Part 5

24 0 1
                                    

***
Setelah selesai mandi gue pun bergegas menuju ruang makan. Disana terlihat abang Arnold yang sedang senyam-senyum kaga jelas. Gue pun duduk di samping bang Arnold.

"Kenapa lu bang, senyam-senyum ga jelas gitu" tanya gue penasaran.

"Gue mau ngajak pacar gue kesini,rencana nya sih mau gue kenalin ke mamah papah hhee" ucap bang Arnold sedikit membisik.

"Ah, lebay lu bang segala senyam-senyum kaya gitu ,kaya orang stress tau hhahah" ledek gue.

"Kalian sedang ngomongin apa sih ?" tanya mamah kepo.

"Ngomongin papah ya hehe" ujar papah becanda

"Haha GR nih papah " ujar gue tertawa kecil.

Setelah makan malam selesai. Kami sekeluarga berkumpul di ruang televisi.
Rencana nya sih bang Arnold mau ngomong sesuatu sama mamah dan papah ,gue pun memberi kode ke bang Arnold agar dia segera bicara.

"Bang, buruan "

"Iya iya sabar ngapa"

Bang Arnold pun memulai pembicaraan.

"Mah, pah Arnold rencana nya mau kenalin Jesica ke mamah dan papah." ujar bang Arnold.

"Oh bagus dong, kapan kamu akan kenalkan pacar kamu?" tanya papah

"Secepatnya pah" ujar bang Arnold.

"Bagus lah mungkin jika sudah cocok, nanti kami bicarakan untuk pertunangan kalian" ujar mamah tersenyum.

"Iya mah" ucap bang Arnold singkat.

"Cieee mau tunangan hahahah"
Ledek gue ke bang Arnold.

"Apaan sih lu de ,sirik lu ya hahah" ledek bang Arnold ga mau kalah.

"Ngapain gue sirik huhhh"

"Sudah-sudah, Aurel apa kamu sudah punya cowo" tanya mamah sembari senyum ke arahku.

"Hahah ga ada yang mau sama dia mah" ledek bang Arnold .

"Iiiihhhh so tauu lu bang , gini-gini juga banyak yang suka sama gue " ujar gue kesal, padahal gue cuma bohong,biar ga di ledek saja sama bang Arnold.

"Kalau banyak mana buktinya haha kaga ada kan lu hahah"
Ujar bang Arnold tertawa.

Gue hanya menatap sinis ke arah bang Arnold. Namun mamah hanya tersenyum menyikapinya. Papah yang sedang sibuk nonton tv ikutan ngobrol bersama kami.

"Makanya rel, jangan terlalu tomboy, lihat mamah dulu kalem banget, sampe papah suka sama mamah heheh" ujar papah tersenyum ke arah mamah.

"Hahah itu kan mamah bukan Aurel " ujar gue tertawa.

"Tapi kamu harus seperti mamah dong, anggun,kalem jadi nanti kamu banyak yang naksir, iya kan mah?" tanya papah kepada mamah.

"Iya sayang , kamu harus berubah jangan kaya anak cowo dong" ujar mamah.

"Ah yaudah deh Aurel mau ke kamar saja"

Gue pun berjalan menuju kamar. Gue merasa kesel karena ga ada yang belain gue. Lebih baik gue tidur.

Gue lupa belum cerita sama mamah dan papah kalau gue di skors selama 1 minggu. Karena keadaan semalam tidak memungkinkan untuk bicara mengenai hal itu, lebih baik besok bicaranya.

***
Ayam berkokok menunjukan hari sudah pagi. Gue masih saja tertidur sedangkan mamah berteriak membangunkan gue.

Gue hanya menarik selimut dan menutup telinga agar suara mamah yang berisik itu tidak terdengar.

"Bangun rel, udah siang nih" ujar mamah .

"Aurel ga masuk sekolah mah" ujar gue sembari menutup selimut.

"Loh kenapa,kamu sakit, coba mamah periksa" ujar mamah sambil menarik selimut yang ada di kepala gue.
Gua hanya mempererat selimut itu agar tidak tertarik oleh tangan mamah.

"Ngga mah, Emang libur selama 1 minggu" ujar gue . Gue pun memelankan suara agar mamah tidak curiga.

"Loh ko lama sekali libur nya, memang sedang ada acara apa di sekolah kamu" tanya mamah.

Gue pun membuka selimut yang menutupi wajah, karena merasa pengap.

"Ga ada ko mah, cuma libur aja" ujar gue berbohong.

"Yasudah ,nanti kamu sarapan yah " mamah pun pergi meninggalkan gue .

"Yesss akhirnya mamah percaya juga"
Gue pun melanjutkan tidur dan berbaring.

My BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang