Love?

437 34 6
                                    

Chapter 3

FLASHBACK ON

"aku akan menceritakan semuanya,tapi kau harus janji tak akan menceritakannya pada siapapun"

"baik aku janji" jawab gadis itu

"aku ini adalah bangsa elf (sebangsa peri pada zaman (Dwarf ) kurcaci) masing-masing elf mempunyai tuan, dan tuan ku adalah kau tugas kami adalah membuat takdir atau mimpi seseorang menjadi nyata sesuai dengan suasana hatinya, namun saat aku membuat takdir untuk mu, tiba-tiba aku masuk kedalam mimpi mu yang aku tak tau itu mimpi apa, aku tak pernah membuatnya untuk mu dan mimpi itu tak ada kelanjutannya mungkin karena aku hilaf telah menegur mu waktu itu dan bahkan kau sempat melihat wajah ku, dan takdir pun berkata lain, takdir mengatakan bahwa aku akan menjalani hidup dengan mu aku tak tau apa artinya itu, aku tak tau aku harus senang atau sedih, apa ini hukuman bagi ku karena tak sengaja menunjukkan wujud ku pada mu, abad-abad sebelumnya tak pernah terjadi kejadian yang seperti ini, seorang tuan tak pernah bertemu elf nya, karena itulah aku tersesat kedimensi manusia melalui mimpi mu, dan karena itu juga lah aku berada diatap mu, sebenarnya saat pertama menginjakkan kaki di dunia manusia, aku berada dikamar mu, lalu aku mencoba keluar dan aku pun naik keatas atap namun saat hendak terbang sayap kiri ku tergores ke antena dan akhirnya aku pun sedikit panik karena satu helai bulu ku terjatuh, dan saat aku hendak mengambilnya ada beberapa yang lewat situ dan dia menyorotkan lampu senternya kearah ku lalu aku panik dan sembunyi didalam lukisan dirumah mu. Aku ingin kembali tapi tanpa sehelai bulu itu aku tak dapat menembus dimensi waktu, semua bulu sayap ku harus lengkap, dan aku membutuhkan mu untuk medapat kannya kembali agar aku dapat melanjutkan mimpi yang bukan ciptaan ku itu mungkin itu keinginan takdir."

"a-aku tak mengerti apa maksud mu, memang aku pernah membaca buku tentang elf, bukannya mereka tidak punya sayap"

"ya, memang begitu, tapi keturunan ku beda, aku bangsa elf terakhir yang punya sayap dan kakek buyut sebelum ku juga punya sayap,"

"eh? Bangsa elf terakhir?, kau semakin ngawur saja"

"aku tidak ngawur, itulah kenyataannya"

"jadi kalau yang kau katakan itu benar, jadi siapa yang membantu kalian membuat mimpi orang lain didunia ini?"

"hn, sekarang para kurcaci sudah diberkati oleh the power of water magic trees yang memungkin kan mereka untuk membantu bangsa elf dalam mengarungi mimpi orang"

"ma-af, tapi aku sungguh-sungguh, tidak mengerti apa yang kau ucapkan, tunggu, tapi aku sungguh tak ingat aku pernah memimpikan mu, tapi kau sungguh tak asing bagi ku"

"hn, ternyata kau lupa"

FLASHBACK OFF

TENTEN P.O.V

Otakku terus-menerus memutar percakapan kami semalam, aku bingung harus percaya atau tidak, itu semua sungguh diluar akal sehat, apakah ini yang namanya takdir? Takdir selalu mempermainkan ku, sejak dulu takdir juga lah yang telah merenggut kebahagiaan ku tanpa orang tua dan harus dibesarkan oleh nenek ku, dan keadaan ini memaksa ku untuk belajar dan belajar sampai akhirnya aku tinggal sendiri di apartemen yang sederhana ini yang diberikan oleh pemerintah yang lokasinya tak jauh dari sekolah ku cukup dengan naik sepeda, dan hampir saja aku mengacau kan semuanya dengan sikap ku kemarin itu, dan itu semua karena orang itu, yang tanpa izin masuk kekehidupan ku lewat mimpi?, eh? Aku nyaris gila mengingatnya. hmmm...hari ini, hari kelima ku kerja sebagai pengurus perpustakaan disekitar jalan kesekolah ku, aku sangat senang akhirnya aku bisa bekerja paruh waktu, dan tak perlu menunggu kiriman nenek lagi, dan yang paling membuat ku kesal adalah semalam, berita tentang sehelai bulu itu tersiar lagi, mereka tak menemukan jenis bulu apa itu dan bulu itu bersinar dikegelapan malam ,membuat para petugas kolot itu kembali menghampiri rumah ku dan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang nyaris tak dapat kujawab, mereka juga menggeledah rumah ku, namun untungnya pria itu bersembunyi dengan baik didalam sana, setelah petugas pergi dia malah menyuruh ku segera pindah dari apartemen itu, apa dia gila? Namun tentu saja aku menolaknya tiba-tiba suara bel mengganggu lamunan ku.

A Sheet Of Feather [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang