Chapter 5

3.1K 268 6
                                    

Setelah Hermione kembali ke kamar, Draco terdiam. Disentuhnya lagi sudut bibirnya yang terluka lalu memejamkan mata. Seketika pikirannya menerawang ke kejadian beberapa jam lalu.

"Lebih konsentrasi, Draco!" bentak Lucius ketika putra tunggalnya itu lengah dan terkena mantra darinya.

"Yeah, Father!" gumam Draco dan berusaha bangkit.

"Dear, sudahlah. Istirahat dulu!" Bujuk Narcissa dari tepi lapangan, "kalian sudah kelelahan!"

Draco berusaha mengatur napasnya agar teratur, sejak dua jam tadi ia tak henti-hentinya berlari menghindari serangan Lucius.

"Terlalu lemah, sebentar lagi kau akan sah sebagai 'pengikutnya' tapi kemampuanmu hanya segitu." Ejek Lucius setelah menyatakan latihan hari itu selesai.

Draco hanya diam di tempat, tangannya mengepal kuat dan terlihat wajah kesal bercampur sedih di matanya. Narcissa yang tidak tega melihat anaknya diejek seperti itu langsung menghampiri suaminya dan terlihat mereka mulai berdebat.

"Aku akan kembali ke Hogwarts!" ucap Draco lalu segera berjalan ke gerbang Malfoy manor.

"Siapa yang menyuruhmu pergi?" tanya Lucius dengan nada mengancam.

Draco menghela napas. Ia berbalik dan mengikuti orangtuanya memasuki kediaman Malfoy.

"Jika aku memang tidak pantas, ya sudah aku tidak usah bergabung saja!" kata Draco santai.

"Berani sekali bicara seperti itu, heh?" bentak Lucius.

Narcissa hanya diam, jauh di lubuk hatinya yang terdalam, ia juga tidak ingin Draco ikut bergabung sebagai Death Eather, tapi itu tetap saja tidak mungkin.

"Lagi pula, aku tidak suka diperintah oleh makhluk seperti dia!" sengit Draco.

"Jangan bodoh!" gertak Lucius lalu menampar Draco, hingga pemuda berambut pirang platina itu tersungkur.

"Drakkie!" pekik Narcissa. Ia berlari menghampiri anak kesayangannya.

"Apa darah lumpur itu telah merusak otakmu, heh?" bentak Lucius lagi.

Draco sedikit menegang. kemudian berusaha berdiri, dibantu ibunya.

"Tidak ada hubungannya dengan si Granger itu, Father!" lirih Draco.

"Sudahlah, Drakkie!" pinta Narcissa agar anaknya itu tidak melawan perkataan suaminya, karena ia tahu bahwa sebentar lagi suaminya itu pasti akan murka, "lebih baik kamu segera kembali, Nak!"

Draco menatap kesal ke arah Lucius lalu beranjak pergi dari Malfoy manor.

"Bahkan menamparku demi makhluk itu?!" rutuk Draco. Ia tersenyum getir lalu membuka matanya.

Dia butuh istirahat. Ia mulai beranjak ke kamar mandi, sedikit berendam dengan air hangat dengan campuran susu akan kembali menenangkannya.

****

"OH, GREAT!" pekik Hermione,"MALFOY!"

Draco yang sedang meneguk coklat panasnya langsung tersedak dan melotot ke arah asal suara.

"Apa lagi?" tukasnya.

"Kau yang merusak gaunku, kan?!" tuduh Hermione seraya berjalan keluar dari kamar dan menghampiri Draco. Ia melemparkan gaun berwarna perak pemberian ibunya yang kini telah sobek.

Draco memungut gaun itu lalu mengamatinya, "robek?"

"Buang ekspresi tak berdosamu itu, FERRET!" Hermione terlalu kesal, ia sangat murka dan Draco akan menerima kemurkaan dari seorang ketua murid terpintar se Hogwarts.

Takdir yang Menyebalkan √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang