggil namaku.

Detak jantungku seperti berdisko, keringatku seperti air mancur yang sangat deras, bajuku seperti jemuran basah, rasanya aku dipegangnnya hatiku sedang belasteran.

"Makasih" ucapan yang jarang aku dengar lagi semenjak kejadian 3 tahun yang lalu.

Flashback.

Hari ini aku dan bintang udah janjian mau pulang bareng dan main dulu. aku menunggu bintang di lapangan basket dan sesekali memasukan basket di dalam ring yang cukup tinggi bagi anak kelas VII sepertiku namum bagiku ini belum seberapa dibanding ring yang kubuat dengan bintang ditaman yang sering kami datangi, disana sangat lah indah selain ada ring basket, ada bunga yang menghiasi disekelilingnya dan ada kebun teh didekatnya walau disini gak ada rumah pohon seperti film my heart tapi bagiku itu sangat lah indah.

Aku melihat jam yang terpasang di tangan kananku dan aku lihat ternyata sudah pukul 04.30 sore tapi bintang belum kelihatan juga kemana ya dia, sebenarnya pulang sekolahkan jam dua siang berarti aku sudah menunggunya selama dua jam setengah.

Aku mencarinya sekeliling sekolah aku melihatnya ternyata dia sedang berduan dengan cici diruang musik dan sangat mesra dia mengajari cici bermain gitar, cici adalah wanita yang disukai bintang dari sd namun masa dia ngelupain aku, emang sih 4 hari lagi kami ada pengambilan nilai musik tapi kan kenapa hanya berdua dan kenapa bintang gak sms aku dulu malah membuatku menunggu janji palsu dan sampai membuat mereka tidak mengetahui ada seseorang diluar yang sedang memperharikan mereka.

2 hari aku dan bintang dieman hanya aku sih sebenarnya karna bintang mencoba membuatku ngomong kepadanya namun sia - sia,

Seminggu kemudian aku berangat ke negri sakura tanpa berpamitan kepada bintang ya sapa suruh dia malah milih cici dari pada bertemu denganku.

Flashback off.

Aku sangat kangen dengan bintang, tapi aku gak boleh suka dengnya karna aku dan dia bukan apa - apa lagi.

"Hm" aku pun merebahkan badanku lagi di kasur yang sudah kuberantakin tadi.

"BULAN" teriakan serempak dari mulut - mulut wanita yang selalu lengket sama gw, mereka adalah rachel, ghina, dan anggi.

"Ehm, ini UKS bukan warung pak edy teriak - teriak aja" teriaku dari bawah selimut membuat mereka ketawa serempak, kami emang kompak maklum aja benter - bentar serempak.

"Ah elo lan ngomongin warung pak edy jadi laper kan gw ayulah cepat nanti waktu istirahatnya habis" rachel menepuk jidat anggi yang sekarang sedang memanyunkan mulutnya sekitar 3cm.

"Makanan aja elo gi, ayolah kita makan" aku pun beranjak dari dipan UKS dan merapihkan selimut yang kupakai tadi.

"Lan emang lo sakit? Kenapa lo selalu telat sih belakangan ini" ghina bertanya padaku sambil memegang jidatku.

"Bukannya memang selalu begitu ya" kamipun meninggalkan ruangan berbau obat - obatan dan alkohol dan sekarang kami telah duduk di kursi kayu warung paj edy.

"Ya maksud gw lan coba lo ubah sikap lo, coba lo seperti pelangi" kata - kata ghina membuatku kesedak bakso yang kupesan tadi pada pak edy, dan langsung mencari minum.

"Jangan kaya gitu dong ghin, gw muak tau disama - samain dengan pelangi, pelangi dengan gw beda kali" aku melihat kearah mereka semua dan meneruskan makanaku tadi.

Pelangi adalah adek kandungku, aku hanya mempunyai dua saudara aku dan pelangi dan kedua orang tua yang sibuk dengan pekerjaannya masing - masing dan selalu berkeliling dunia tanpa memikirkan anak - anaknya.

"Bulan, maaf ya buat lo sedih" ghina merangkulku dan membuat mereka merangkul ke badanku semua, mereka sahabat yang tau segalanya tentangku kecuali satu ya itu bintang.

"Gak papa kok ghi-"

"WOI! liat si cogan makan tempat pak edy tumben" rachel memotong kata - kataku dan membuat kami menengok serentak apa yang membuat rachel heboh.

"Wow" suara cewe - cewe dalam warung pak edy membuat suasana menjadi ramai kecuali aku karna ku tau dia sapa.

____________________________________

Makin ngacok ya cerita gw malah tambah gak nyambung ceritanya maaf ya.

Vote and comentnya ya.

Bulan Dan BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang