Chapter 6

3.6K 273 10
                                    


Ratingnya saya ganti jadi M. Hehehe bukan apa2 sih, hanya nyari aman aja. XD

Chapter 6
.
.
.

"Granger?" panggil Draco dari luar kamar Hermione.

Tak ada sahutan.

"Granger?" panggilnya lagi. Kali ini seraya menggedor pintu kamar gadis itu.

"..." masih saja tak ada sahutan.

"Granger, buka pintunya!" kata Draco dengan nada sedikit memaksa.

"Jangan mendekatiku lagi!" teriak Hermione dari dalam kamar.

"Kau pikir aku mendekatimu? percaya diri sekali." Ejek Draco.

"Lalu kau kira kau sedang apa, hah?" bentak Hermione, "menyuruhku membuka pintu kamar di tengah malam begini, kau kira itu namanya sedang apa? Menjauhiku?"

Draco terdiam.

"Sebaiknya kau menjauhik. Aku darah lumpur, jangan sampai aku mengotorimu," Hermione tercekat oleh kata-katanya sendiri, saat ini ia sedang terluka dan penyebab lukanya itu ada Draco,"kau itu selalu, selalu, dan selalu menyakitkan!"

"Kau benar!" Seru Draco seraya bersandar pada pintu kamar Hermione,"aku memang di lahirkan untuk menyakitimu, menyakiti 'muggle-born' sepertimu!"

Air mata yang telah lama di tahannya akhirnya jatuh mengalir, Hermione Granger benar-benar rapuh. Dibenamkannya wajahnya ke bantal dan menangis sepuasnya sementara Draco masih tak beranjak dari posisinya. Baginya sangat menyenangkan mendengar Hermione menangis karenanya, tapi ada sedikit rasa sakit yang menjalar, membuatnya tak dapat berpikir lagi.

"Granger, buka pintunya!" kata Draco setelah hampir satu jam menyandar di pintu, "untuk yang terakhir kalinya."

Hermione tersentak dan bangkit untuk duduk, ia tidak yakin atas apa yang dikatakan Draco tadi.

"Perlihatkan wajah konyolmu yang sedang menangis itu, anggap ini untuk yang terakhir kalinya!"

"Apa maksudmu?" lirih Hermione.

"Hermione Granger, kumohon!" untuk pertama kalinya kata 'mohon' terucap dari bibir Draco Malfoy dan itu di peruntukkan kepada Hermione Jane Granger, 'darah lumpur'nya.

"R-rencana apa lagi yang mau kau lakukan?" kata Hermione ragu.

"Hermione," untuk pertama kalinya juga Draco memanggil nama depan Hermione.

Beberapa menit setelah itu, terdengar suara pintu yang berangsur mulai terbuka. Hermione muncul dari balik pintu dengan menundukkan wajah untuk menyembunyikan matanya yang sembab.

"Apa maumu?"

Draco terlihat sangat kacau saat itu, jasnya sudah hilang entah tertinggal di mana, rambut pirang platinanya berantakan, dan beberapa kancing kemeja bagian atasnya sudah terbuka. Ia hanya diam menatap sosok gadis yang beberapa hari ini mengacaukan pikirannya.

"Mana gaunmu?" lirih Draco.

"Kau mabuk, Malfoy?" kata Hermione saat melihat gerakan Draco yang sedikit limbung.

Draco hanya bergumam lecil lalu balik bertanya, "Hn, sedikit. Mana gaunmu?"

"Di dalam."

"Pakailah!" suruh Draco lalu berjalan masuk ke kamar Hermione.

"A-apa-apaan kau, masuk ke kamarku sembarangan." bentak Hermione. Ia menahan Draco.

Draco menepis tangan Hermione dan berjalan menuju ranjang sang gadis; mengambil gaun yang tergeletak di sudut ranjang,melemparkannya pada Hermione, lalu menghempaskan tubuhnya ke ranjang.

Takdir yang Menyebalkan √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang