Naruto...
Begitu kupikir sahabat sahabatnya memanggilnya
Si anomali dalam setiap sisi
Si dingin yang ternyata tergila gila dengan cerita dongeng
Si judes yang bisa menangis tanpa henti ketika menonton melodrama
Mata sapphirenya seakan menelanjangiku membuka topeng siceria Sasuke
Hari hari penuh penderitaan katamu ketika kepala sekolah meminta -memaksa-kita menjadi seksi humas dalam bazar sekolah kali ini
Hingga tanpa sadar aku menghabiskan begitu banyak waktu ku denganmu
Kau dan aku...
Sasuke bukan cuma boneka Sasuke yang orang lain liat disekolah
'aku lebih suka versi palsumu' begitu katamu ketika aku memaksamu untuk ikut lembur membuat proposal kegiatan. Boneka Sasuke tidak akan memaksa seorang perempuan untuk lembur apapun alasannya karena ia seorang gentlemen
Tapi hari itu kau memintaku untuk jadi diriku sendirikan Naru?
Dan aku tau kau cuma berpura-pura kesal karena sekilas dapat kulihat binar bahagia itu dimatamu sebelum kemudian kau berkutat kembali menyelesaikan tugasmu
Binar yang selalu bisa membuat hatiku menghangat
Hari hari itu berlalu begitu cepat
Tanpa sadar kau sudah jadi bagian penting dalam diriku
Tanpa sadar aku bertanya tanya apa aku sanggup hidup tanpa kamu?
Tapi aku takut Naruto...
Takut kamu akan menjauh dariku
takut bahwa mungkin kamu tak lagi bisa menyebutku sahabat
Jadi aku terus diam Naru
Diam yang mematikan...
KAMU SEDANG MEMBACA
Hate You
FanfictionBagi silembut Naruto, Sasuke sicowok populer itu seperti kepingan puzzle paling rumit. A fake smile begitu Naruto menyebutnya.. Si Teme mesum dengan senyum paling palsu yang pernah dilihatnya. Datang seperti badai, menghancurkan hari hari tenangnya...