"Ri.., tanggal 25 Maret mau ikut ga ?" Tanya salah satu atasanku di kantor yang akrab disapa "Mas Tio" pada pagi itu, ketika aku sdang berada di Back Office untuk mengerjakan sesuatu.
"Hm...Ikut kemana mas ?" Jawabku penasaran.
"Pulau Ri, Pulau Pari. Sekalian acara perpisahan saya nih, pokoknya kamu harus ikut !"
"Hm..., emangnya Siapa aja mas yang ikut ?"
"Banyakan deh pokoknya 20 orang lebih, rata – rata pasukan bodrek ikut semua."
Pasukan Bodrek adalah julukan untuk kami anak – anak yang paling rusuh di kantor. Tapi tetap bisa di andalkan dan juga anak nya asik – asik dibandingkan yang lain. Berhubung tanggal perginya adalah tanggal pas aku gajihan dan untuk yang di ikut sertakan dan mau ikut, akan diberi libur selama dua hari oleh Mas Tio. Tanpa fikir panjang, aku langsung meng-iya kan ajakan dari Mas Tio.
""Oke mas saya ikut kalo gitu !"
"Yaudah, saya catet ya kalo kamu fix ikut."
"Oia, mas. Boleh ngajak orang lain ga ?"
"Boleh Ri, si Alko, Ryan sama Faris juga pada ngajak ceweknya. Kamu mau ngajak siapa ? ceweknya ya ?"
"Ada deh.. nanti juga mas tau.Yaudah saya pesen 2seat yah mas." Ok, kata Mas Tio. Dengan wajah yang masih ertanya – tanya. Aku lalu kembali menuju area kerja untuk mencari Alko untuk mengajaknya istirahat ke kantin langganan, yaitu kantin hijau.
Rencananya, nanti aku mau ngajak Kila untuk ikut serta ke Pulau Pari. Dan Masalahnya adalah : Kila mau ikut atau tidak ? harusnya aku menanyakan dulu perihal ini ke Kila, baru memesan seat ke mas Tio. Mana aku sudah terlanjur bilang sisakan kuota untuk 2 orang kepada Mas Tio lagi. Huft.... begitulah Fachri yang suka bertindak tanpa berfikir terlebih dahulu.
Aku sadar, sifat menggampangkan sesuatu itu tidak baik. Sekali lagi tidak baik ! Dan di detik ini, aku harus mulai memikirkan kata – kata yang pas untuk merayu Kila, agar dia mau ikut. Aku sangat tahu bukan hal mudah mengajak wanita seperti Kila untuk jalan. Apalagi, ini akan menginap selama 2 hari 2 malam di pulau. Prediksiku untuk Kila mau ikut adalah 30 persen. Ya, hanya 30 persen.
Aku sedang istirahat dengan Alko, Fariz dan Dedy. Siang itu kami semua kompak memesan es capuccino di kantin hijau. Kami mengobrol ngalor ngidul sambil sesekali melihat ke arah Spg- spg yang siang itu sedang beristirahat juga. Biasalah, namanya juga mata lelaki. Kami juga membahas tentang acara berlibur ke Pulau Pari.
" Pokoknya wajib ikut ! semua sahabat – sahabat gue !" Ujar Alko.
"Pasti lah Ce,es.. kapan lagi kita liburan bareng – bareng ?" Kata Dedy.
" Iya, lah ! apalagi ini moment buat sahabat kita nyatain perasaannya ke si Doi." Celetuk Fariz, sambil melirik kearahku, yang sontak membuatku tersedak. Fariz memang terkenal sebagai tukang kompor ulung di perkumpulan kami.
" Woh, iya.. harus tuh ce,es ! kapan lagi iya ga ? Nembak cewek dipinggir pantai pas sunset ?! cewek mana yang mau nolak ?" Timpal Dedy.
" Sayang, kamu tau gak ? apa yang bisa menandingi luas dan dalamnya laut ini ?" Faris menggeleng, Alko menatap mata Faris sembari menggenggam tangan-nya. " Apa Bang ?" Jawab Fariz dengan nada suara yang di halus – haluskan layaknya Banci lagi diare.
" Cintaku padamu !!"
" Eaaaaaaa.... Hahahahaha.." Dedy, Alko dan Fariz lalu tertawa terbahak – bahak setelah melakukan Roleplay yang menjijikan itu.
" Buset, ini tahun berapa cees ? Emang masih laku gombalan kaya gitu." Jawabku ketus merasa terpojok oleh bulan – bulanan teman – temanku itu.
Doly, Ryan, Bagus, Lucky dan Febry kemudian datang lalu memesan makanan dan minuman masing – masing sebelum akhirnya duduk dan bergabung dengan kami. Lengkap sudah "Pasukan Bodrek" Dari Seramedia siang itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
KILA.
Teen FictionMungkin cinta adalah : Ketika kau bisa kecewa olehnya, kau bisa sakit olehnya, kau bisa terluka olehnya. Tapi.. kau tak bisa berhenti untuk peduli tentangnya.. Bukan hal mudah, melepas apa yang sudah hampir tergenggam, apa yang hampir di raih dan a...