Don't cry anymore

354 24 1
                                    

Chapter 5

Isakan tangis memenuhi ruangan tersebut seakan ingin mengalahkan suara derai hujan yang semakin deras diluar sana, isakan tersebut ditemani dengan suara dering ponselnya yang sedari tadi tak henti-hentinya berdering, tampaknya sang empunya tak ingin mengangkatnya, "maaf ya, tapi aku sudah pacaran dengannnya" kalimat itu terus saja terngiang dikepalanya saat pria itu,Sasuke mengucapkannya tadi sore, yang semakin membuat hatinya pilu adalah gadis yang kini berstatus sebagai pacar Sasuke adalah sahabatnya sendiri Sakura,sungguh ironi, sahabat yang selama ini ia percaya malah menghianati hatinya. Ia menggigit bantal untuk mengurangi volume tangisnya namun itu tak tampak berhasil ia justru tambah bersedih, tak mau kalah hujan pun turun semakin deras saja diiringi dengan deru angin dingin yang menusuk tulang seakan juga merasakan bagaimana sakit hatinya tenten, tak lama dering ponselnya pun berhenti, namun ia juga tak nampak ingin melihatnya, ia segera bangkit duduk dan tersenyum miris sambil mulai menghapus air matanya meninggalkan bekas merah disana, tiba-tiba pintu kamarnya berderit menandakan ada seorang yang masuk, siapa lagi kalau bukan Neji, "aku mengkhawatir kan mu" ucapnya lembut seraya berjalan kearah Tenten dan mulai bergabung diatas tempat tidur, Tenten tersenyum remeh "untuk apa kau mengkhawatirkan ku, aku sungguh wanita yang bodoh..." air matanya kembali menetes.

"kau jan-"

"...aku bahkan tak dapat mempertahankan orang yang kusuka"

Melihat Tenten mulai menangis lagi ntah kenapa hatinya terasa sakit, ia segera manarik gadis yang rapuh itu kedalam pelukannya, ia lalu melengkungkan sayapnya ikut merengkuh tubuh sang gadis dalam dekapannya, dan itu membuat Tenten semakin meledak tangisnya ia mulai terisak dalam dekapan Neji, dan tiba-tiba ia berhenti menangis karena merasakan pundakkya kejatuhan air "apa dia menangis?, ia menangis untuk ku?"batinnya

"..berhentilah menangis, kau..menghancurkan ku" ucapnya parau dalam tangisnya

Tenten ingin segera menarik dirinya dari pelukan Neji , tapi urung ketika pria itu semakin mendekapnya hangat

"jangan teteskan air mata mu untuk orang seperti mereka, simpan itu semua, karena air mata mu sekali pun, adalah hal berharga bagi ku dan takkan kubiarkan tumpah begitu saja, melihat mu begini ntah kenapa sungguh menyayat hati ku,"

Mendengar perkataannya barusan membuat perasaan Tenten bercampur aduk, antara tak percaya dan sedikit ada rasa senang didalam hatinya, yang artinya bahwa masih ada orang yang menghargainya, mencintainya eh? Kenapa ia jadi berfikir seperti itu?

"apa maksud mu berkata begitu?, kau pasti hanya mempermainkan ku kan?, kalau sampai benar, aku akan menghajar mu!"

"kau memaang gadis cerewet ya,," ia terkekeh pelan "dan entah kenapa aku menyukai mu" tambahnya dalam hati

BLUSH, seketika wajah Tenten memerah, dan ia segera menjauhkan dirinya dari dekapan pria itu yang memang sudah sedikit merengang, dan ia segera menangkup kedua pipinya untuk menyembunyikan ronanya

"wajah mu kenapa?" tanyanya perlahan

Gadis itu hanya menggeleng lemah,

"hn, satu hal lagi, kita harus cari cara segera agar dapat mengambil kembali bulu ku" "setelah aku mendapatkan bulu ku kembali, aku akan membawa mu pergi dari sini" tambahnya lagi dalam hati

Wajah gadis itu kembali memerah mendengar ucapan hati sang pria, pria itu pun bingung, apa yang telah ia lakukan sehingga membuat gadis dihadapannya itu bersemu,

"apa kau sakit?" tanyanya

"tidak" jawabnya pelan

"hn, baiklah,jangan menangis lagi ya" ia mengusap pelan puncak kepala sang gadis, dan sesuatu terlintas dibenaknya, dan itu sukses membuat wajahnya seketika menjadi semerah tomat lalu ia beranikan diri untuk bertanya pada sang gadis

"a-apa kau sungguh ehm.. bisa mendengar kata hati orang?" tanyanya sedikit gugup

Ia mengangguk pelan dan menjawab cepat "m-maaf a-aku tidak bermaksud..." belum sempat ia melanjut kan kalimatnya , wajah sang pria sudah seperti kepiting rebus dan wusss.... ia menghilang secepat angin, meninggalkan sang gadis terbengong disana, namun gadis itu segera menggelengkan kepalanya cepat "ia tak mungkin menyukai ku" ucapnya dalam hati, ia teringat akan sesuatu tentang bulu tersebut dania segera meraih ponselnya, dan melihat 27 panggilan tak terjawab dan 13 pesan yang sama dan semuanya dari Sakura, perlahan ia membuka pesan tersebut yang bertuliskan.

+ini aku Sakura aku mohon angkat telpon ku, aku tau kau kecewa, tolonglah maafkan aku,,, :(, aku sudah mengambil bulu yang kau minta kemarin, aku akan mengantarnya kesana saat kau balas iya, itu pun jika kau mau+

Ia pun segera membalasnya, dan untungnya hujan sudah tinggal rintikan kecil, "akhirnya, ia akan segera dapat kembali ketempatnya, tapi.."batinnya

......

NB : Kalau ada kesalahan dalam penulisan nama atau warna mohon maaf :)

A Sheet Of Feather [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang