1 maret 2016.
Suara alarm dari handphone sudah berbunyi sedari subuh tadi. Tapi, tetep aja aku baru bisa bangun PUKUL 06 :15. Padahal target untuk bangun adalah jam 06:00. Udah jadi kebiasaan, kalo kepingin bangun pagi, pasti aku memasang alarm 1 jam lebih cepet dari waktu yang kuinginkan untuk bangun. Buat jaga - jaga biar ga kesiangan.
Sebelum ngesot ke kamar mandi, aku terlebih dahulu mencharger handphone ku untuk nanti dipakai berfoto-foto di tempat tujuan. Ku ambil air putih secukupnya lalu kutenggak, sebelum bersiap melakukan ritual wajib di pagi hari. Kamu tahu apa itu ? Boker sambil ngerokok di WC, mainin hape, dan bikin sajak – sajak atau puisi yang ga jelas. Entah sekedar untuk di posting di medsos atau hanya tersimpan di note handphoneku. Oia.. tadi ku bilang hp-nya mau dicas dulu sebelum mandi ya ? ga jadi ! boker sambil ngerokok tanpa mainin hp itu rasanya kurang Afdol. Btw, inilah sajak yang lahir dari ritual dipagi itu ;
" Aku sudah mencintaimu sepagi ini. Tapi, kamu kesiangan lagi."
"Betapa sia- sia waktu, jika aku tidak bisa jadi alasan mengapa kamu tersenyum."
"Bencilah aku hingga kau tak mampu mencintai yang lain."
Sajak yang entah dari mana dan untuk siapa. Karena memang, biarpun aku ini orang yang cuek dan ga suka hal – hal ribet atau rumit. Aku amat sangat suka dengan yang namanya menulis atau hal - hal yang berbau puisi atau sastra. Walaupun, tak satu pun karyaku ada yang dimuat di koran, majalah, atau di cetak menjadi sebuah buku. Mentok – mentok, paling hanya aku posting di Blog pribadiku. Hehehe.. biarin, yang penting hobby tersalurkan sudah cukup bagiku.
"Dah, bangun belum Kil ? yakin nih ga mau dijemput ?"
Di sela- sela ritual wajib aku mengirim Bbm ke Kila, nyoba mastiin bahwa Kila ga akan kesiangan. Abis itu.. Aku langsung ngirim sms ke Alko. Kenapa sms ? karena si Alko ini emang cuma make hape jadul, yang kalo dinyalain ada gambar orang salaman dan ada nada Tenononeng tenoneng tong teng. Yuno lah hape apa itu.
"Cok, dah pada bangun belum ? inget jangan ampe telat !"
"Udah, udah rapih dan udah sama Pia, Kila gimana ?" Balas Alko.
"Udah tenang aja, dia pasti dateng." –
Udah 15 menit, Kila belum juga ngebales Bbm dariku, aku agak sedikit khawatir dengan kemungkinan bahwa Kila akan kesiangan atau batal pergi. Aku mencoba menelponnya. Namun, bukannya suara Kila yang terdengar malah suara embak - embak operator yang kudapat.
"Nomor yang anda tuju...-
"Ah Fakdemsit !! Ga aktif ! Nomor Kila Ga aktif !!" Hal ini jelas membuatku gusar, daripada memusingkan nomor Kila yang ga aktif, lebih baik aku langsung mandi dan bersiap – siap untuk meluncur ke Kost-an si Gigolo. Hanya butuh waktu 10 menit untukku sampai di Kost-an si Alko. Kuparkir motorku di teras dan langsung menaiki tangga untuk kelantai dua kekamar kost Alko.
"Wey Cok !!, Hallo Pia.." Kataku menyapa Alko dan Pia. Yang berada di balik pintu kamar yang sedikit terbuka. Pia sedang Make-up dan Alko sedang ngeliatin Pia lagi Make-up.
"Woi, tumben lo cepet banget ! baru juga jam 07:30 ? Kila mana ?"
Belum sempatku jawab pertanyaan Alko, Hp-ku berbunyi. Yups.., Kila !! Kila menelpon. Segera aku keluar dari ruangan,seolah tak ingin Alko dan Pia mendengarnya.
"Ka, gue kesiangan nih.. sorry banget gue baru bangun. cancel aja apa gimana ?" Dari nada bicaranya, jelas bahwa Kila tengah panik dan merasa tidak enak kepadaku.

KAMU SEDANG MEMBACA
KILA.
Novela JuvenilMungkin cinta adalah : Ketika kau bisa kecewa olehnya, kau bisa sakit olehnya, kau bisa terluka olehnya. Tapi.. kau tak bisa berhenti untuk peduli tentangnya.. Bukan hal mudah, melepas apa yang sudah hampir tergenggam, apa yang hampir di raih dan a...